"Akang udah rada mendingan belum? Biasanya Nunuy kalau lagi sakit terus makan, badannya agak enakan." Tanya Ainun seraya menerima gelas yang disodorkan oleh Zander. Lelaki itu sudah menghabiskan satu mangkuk bubur yang katanya hambar itu. Kepala Zander mengangguk kecil, jangan ditanya. Tubuhnya ini sudah kembali bugar apalagi tadi Ainun memberikan ramuan mujarab lewat suapannya. Zander jadi merasa jika tubuhnya fresh, tidak ada lemas dan pahit dimulutnya. "Alhamdulillah, jazakallau khairan. Berkat suapan Nunuy tadi badan Akang jadi enakan." Jawab Zander pelan. Jangan pikir Zander berani mengatakan itu didepan Bian, karena berkat Umi-nya. Lelaki berwajah kejam itu duduk bersama dengan yang lainnya untuk menikmati jamuan Umi-nya, meninggalkan Zander dan Ainun walau jarak keduanya dengan

