Kalau saja Ainun bisa meminta, rasanya ia ingin lebih lama lagi tinggal di Bogor ini. Suasana baru yang langsung membuatnya betah ini terasa sangat sulit untuk ditinggalkan, apalagi mengingat ia akan kembali ketempat yang dapat kehidupan dan banyak polusi. Sangat jauh dengan keadaan Bogor sekarang. Semuanya sudah Ainun bereskan, bahkan tas besar itu sudah ada digendongannya sejak tadi. Karena akan berpisah, Ainun memilih untuk menikmati pemandangan dengan berlama-lama duduk dibawah pohon yang sempat ia tempati bersama kawan-kawannya tadi, sambil menunggu Rani dan juga Olla yang sedang menghadap guru. Ketika sedang menyender pada batu besar, matanya tak sengaja melirik kearah sebuah tulisan. Dimana disana tertulis namanya, dan juga nama orang yang menulis semua ini. Ia bangkit, perlahan

