PANGGIL AKU SHIVA 2

1833 Words
Telingaku mendenging, itulah yang membangunkanku. Ini sebenarnya bagi kami sudah biasa, pertanda ada orang yang menghubungi melalui jalur ghaib. Aku fokus ke jalur komunakasi ghaib ku. "Se...se...se." Aku mendengar suara, aku pastikan itu Domo. "Semangka" Jawabku "Bukan, selamat malam Tuan Putri, saya sudah selesaikan tugas. Saya mau melapor. Saya di depan istana sekarang" Domo tiba-tiba lancar bicaranya. Aku paham dia ingin menjumpaiku. Aku merapatkan tangan ke d**a. Sekejap kemudian aku sudah di depan dia. "Selamat malam Tuan Putri.." "Malam...bagaimana hasil nya Domo..?" Tanyaku. Pantas saja dia tidak gagap. Aku melihat ada jambu biji di tangan kanan nya. Syukurlah, berarti aku selamat dari a..a..a..ba..ba..ba.. nya. "Saya telah mengikutinya Tuan Putri" Dia diam sesaat. Aku deg-degan menunggu ceritanya. Selain deg-degan dari cerita, aku agak sedikit takut. Nanti pertengahan cerita, habis aroma jambu bijinya, kiamatlah aku. "Namanya Frangky, Dia pemuda baik hati dan gaul. Hanya saja dia anak Pak Amin, seorang sakti mandraguna di kampungnya." Ucap Domo mulai bercerita. "Saya tidak sanggup memasuki rumah nya Tuan Putri, karena di pagari pagar ghaib tingkat tinggi" Lanjutnya. "Saya menunggunya di luar pagar ghaib, hingga akhirnya dia keluar juga. Ternyata, dia punya kebiasaan mandi di sungai yang tidak terlalu jauh dari rumah nya. Saya mengikutinya mandi. Saat dia sudah sampai di tepi sungai. Saya melepaskan ilmu getar jiwa kepadanya." Ucap Domo Ilmu getar jiwa adalah sebuah ilmu yang bisa mengetahui masa lalu, masa kini, rahasia manusia atau pun makhluk ghaib. Aku tahu cara memakainya meski aku tidak menguasai ilmu itu. Domo pasti meletakan dua jari kanan nya, di kening antara matanya. Sinar merah akan keluar dari kedua mata Domo. Sinar itu akan masuk ke kepala orang yang di tuju. Sinar merah sebesar ujung lidi itu, tidak akan kelihatan oleh mata manusia biasa. Dan orang yang terkena sinar itu tidak akan merasakan apapun. Bahkan orang yang terkena sinar tersebut tak akan mengetahui jika dia terkena ilmu getar jiwa, kecuali orang itu berilmu tinggi. Dari cerita Domo bisa dipastikan jika Frangky tidak memiliki ilmu tinggi. Dan Domo akan tahu masa lalu dan masa sekarang yang di jalani Frangky. Ilmu bagus untuk para istri yang ingin tahu suami nya selingkuh atau tidak, dan sebaliknya. Kan yang selingkuh tak akan pernah mau bicara jujur. "Dia anak tunggal Tuan Putri, tidak punya pacar. Dan dia suka mebaca juga membuat puisi" Lanjut Domo. "Apakah orang tuanya tidak akan tahu jika dia terkena ilmu getar jiwa mu ?" Kataku. Aku agak was-was juga, Bapak nya kan sakti tu. Tau nanti bapak nya, belum apa-apa udah di pagarinya anak nya nanti. "Aman Tuan Putri, sebelum dia sampai rumahnya. Saya sudah sterilkan dia dari semuanya" Aku bingung juga, Kalau bapak dia sakti, aku mau jumpa dia, gimana caranya coba. Pergi kerumah dia, Domo cerita ada pagar ghaibnya. Itu pasti sangat sulit untuk di tembus. Menunggu dia di luar pagar ghaib. Andai jumpa dia aku ngapain juga. Memang benar bisa bersandar di bahu dia tanpa dia tau. Tapi gak puas bro. Aku gelisah memikirkan nya. Saking resah nya, tanpa sadar aku melangkah bolak balik di depan Domo. "Tuan Putri, kepala ku pusing ikuti tuan putri. Apa yang Tuan Putri pikirkan.?" Tanya Domo. " Domo bapak dia kan sakti, bagaimana caranya aku menemui dia?" Tanyaku. "Dia tidak tidur di rumah nya Tuan Putri, dia tidur di asrama laki-laki di kampung itu. Nah itulah kesempatan Tuan Putri" Jawab Domo. "Bagaimana caranya Domo. Wujud di depan dia, yang ada di malah kabur" Kataku. "Bukan wujud tuan putri,tapi tuan putri masuk kemimpinya saja" Kata nya. "Aku gak punya ilmu itu Domo. Portal Ghaib alam mimpi pun aku gak tahu letaknya dimana. Emang kamu punya ilmu masuk ke mimpi seseorang..?" Tanyaku Aku jadi bersemangat, seperti nya Domo punya ilmu itu. Atau setidak nya dia tahu portal nya dimana. "Gak" Jawabnya. "Kamu tau dimana letak portal mimpi...?" Tanyaku. "Gak" Jawab nya. Aduh, aku melongo seking kesalnya. Kalau gak tau ilmunya, gak tau portalnya ngapain kasih solusi itu. "Tuan putri jangan melongo dulu, saya kenal orang yang bisa bantu kita" ucap nya "Siapa " tanyaku tak sabar. "KiKun...kun" Aduh penyakitnya kambuh lagi. Berarti habis sari jambu bijii nya itu. "Kunkun" jawabku "Buk..bukan.. ki.. kun..kun..Kuntet." Jawab nya. "Haa.." Aku ter nganga Ki Kuntet adalah kakek boncel. Dia adalah salah satu panglima perang kerajaan kami. Meskipun pendek ilmu nya cukup tinggi. Tingginya palingan setinggi d**a orang dewasa. Tanpa rambut, tanpa kumis, tanpa alis mata. Muka datar, Hidung besar, kalau bicara suka buat pusing. "Apa gak ada yang lain Domo. bicara dengan dia bikin pening" Kataku. "Selain dari ki Hurib dan Baginda Raja, hanya dia yang bisa. Jadi gimana, apakah Tuan Putri mau..?" tanya Domo "Mau gimana lagi. ayo kita kesana" Ajakku terpaksa. Gak mungkin juga aku minta tolong sama ayahku, apalagi Ki Hurib. Yang dapat malah ceramah panjang kali lebar nanti nya. Kami memakai jalur ghaib. Hanya sebentar saja kami sudah sampai di rumah Ki Kuntet. Aku melangkah santai menuju pintu rumah Ki Kuntet. "Selamat malam ki, aku Putri Shiva' Aku sengaja membawa kata-kata Putri agar dia segan dan mau mengikuti kemaunku. Ki Kuntet keluar, dan menundukkan badan nya ke padaku. "Selamat malam, silahkan lansung anu -anu dengan Domo" Sambut Ki Kuntet. "Ma..ma..." Kata Domo. "Malu" Tebak ku. "Mak..maksudnya Ki.Kun..Kuntet" "Silahkan masuk, silahkan duduk di anuku" Jawab Ki Kuntet. "Kok duduk di anu nya Aki" Tanya ku. "Bukan anuku, maksudku Itu kursi ku silahkan duduk" Kata Ki Kuntet meluruskan. "Ada maksud apakah Tuan putri datang ke rumah hamba yang jelek ini. Anu putri yang mana yang harus hamba kerjain" Tanyanya "Kok anu ku yang mau di kerjain ki...?" Tanya ku. "Maksud saya keperluan dan perintah " jelas Ki Kuntet. Aduh kakek boncel ini kalau bicara bikin sesak nafas orang aja. Kalau bukan karena engkau Frangky malas aku bicara dengan si juragan anu ini. Terlalu banyak kali anu nya. Maksudku bukan anu nya itu, tapi ya itu kata anu nya, ya gitu lah. Sementara itu si Domo diam aja. Mungkin dia paham kalau dia ikut bicara, tanpa jambu biji, kiamat deh pastinya. Satu pakai anu, satu lagi ak..ak..ak.. "Aku mau masuk ke mimpi seseorang ki tapi aku gak tahu caranya gimana..." Jelasku. "Mau masuk ke anu siapa Tuan Putri" Katanya. "Huss.. gak boleh masuk ke anu orang ki, ada-ada saja aki ini." Kataku. "Maksudku, mau masuk ke mimpi siapa" Ki kuntet sungut-sungut kesal karena aku salah artikan kata-katanya anu nya. "Anak manusia namya Frangky ki." Terangku " Domo kamu sudah pernah anu-anuan dengan diakan?" Tanya ki kuntet buat Domo melotot. "e...e..e" Kata Domo. "Edan" Selaku. "Enak sa..sa..saja, aku gak do..do..doyan laki-laki. a..a...aku masih nor..nor..normal" Domo beri penjelasan. "Maksudku jumpa dia" Ki Kuntet jelaskan maksudnya. "Ooh kalau i.i.. itu su. sud...sudah" Jawab Domo. " Nah sekarang lepaskan anu mu dulu Domo" Pinta Ki Kuntet. "Gak..ma..mau" Jawab Domo. "Kamu dengarkan dulu anuku maksudku penjelasanku. Kamu lepaskan ilmu mu, ilmu bayangan ghaib mu. Anu dengan mu susah, maksud ku bicara denganmu. Sebab anu mu lama sekali, maksudku bicara mu. Bagus kamu lepaskan anumu itu" Ucap ki kuntet berusaha mennjelaskannya. Tapi tetap juga anunya gantung, maksudku kata-katanya. "Ilmu" Jelasku "Anu tuan putri, Maksudku benar begitu." Ucapnya "Kalau aku sudah lihat anunya besar atau kecil, baru aku bisa." jelasnya. "Maksudnya ki." Tanya ku. "Orang nya besar atau kecil." Jelas nya. Domo mengerti maksud Ki Kuntet. Lalu dia melakukan beberapa gerakan. Terlihat kabut merah menyelubungi tubuh Domo. Kabut itu bergerak perlahan keatas. Kemudian melayang di atas kepala Domo. Sesaat kemudian kabut itu perlahan membentuk persegi empat. Lalu terlihat bayangan di dalam persegi empat itu. Mula-mula masih kabur,makin lama makin jelas. "Glek.. uhuk..uhuk.." Aku tersedak oleh air ludah ku sendiri. Dalam persegi empat itu ada bayangan lelaki pujaanku. "Baiklah sekarang aku anu, maksudku aku mengerti" Kata Ki Kuntet. Kemudian mulut Ki Kuntet komat kamit membaca mantra. Ki Kuntet melayang menuju bayangan yang di ciptakan Domo. Tangan kanannya seperti meraup bayangan itu, tangan kiri nya memegang botol. Dan bayangan itu seperti masuk kedalam botol bagai disedot. Si Domo melongo. Mungkin dia heran. Aku juga heran, tapi pura-pura cuek. Bagaimana caranya kakek boncel ini mengambil bayangan itu. Padahal bayangan itu adalah ilmunya sendiri. Tapi begitulah kesaktian bocah tua itu. Lalu Ki Kuntet membaca mantra. Kemudian meniup botol tiga kali. Ki Kuntet berjalan biasa ke arahku dan menyerahkan botol itu. Aku melihat bayangan Frangki ada di dalam botol. "Di dalam botol ini adalah bentuk anunya." Kata Ki Kuntet. "Maksudnya ki. "Tanya ku. "Kesadaran mimpi nya." Jawab nya. "Setiap makhluk memiliki anu, maksudku kesadaran mimpi. Jika ini di ambil dari makhluk itu. Maka mimpi nya bisa kita anu. maksud saya kita masuki." Lanjut nya. "Dan si makhluk akan sadar seperti dalam kehidupan nyata, saat jumpa kita di alam mimpi." Jelas nya. "Ada efek samping nya gak ki.?" Tanya ku. "Efek samping... Macam minum obat saja Tuan putri. Gak ada efek sampinya Tuan putri. Yang ada efek anu."Jelas nya. "Efek anu gimana ki." Tanya ku. " Ya efek anu, efek rindu." Ucap nya " Tuan Putri jangan lupa mencium anu nya " Kata Ki Kuntet. " Apa...?, masak lansung mencium anunya ki" Tanya ku melotot membayangkan kata Ki Kuntet. "Maksud saya mencium botol nya jika Tuan Putri ingin masuk ke mimpi dia" Jelas nya. "Oooh" Jawab ku geli sendiri. Aku merasa senang, tak salah apa kata manusia, cinta membutakan segalanya. "Saat Tuan Putri mencium botol itu, Tuan putri harus mencium dengan anu nya tuan putri" Aku menatap ki kuntet "Mencium dengan anuku gimana ki" Tanya ku Memang bicara dengan makhluk satu ini agak gimana gitu. Posisi anunya selalu di posisi yang salah. " Maksud saya mencium dengan perasaan paling dalam. Seakan- akan mencium anu nya" Aduh anunya lagi anunya lagi. "Seperti mencium kambing nya ki" Tanya ku. "Bukan.. masak kambing nya di cium. Seperti mencium kening nya" Jawab Ki Kuntet sungut-sungut kesal, karena aku salah arti terus anu nya. "a...a...a.." akhirnya domo bicara. "Ayam" tanyaku. "Bu..bu..bukan a..a.. apakah sss..sud...sudah selesai?" Tanya Domo. "Jangan tanya aku, tanya ki anu itu" Jawab ku. "Jangan pakai anu, itu istilah ku" Kata Ki Kuntet manyun. Aku dan Domo serentak tertawa. "Apakah Tuan putri sudah paham dengan anu ku" Kata Ki Kuntet "Maksud aki dengan anu aki gimana" Tanya ku. "Penjelasan saya Tuan Putri, masak dengan ikan saya" Jawab nya sungut sungut. "Lalu bagaimana jika mau kembali ki" Tanya ku. Aku takut nanti aku tersesat dalam alam mimpi kan gak lucu. Hanya main dari mimpi satu ke mimpi yang lainya. "Tuan putri dekap tangan di anu maksud saya di d**a, seperti semedi. Dan bayangkan mau pulang kemana, secara otomatis anu putri akan sampai di tempat yang di bayangkan" Jelas nya. "Kok anu saya yang sampai ki" Tanya ku agak geli membayangkan. "Maksud saya Tuan Putrinya" lanjut nya manyun. "Namun Tuan Putri harus memakai ilmu Rambah Netra dulu. Agar anu putri tahu maksud saya tuan putri tahu. Saat itu dia lagi ngapain. karena saat Tuan putri menciun anunya, maksud saya botol nya. Dia akan ngantuk" Jelas ki juragan anu alias ki kuntet. "Lalu bagaimana dengan bapak nya ki. Bapak nya kan dukun, apa dia gak akan tahu...?" tanyaku "Untuk sementara aman Tuan putri"jawab nya. Setelah aku cukup mengerti. Aku pamit untuk pulang. Frangky tunggu aku di mimpimu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD