RAHASIA ALANG-ALANG

4502 Words
Aku merasa bahagia sekali. Akhirnya aku jumpa juga dengan kekasih hati ku Frangky. Yang lebih menyenangkan lagi, ternyata dia mau menerima cinta ku. Aku tak malu mengakuinya, bahwa aku lah yang pertama mengatakan suka. Sempat juga sih cemas saat dia takut kepadaku. Saat dia tahu aku makhkuk halus. Namun ketulusan cinta dan perasaan sayang ku, membuat hatinya luluh juga. Akhirnya kami jadian juga. Bahkan kami kapanpun bisa jumpa. Memang beda dunia. Tapi kami punya cara tersendiri untuk jumpa. Sama aja kan, mereka yang satu dunia jumpa nya juga pakai waktu. Masak setiap saat berdua-dua an. Kami juga bisa mengatur waktu. Saat aku rindu padanya, aku tinggal cium botol yang di berikan Ki Kuntet sijuragan anu. Atau saat dia rindu tinggal menyebut namaku tiga kali. Maka telingaku akan berdenging, aku tinggal konsentrasi mencari asal nya dari mana. Kalau itu dari Frangky, aku tinggal cium botol nya. Kami jumpa deh, bahagia nya. Ini sudah kesekian kali kami jumpa. Terasa dunia ini punya kami saja, Yang lain terserah mau ngontrak kek, mau ngapa kek, aku gak peduli. yang jelas aku dan Frangky. Tapi kenyataan itu akhir nya ter ganggu dengan kedatangan sesosok pria setengah baya. Pria itu mirip Frangky. Awalnya aku curiga. Jangan-jangan ada jin yang usil nyasar sampai ketempat ini. Dan aku akan serang dia habis-habisan. Biar tahu sopan santun , ganggu orang pacaran saja. Namun, saat Frangky memanggil nya bapak, Aku jadi takut. Bukan karena kesaktiannya, kalau kesaktian nya sih aku gak takut sedikitpun. Yang aku takutkan dia tu calon bapak mertuaku. Masak aku harus berkelahi dengan nya. Bapak Frangky, gak enak banget nyebutnya kayak gitu. Aku sebut bapak camer saja ya. Kelihatan nya bapak camer benar-benar marah. Dia menyerangku membabi ngamuk, bukan babi buta lagi, Kalau babi buta, gimana bisa dia menyerang, dia aja buta. Jadi membabi ngamuk. Aku kewalahan juga menghadapinya. Ya iyalah aku cuma ngelak doang. Bagus aku kabur saja pakai jalur ghaib spesialku. Bisa lansung ke kamarku. Namun sebelum pergi, aku kasih kabar dulu dong lewat bisikan ku ke yayang Frangky. Aku cukup heran, kok dia tahu ya kami ada di alam mimpi. Kata ki juragan anu sih aman. Aman apanya yang aman. Anu nya yang aman, maksudku dirinya. Belum apa-apa sudah ketahuan. Awas nanti jumpa sijuragan anu. Makin aku buat pendek dia. Saat aku sampai dalam kamar. Aku bingung mau ngapain, baring salah ,duduk salah. Apa aku joged -joged saja, biar tenang. Tapi gak ada musik nya. Yang ada suara perang malah di halaman istana. Aku sudah pastikan, itu pasti bapak camer lagi ngamuk. Mau kesana nanti bahaya. Kalau disini saja aku resah. Aku mau hitung buah baju untuk ambil kepututusan, bajuku gak ada buahnya. Aku hitung buah apa dong, aku juga gak punya... Aku putuskan ngintip aja deh. Ngintip kayak gini gak memalukan kok. Yang memalukan ngintip orang mandi. Sementara diluar hiruk pikuk suara kelahi makin heboh. Bapak camer memang sakti. Aku melihat Domo dan Dumu terdesak hebat. "Hentikan..." Suara teriakan menggelegar. Di pastikan tenaga dalam sangat hebat. Ternyata suara itu berasal dari ayahku. Dengan wibawa yang luar biasa dia berdiri. Di sudut ruangan terlihat Domo dan Dumu sudah tumbang. "Hai manusia, siapa kau berani mengamuk di istanaku" Tanya ayah. "Aku lah Ki Monti, mana iblis perempuan itu...?" Jawab Bapak Camer. "Perempuan siapa yang kau maksud" Tanya Ayah. "Jangan banyak bicara, serahkan dia, atau aku datarkan istana ini dengan bumi" Ancam bapak camer. Aku lihat bapak camer sudah siap dengan jurusnya. Ayah pun sudah siap-siap menerima serangan. Aku sangat panik. Aku tidak mau Ayahku terluka. Aku juga tidak mau bapak camer terluka. Jika aku keluar pasti lebih bahaya lagi. "Ho..ho..ho" Saat-saat genting tersebut terdengar suara tawa. Terlihat seorang lelaki tua, berambut putih, alis tebal dengan janggut panjang tiba-tiba berdiri di antara ayah dan bapak camer. Laki-laki tua itu mengelus janggutnya. Siapa lagi kalau bukan Ki Hurib. Manusia yang sangat sakti itu. "Jangan berkelahi, kalau berkelahi salah satu bisa sa.."ucap nya. "sakti" Jawab ayah. "Bukan sakit" Sambungnya sambil elus janggut. "Tapi guru, bangsa nya mengganggu anakku" sela bapak camer. "Apa maksudmu dengan guru..?" Tanya ayahku. "Apa urusan mu" Jawab bapak camer. Sepertinya bapak camer masih marah. "Dia adalah muridku, sama juga dengan mu. Kalian berdua adalah muridku. Jadi jangan ber.." Ucap Ki Hurib. "Bercakap" jawab bapak camer. "Jangan berkelahi, kalau masih anggap aku guru. Karena kalian berdua adalah sa.." Sambung Ki Hurib "Sakti" Jawab ayah "Sakit" Jawab bapak camer. "Bukan kalian adalah saudara" Ucap Ki Hurib. Aku lihat Ayah terkejut, begitu juga dengan bapak camer. Aku pun terkejut. Hatiku semakin lega. Palingan endingnya aku di hukum. Tapi gak apa-apa lah di hukum, asal mereka berdua tidak terluka. "Siapa yang mengganggu manusia" Kali ini Ki Hurib tidak menggantungkan bahasanya. "Aku.." Jawab ku sambil menghampiri mereka. Semua mata tertuju padaku. "Ya dia lah iblis betina itu" Ucap bapak camer. "Dia anakku bukan iblis" ayah kembali emosi mendengar aku di katakan iblis. "Sekarang kita semua masuk. Dan ber.." ucap Ki Hurib "Berkelahi" jawab bapak camer "Bukan berunding". "ka..ka..ka.." Domo ikut bicara "Kaki" Jawabku "Buk..bukan..ka..kami juga i...ikut mas..mas..masuk ki" Tanya Domo. Muka nya babak belur. Wajah nya yang jelek makin tambah jelek. Bukan menghina hanya bercerita kenyataan. Aku selalu kasihan jika lihat dia bicara. susah kali lah kelihatan nya. "Boleh asal jangan bi... " Ucap Ki Hurib "Bis..bis..bisik" Jawab Domo. "Bukan bicara, karena kalau ikut bicara bisa la.." "Lari ki" Jawab ku. "Bukan bisa lama, " jawab Ki Hurib. Meskipun kelihatan kesal, bapak camer dan ayah mengikuti saja semua yang di bilang Ki Hurib. Ki Hurib ini, kalau sudah memakan apel, maka bicara nya yang suka menggantung akan hilang. Itu cerita ayah. Makanya saat Ki Hurib di ajak ke istana, ataupun datang ke istana, apel selalu tersedia. Ayah memerintahkan abdi dalam untuk menyiapkan meja runding. Tentu saja lengkap dengan makanan nya. Baik itu makanan ghaib ataupun makanan manusia. Yang pasti apel dan jambu biji juga tersedia. Agar perundingan lancar. Ki Hurib lansung mengambil apel dan Domo juga mengambil jambu biji. Dumu memilih berdiri di depan ruangan, Di temani boneng dan Ki Kuntet yang sudah babak belur. " Monti, ceritakan apa yang sebenar nya terjadi" Ucap Ki Hurib. "Awalnya saat Frangky pulang pagi, pagi itu Frangky pulang dari asrama tempat biasa dia tidur. Saat dia masuk ke dalam rumah, aku merasa benteng pagar ghaib di rumah bergetar. Meski pun kecil, aku merasakan itu guru". Jawab bapak camer. Aku agak deg-degan. Aku bakal di hukum kayak nya ini. Namun jika aku di tanya, aku akan berkata jujur apa adanya. Itu jika aku di tanya nanti. "Aku juga melihat Frangky di selimuti aura ghaib dan aroma ghaib." Lanjut nya. "Awal nya aku berfikir Frangky hanya ditabrak makhkuk ghaib. Sebab aku tidak mendeteksi yang bisa membahayakan jiwanya." sesaat bapak camer diam. " Hingga hari kedua, saat pulang dari rumah pasien, aku merasakan aura ghaib cukup besar dari Frangky. Aku mulai curiga ada yang tidak beres. Saat itu aku mengambil sehelai rambut Frangky. Karena rambut mempunyai DNA, otomatis aku bisa men cek apa sebenar nya yang terjadi." Lanjutnya. "Hingga akhirnya aku mendeteksi sebagian dari kesadaran mimpi Frangky di ambil dan di curi. Memang tidak membahayakan awalnya. Tapi bisa jadi kedepan nya berbahaya guru. Bisa-bisa Frangky di bawa ke alam ini. Dan di alam nyata maka Frangky akan mati. Karena itulah aku memilih meraga sukma. Dan masuk ke sini guru" Jelas nya. "Betul Shiva yang melakukan" Tanya ki Hurib. "Betul guru" Jawab bapak camer. "Apakah anakmu mempunyai t*i lalat di lipatan kaki pas di belakang lutut sebelah kanan" "Benar guru" "Dan putri Shiva apakah punya t*i lalat di lipatan sebelah kiri" tanya Ki Hurib. "Benar ki" Jawab ku Aku heran kenapa Ki Hurib mengetahui itu. "Shiva jelaskan padaku apa yang sebenar nya terjadi" Tanya nya. Nah kan, ditanya juga. Malah bukan di tanya. Tapi di suruh cerita. Aku menceritakan semua kejadian dan sedetil juga sejujur mungkin. Mulai dari awal melihat Frangki, Sampai juga tentang botol yang di dalam nya ada bayangan Frangky. Sambil menyerahkan botol kepada ki Hurib. Air mataku tak bisa ku tahan. Sebab aku yakin ini akhir aku dan Frangky. Sebelum cerita aku akhiri, aku meminta kepada semua untuk tidak menghukum Frangky. Sebab ini adalah salah ku. Aku yang akan bertanggung jawab atas masalah ini. "Hmm.. Ramalan Ki Saman sepertinya akan jadi nyata. Mungkin tidak lama lagi rahasia itu akan terbongkar. Rahasia tentang ilmu tekhnologi yang sangat canggih dan harta yang mampu membeli negara akan terbuka." Ucap Ki Hurib bergumam. Namun gumaman nya terdengar jelas. "Maksudnya ramalan nya guru" Tanya bapak camer. Ayah hanya diam saja sambil memperhatikan semua kata demi kata. "Aku pernah bercerita sama kalian. Ada sebuah negeri yang aku temukan saat aku di suruh guruku memcari batu mustika laut." Ucap Ki Hurib "Negeri itu adalah sebuah negeri paralel dengan kehidupan manusia dan kehidupan alam ghaib. Negeri yang sangat luas. Namun negeri itu hanya ber paralel dengan kebaikan dan rahasia saja." Sesaat dia terdiam. "Pemimpin negeri itu adalah Ki Saman. Beliau bercerita padaku, Nanti akan ada masanya dua makhluk berbeda alam yang akan berjodoh. Dia lah yang terpilih untuk menemukan kunci gunung itu. Ciri-ciri makhluk itu punya t**i lalat dilipatan kaki. yang satu di kanan dan satu di kiri" Lanjut nya. "Jika nanti kau menjumpai mereka. Tuntun mereka kesini. Dan bawa cincin ini bersama mereka. Itu pesan yang aku emban" ucap k Ki Hurib. Kemudian Ki Hurib berdiri dan menyerahkan cincin padaku. "Jadi mereka sudah di takdirkan berjodoh, Tapi bagaimana mungkin. ?" Ayah ku akhir nya bicara juga. "Di negeri itu ada sebuah sungai ajaib. Sungai itu terletak dalam sungai. Hanya orang-orang terpilih yang bisa mandi dan minum di sana. Dan siapa pun yang mandi dan minum disana, maka akan bisa hidup di dua alam" Sesaat dia terdiam. "Dan bahkan kesaktianya meningkat sangat drastis, serta berumur panjang. Aku salah satu yang pernah mandi air sungai itu." Jelas nya. "Karena pernah mandi disana, aku bisa masuk ke alam ghaib dan nyata sesuka hatiku. Tanpa merusak jasadku sendiri." ucap nya. "Sebelum melangkah lebih jauh. Apakah kaliah bersedia dan merestui hubungan anak kalian. Karena mengingat kepentingan banyak orang yang tergantung di tangan mereka. Bukan hanya terhadap manusia. juga berpengaruh tehadap ghaib" ucap Ki Hurib. "Apa hubungan nya dengan ghaib dan apa juga hubungan dengan nyata guru.. "Tanya bapak camer. Ki Hurib terdiam sesaat, dia menatap kami satu per satu. "Ini akan membuka tabir rahasia alam sibunian atau alam peri. Khususnya alam kalian disini. Tapi aku akan memulai dengan dunia nyata atau dunia manusia dulu" ucap nya. " Dalam dunia manusia saat ini, guncangan politik sangat luar biasa. Banyak rakyat yang masih miskin, negara pun punya banyak hutang. Dan lagi secara tekhnologi negara ini sudah jauh ketinggalan. Yang mengakibatkan kita kalah dalam kancah internasional. Hal-hal ini yang mengakibatkan banyak nya tindak kejahatan. Bahkan bentuk kejahatan dalam dunia politik. Sebab banyak orang yang memikirkan kantong pribadi. Apabila suatu negara, pejabatnya memikirkan kantong pribadi, rakyat akan menderita, dan penderitaan mengakibatkan banyak nya kejahatan..." Dia termenung sesaat. "Dalam gunung itu, atau sebenarnya bangunan yang ditimbun ribuan tahun. Sehingga menyerupai gunung. Ada petunjuk tentang tekhnologi yang sangat canggih. Dan harta karun yang sangat banyak. Mungkin akan bisa merubah sejarah negara ini, itu adalah di dunia nyata" ungkapnya. "Kemudian Dunia ghaib kalian ini yang kalian sebut dengan si bunian, atau pun peri, mungkin banyak lagi nama lain nya. Sebenarnya dulu kala adalah sebuah negeri yang nyata. Negeri ini dalam kekuasaan kerajaan Jambu Lippo. Yang raja nya memiliki kesaktian sangat tinggi. Di kerajaan itu hidup masyarakat yang sangat damai. Hingga terjadi sesuatu masalah, yang membuat sang raja marah. Sampai dia mengutuk semuanya untuk Raib ke alam ghaib." Dia menghela nafas panjang. "Sekali masuk ke alam ghaib tak akan bisa lagi pindah ke alam nyata. Tapi kutukan juga terjadi bagi kaum lelaki disini. Dan apabila anak raja nya mandi di sungai ajaib itu. Maka kutukan kepada seluruh laki-laki di kawasan Jambu Lippo akan sirna. Wajah lelaki disini akan terlihat normal lagi" Sambung nya. "Bahkan sang Raja Jambu Lippo juga mengutuk dirinya sendiri. Dan menjadi penjaga harta karun itu. Kalian ingin tahu aku mendapatkan cerita ini dari mana. Aku memdapatkan sejarah nya dari negeri ajaib itu, negeri yang mempunyai sungai ajaib, negeri yang di sebut Alang-Alang" Sambung nya. Aku kaget mendengar penjelasannya. Aku tak menyangka, bahwa perjalanan sejarah negeri kami cukup rumit. Tapi ayah terlihat tenang-tenang saja. Mungkin beliau sudah mengetahui semuanya. Dan enggan menceritakan karena belum saat nya. Domo aku lihat juga terkejut, aku paham dia memiliki harapan agar wajah nya yang jelek bisa berubah. Aku juga paham dia ingin ikut bicara. Tapi karena di ingatkan Ki Hurib sebelum nya, dia terpaksa diam. Meskipun saat ini sebenarnya dia tidak gagap. Karena ada jambu biji di tangan nya. "Dimana letak gunung itu guru. Dan apa namanya" Tanya bapak camer "Letak nya di pulau seberang, Namanya GUNUNG PADANG di Alam ghaib lebih di kenal dengan nama THESAURUS BONDO" Sambung Ki Hurib. Semua terdiam, sesaat ruangan ini jadi hening. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing. "Bagaimana, Apakah kalian merestui anak-anak kalian..? tanpa restu kalian perjalanan ke negeri alang-alang bukan perjalanan mudah. Bahaya bagi mereka nantinya. Namun harus kalian ingat. Tanpa restu kalian takdir tetap akan berjalan di jalan nya" Ucapnya memberikan keyakinan juga segaligus peringatan. "Saya merestui guru, Tapi Frangky tidak mempunyai ilmu apa-apa. Kalau untuk melatih nya butuh waktu lama guru." jawab bapak camer. " Saya juga merestui mereka guru. Dan saya juga minta maaf kepada calon besan sekaligus saudara seperguruan saya ini" Ucap ayah kemudian berjalan ke arah bapak camer dan mereka saling berpelukan. Ayah meletakkan ego nya sebagai seorang Raja, dan mau meminta maaf lebih dulu. Itulah salah satu kelebihan ayah. Tanpa sadar air mataku menetes karena bahagia dan girang nya aku. "Kalau masalah anak-anak kalian, kalian tidak perlu khawatir. Agar waktu nya tidak membutuhkan waktu lama. Saya akan melatih Frangky di perbatasan alam." Jelas Ki Hurib Perbatasan alam ini biasanya di penuhi makhluk seperti kuntilanak, pocong, gendoruwo, tuyul dan sejenisnya. Mereka lah yang sering di sembah manusia untuk keperluan tertentu. Bahkan juga bisa untuk menyampaikan pesan santet. "Jadi kita jarus memanggil Frangky kesini. Kalau di paksakan roh nya meraga sukma, akan bahaya bagi tubuh nya. Sebaiknya kita memanggilnya melalui jalur mimpi. Tuan Putri apakah kamu siap memanggil nya..?" tanya Ki Hurib padaku. Terkadang dia memanggiku Shiva kadang putri kadangTuan putri. Terserah dia sajalah. Aku sih santai aja. " Siap ki" jawabku senang. "Lakukan lah kita jemput dia di alam mimpi." jelas ki hurib. ************************************* Aku sangat cemas dengan keadaan ini. Bapak pasti ngamuk dialam sana. Bapak hanya seorang diri. Sementara yang di hadapi pasti begitu banyak prajurit. Dan lagi itu alam mereka, aku takut bapak kenapa-kenapa. Entah bagaimana keadaan bapak sekarang. Sampai tengah hari bapak belum juga pulang. Ibu pun juga belum pulang. Aku juga heran kenapa bapak bisa -tiba hadir di tempat aku dan Shiva. Padahal itukan bukan tempat seperti taman kota. Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Hanya menunggu, menunggu dan menunggu. Aku hanya bisa menunggu di ranjang kamarku dengan perasaan cemas. Saat sedang panik berfikir. Tiba-tiba mataku mengantuk berat. Aku tertidur. Aku berada di taman bunga milik Shiva. Aku melihat di depanku. Ada air terjun dan batu warna merah tempat kami duduk memadu kasih. Ada perih yang kurasakan. Tapi kenapa tiba-tiba aku ada disini. Apakah Shiva memanggilku. Kalau benar, maka Shiva pasti ada di belakang ku. Aku berpaling ke belakang. Ternyata disana telah berdiri banyak orang, entah sebagian manusia, entah sebagian orang bunian. Yang aku kenal disana ada Shiva dan bapak. Disana juga ada makhluk aneh bertanduk, ada juga kakek tua mirip manusia. Kalau kakek ini aku pernah beberapa kali melihat nya. Bukan kah itu Ki Hurib, guru bapak. Kemudian ada juga makhluk yang memakai pakaian seperti seorang raja, mungkin kah itu ayah Shiva. Apakah ini artinya aku akan di hukum menyalahi kodrat. Aku hanya diam menatap mereka. Ada perasaan takut yang aku rasakan. Tapi perasaan itu aku usahakan menekan nya. "Hai Frangky.."Sapa Shiva Dia tersenyum seperti biasanya. Ini mungkin merupakan isyarat bahwasanya baik-baik saja. Aku membalas senyumnya dengan kikuk. Aku lihat bapak melangkah ke arah ku. "Ikuti aku" Kata bapak. Perasaan yang tadi mulai tenang kemudian kacau lagi. Bakal kejadian ne, hukuman apa yang menunggu ya. Bapak memegang lengan tangan kananku. Aku merasa di bawa terbang. Aku melihat ada kabut merah di udara. Lalu semuanya melangkah dalam kabut itu satu persatu, termasuk aku dan bapak. Langkah selanjutnya aku sudah berada dalam ruangan istana. Aku melihat keliling. Benda-benda megah dan berharga tergantung di dinding istana. Seperti lampu dari emas yang di hiasi berbagai macam batu mulia. Ada lukisan bingkainya dari emas. Aneh nya lukisan itu seperti hidup. Ada lukisan laut yang ombak nya bergulung-gulung, dan ombak nya seakan-akan bergerak. Menurutku tekhnologi mereka sangat canggih. Semua yang ada baik yang terlihat ataupun tidak, bisa di jelaskan dengan logika. Meskipun mereka menciptakan lukisan, dengan meniupkan roh mungkin. Tapi pasti ada penjelasan logisnya. Apakah mereka telah menemukan caranya, agar zat yang menyusun lukisan bisa bergerak berulang kali dengan gerakan yang sama. Atau jangan-jangan ini permainan warna saja. Perpaduan antara warna dan cahaya mampu membuat ilusi optik. Aku melihat ke bawah. Ternyata lantainya tidak memakai keramik atau mar-mar ataupun karpet. Tapi lantainya terdiri dari kaca. Di bawah lantai ada sungai yang mengalir, lengkap dengan ikan-ikan nya. yang membedakan ikan disini dengan dunia nyata. Ikan disini banyak yang tembus pandang. Sehingga tulang nya kelihatan. Suatu pemandangan indah namun mengerikan. Di tengah ruangan ada suatu meja besar. Seperti nya tiang nya terbuat dari perak putih berkilau. Ukiran nya emas murni dengan motiv indah. Di atas nya seperti terbuat dari batu giok hijau. Dan terkesan sangat mewah. Ruangan ini terasa sejuk. Meskipun aku tidak melihat kipas angin atau AC. Mungkin kah giok ini yang menyebabkan sejuk. Atau di alam mereka semuanya sejuk. Di tengah meja ada macam-macam buah, namun penyediaan nya terpisah. "Selamat datang di istana kami Frangky..." Sapa Shiva padaku sambil tersenyum. Istana ini semakin indah dan hangat dengan senyuman nya. Hati ku yang tadi nya cemas. Merasa sedikit nyaman dengan senyuman nya. "Frangky, kami semua sengaja memanggil mu kesini untuk melakukan sebuah tugas besar. Yang telah di takdirkan padamu.." Ucap ayah ku. Aku semakin bingung, bukan kah ayah kesini untuk memerangi kerajaan ini. Terus sekarang ayah memberikan tugas, bukan hukuman. "Tadinya ayah mu memang menyerang istana ini karena belum mengetahui sebuah peristiwa..." Kata Ki Hurib. Dia menerangkan padaku seakan mendengar kata hatiku. "Ini berawal dari aku tersesat ke sebuah negeri paralel. Disini lah aku mendengar ramalan itu. Dan memang terbukti dengan hubungan kalian yang beda alam" Sambungan nya. "Kalian bisa menyambung tali kasih kalian tanpa mencelakai satu apapun, dengan cara kalian harus mandi di sungai ajaib di sebuah negeri yaitu Negeri paralel dunia nyata dan ghaib. Negeri bernama Alang-Alang" Ki Hurib terdiam sesaat. "Nanti saat disana kalian akan mengerti dengan tugas kalian masing-masing. Namun untuk kalian bersatu dalam cinta kalian. Kalian harus mandi dan minum di sungai itu" Lanjut nya. Aku mengerti, artinya saat aku mandi dan minum di sungai ajaib. Maka aku akan bisa menikahi Shiva tanpa bermasalah dengan beda dunia kami. Artinya Shiva bebas ke dunia ku dan aku bebas ke dunia Shiva. Tapi tugas yang lain nya aku belum paham. "Tugas kalian adalah mencari kunci pembuka dari sebuah situs kuno yang berisi harta karun serta catatan tekhnologi canggih" Ucap Ki Hurib. Lalu ki menceritakan semuanya. Aku termangu saja mendengar cerita nya. Seolah yang terjadi adalah skenario yang sudah di takdirkan dalam perjalanan hidup ku. Aku mendengar tadi Ki Hurib bercerita tentang Thesaurus bondo. Sama persis dengan buku yang sempat aku baca pembukaannya. Ini suatu kebetulan yang hebat. "Frangky apakah kamu bersedia melakukan perjalan menuju negeri Alang-Alang..?" Tanya bapak kepadaku. Aku mengangguk tanda setuju "Bagaimana dengan kamu nak.." Tanya lelaki yang pakai pakain raja itu. Dia melihat ke arah Shiva. Dan dugaan ku benar. Dia adalah ayah Shiva. Aku lihat Shiva mengangguk. "Frangky, untuk menuju Alang-Alang banyak rintangan yang akan kamu hadapi. Maka karena itu aku akan melatih dan mendidik mu di alam perbatasan" Kata Ki Hurib. "Baik ki" Jawab ku. "Dan Shiva harus berlatih dengan keras disini bersama Raja" Ucap Ki Hurib "Baik ki" Jawab Shiva. "Domo,kamu panggil Dumu dan Kuntet" perintah Ki Hurib. "Baik ki" ucap Domo dengan lancar. Domo kemudian berjalan kearah Dumu dan Ki Kuntet si juragan anu. "Kalian bertiga akan mengawal mereka berdua, dan khusus buat Kuntet. Kamu harus melaporkan kesini setidak nya seminggu sekali. Karena hanya Kuntet yang punya ilmu melipat dunia. Tapi Kalian hanya bisa mengantarkan mereka sampai bukit yang ditentukan yaitu Bukit Sayang. Disana kalian harus menunggu mereka berdua. Kalau kalian ikut masuk ke dalam negeri itu. Kalian akan celaka. Hanya yang dipilih yang bisa masuk., apa kalian mengerti..?" kata Ki Hurib. "Baik ki kami mengerti " ucap Domo mewakili. Tiba-tiba saja ada tiga gelas kecil di tangan Ki Hurib. "Kalian bertiga minum air ini. Maka tenaga dalam kalian meningkat setidaknya sepuluh kali lipat" kata Ki Hurib sembari menyodorkan gelas. Mereka bertiga membungkukkan badan kearah Ki Hurib. Kemudian menerima gelas tersebut dan meminum airnya. "Baiklah, karena semua sudah setuju. Frangky dan Tuan putri ikuti aku. Karena negeri itu sangat rahasia. Dan bagi yang tidak di takdirkan tidak boleh mendengar nya." Kata Ki Hurib memandang ke arah bapak dan raja. Bapak dan raja mengangguk setuju. "Guru saya permisi pulang dulu. Karena urusan disini saya pikir sudah selesai" Kata bapak. "Baik lah, semua boleh bubar dari perundingan ini. Kecuali bagi Frangky dan Tuan putri." Katanya. Ki Hurib membentangkan kedua telapak tangan nya. Ada cahaya bening sebesar pangkal lidi meluncur dari telapak tangan nya. Cahaya itu makin lama makin besar, hingga kira-kira bisa di masuki tiga orang. Lalu Ki Hurib mengajak aku dan Shiva masuk ke dalam cahaya tersebut. Setelah masuk kedalam cahaya itu. Ternyata kami tidak berpindah tempat. Kami masih di ruangan itu. Aku lihat semua pada pergi satu per satu. "Kita ada dalam selubung ghaib, jadi orang tidak bisa me.." "Menebak ki" jawab ku. "Salah melihat" jelas Ki Hurib. Ki Hurib menggantungkan kata-katanya. Aku cuma heran kenapa dengan dia. Kalau begini alamat lama ne disini. "Frangky jangan heran Ki Hurib punya ke biasaan menggantung kan kata-kata di akhir bicaranya. Kecuali beliau memakan buah apel. maka bicaranya akan lancar" Suara Shiva mendenging di telingaku. Ki Hurib seakan menyadari itu. Ki Hurib meluruskan tangan nya ke arah meja di rungan itu. Sinar merah tiba-tiba keluar dari tangan nya. Menggulung ke apel di atas meja. Dan dia menarik apel ke selubung ghaib. Dan Ki Hurib memakan nya. " Selubung ghaib ini tak bisa bertahan lama. Karena itu, dengar baik-baik penjelasanku." kata Ki Hurib lancar. "Negeri alang-alang adalah sebuah negeri yang ajaib di ciptakan Tuhan. Semua yang baik di alam nyata dan alam ghaib akan ada disana. Begitu juga dengan semua rahasia, akan tercatat dalam kitab pusaka mereka." jelas Ki Hurib "Di sana ada sebuah sungai ajaib, sungai itu ada di dalam sebuah goa. Dan goa nya ada di dalam sungai." Sambung nya " Untuk mencapai goa tersebut. Kalian harus melewati sungai itu. Namun sungai memiliki ke ajaiban. Kalian harus menepuk airnya tiga kali dan bilang sungai ini dangkal di setiap tepukan nya. Keajaiban akan terjadi. Sungai itu akan menjadi sangat dangkal. Kalau kalian tidak melakukan itu, lansung menyelam ke dalam sungai. Maka kalian pasti meninggal dunia. Karena arus sungai sangat deras, penuh batu-batu besar. Dan kedalam sungai itu belum ada satu pun yang mampu mengukur nya. Makanya di sebut sungai tanpa dasar" "Setelah kalian melakukan itu maka kalian akan melihat pintu goa. Hanya saja kalian harus di tempat yang tepat. Apabila kalian salah tempat. Maka celaka lah kalian. Sebab binatang di dasar sungai akan memangsa kalian. Kalian harus menemukan gunung d**a. Gunung d**a itu adalah gunung kembar seperti d**a perempuan. Pas setentang di tengah d**a di pinggir sungai ada batu seperti pelana kuda. Di batu itu lah kalian harus melakukan nya. Apakah kalian mengerti..?" tanya Ki Hurib. "Sungai itu tempat pasti nya dimana ki. Maksud saya ciri-ciri tempatnya?" Tanya ku. "Nanti Ki Saman yang akan memandu kalian." Ucap nya "Baik ki saya mengerti" Jawabku. " Untuk ke negeri alang-alang kalian harus ke bukit sayang. Yang berada di desa Jambu Lippo. Disana di puncak bukit sayang kalian akan menemukan sebuah celah di antara bebatuan. Untuk melihat celahnya kalian harus masuk ke perbatasan antara ghaib dan nyata. Kalian harus masuk ke dalam cela bebatuan itu. Sebenarnya cela itu adalah pintu goa" Dia terdiam sesaat. "Dulu aku menemukan nya tanpa sengaja. Karena di kejar-kejar oleh penghuni bukit sayang. Penghuni bukit sayang adalah sibunian yang sangat sakti. Tapi karena kalian pergi berdua kebetulan kalian sepasang kekasih. Kemungkinan kalian tidak akan di musuhinya. Namun kau Frangky harus membacakan puisi padanya. Kalau tidak kalian akan di jadikan nya sebagai masyarakat disana." Lanjut nya. "Belum ada yang mampu mengalahkan penghuninya. Dan kalau puisi mu di sukai nya. Maka tiga pengawal yang bersama dengan kalian akan menjadi tamu terhormat di sana" Ucap nya. "Saat kalian memasuki goa tersebut kalian akan jumpa tiga jalur terowongan. Masing-masing terowong itu memiliki cahaya berbeda. Sebelah kiri warna gelap, sebelah kanan warna emas. Sebelah tengah warna putih. Kalian masuk diterowongan tengah. Di terowongan tengah nanti nya seperti buntu. Namun di ujung dinding kalian akan jumpa batu seperti hidung. Kalian masuk lah di lobang sebelah kanan. Di ujung lobang hidung itulah negeri Alang-Alang." lanjut nya "Namun kalian akan mendapati rintangan yang tidak ringan. Apakah kalian sanggup untuk melakukan nya." Tanya nya Aku tahu pertanyaan ini hanya untuk melihat tekad kami. "Yakin ki " Jawab kami serentak. "Satu hal lagi kalian harus menjaga rahasia ini meski dengan nyawa kalian taruhan nya" ucap nya dengan tegas. " Baik ki" jawab kami "Baiklah, setelah ini aku akan menjemput mu Frangky. " ucap nya. Dia melambaikan tangan kanan nya seperti memanggil seseorang. Selesai dia melambaikan tangan kanan nya, tabir ghaib itu hilang. "Frangky kamu pulang lah" ucap nya sambil mendorong tubuhku dengan lembut. Aku terbangun dari tidurku. Sesaat aku memikirkan mimpiku barusan. Apakah ini benar-benar terjadi. Jangan-jangan ini hanya khayalan ku saja. Aku melangkah keluar kamar. Dan menuju ruang tamu. Disana aku melihat bapak. Hati ku senang bapak tidak apa-apa. Aku berjalan le arah nya. "Bagaimana Frangky" tanya bapak. Aku duduk di hadapan bapak dan menceritakan mimpi yang aku alami barusan. Kecuali saat berada di tabir ghaib. Karena kalau ini sebuah kebenaran. Aku tidak mau ingkar janji. "Apakah mimpi ini benar adanya pak..?" Tanya ku "Iya, sebentar lagi guru akan menjemput mu." Jawab bapak. Aku melihat ibu menuju kearah kami. Setelah ibu duduk dekat bapak. Bapak menceritakan semuanya sama ibu. Aku lihat ibu menangis. Bapak berusaha meyakinkan ibu agar mengerti. Ibu menghentikan tangis nya seperti nya ibu sudah paham. Tidak berapa lama kami mendengar ada yang mengucap kan salam. Ternyata Ki Hurib datang menjemputku. Setelah cukup basa basi dengan ibu dan bapak. kami berangkat naik ojek. Seolah-olah aku pergi merantau. Setelah Turun dari ojek. Ki Hurib yang aku panggil guru sekarang mengajak ku ke tempat sepi. Guru menghantamkan tangan nya ke depan. Dari depan ada cahaya warna-warni. Aku di ajak memasuki cahaya tersebut. Kejap berikut nya kami sudah berada di sebuah daerah berwarna merah semua. Guru memberikan sebuah cawan kepadaku. Dan aku disuruh meminum air dalam cawan itu. Katanya air itu dari sungai ajaib. Lalu kami menuju sebuah goa yang di dalam goa sangat lapang. Goa itu tidak lah gelap juga tidak terlalu terang. Kemudian guru membuat tabir ghaib. Di goa ini lah aku di latih.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD