BAB 2

1561 Words
Dengan permintaan Papanya seperti ini Danis semakin frustasi dan bingung karena hatinya masih terluka karena masa lalu. Di balik keangkuhkan dan keras kepalanya Dia memiliki hati yang melo. " bagaimana ini ? hadew ...... Aku tidak punya pacar, teman wanita juga Aku tidak punya. kenapa jadi ribet gini sih ! ! ! omel Danis Danis menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan mondar - mandir di dalam kamar. Bingung wanita mana yang akan di kenalkan sama orang tuanya dan mau menikah kontrak dengannya. Danis memang jago dalam berbisnis dan memimpin perusahaan. Kekurangannya adalah Dia tidak jago menaklukkan wanita, karena sikapnya yang dingin dan sedikit angkuh. Setiap hari hanya lembaran kertas dan laptop yang ada di hadapannya. Beberapa jam Danis berpikir dan memaksimalkan pikirannya agar menemukan jalan keluar. Tiba - tiba Danis teringat tentang Amel. Seketika itu juga ide konyolnya mengalir. Dan seketika itu juga Danis teringat dengan Biyan Manager Hotel , tangan kanan sekaligus temannya. " Tapi apa yang harus Aku katakan pada Biyan ? , pasti Biyan akan menertawakan ku, karena jomblo. " Danis mulai resah dengan tuntutan sang Papa. Dia sadar mencari wanita tidak semudah mendapatkan tender perusahaan. Kali ini Danis berpikir dengan serius karena tidak mungkin Dia asal memilih wanita yang akan di nikahi kontrak. Kalau salah memilih nanti akan berbuntut panjang dan akan menyulitkannya. Dia segera mengambil hp nya dan menghubungi Biyan untuk mencari info mengenai tentang Amel. " tut ...... tut ...... " " halo Bi, Bi tolong cari info tentang pelayan wanita yang mengantarkan makananku tadi siang, secepatnya Aku tunggu infonya sampai besok pagi ya, harus ketemu. " pinta Danis pada Biyan melalui telpon " buat apa bro ? kamu butuh wanita untuk menemanimu tidur ? " " cih ....... enggaklah. memangnya Aku senakal itu ? sudah kamu jalankan aja perintahku, besok Aku jelaskan setelah Aku mendapatkan info darimu. " " huaaaa ....... kirain kamu kesepian butuh teman tidur. kalau teman tidur ak punya kenalan banyak. tapi jangan staff hotel bro. wkkkkkk ........ baiklah Aku cek dulu bro. " Biyan berjalan kebagian resto hotel dan bertanya pada supervisor resto, mengenai karyawan yang mengantar makanan di kamar Danis. Setelah Biyan mendapatkan nama karyawan tersebut, Biyan membuka data karyawan dan mengetik nama Amel Paramitha. Disana tampil data lengkap Amel. Biyan segera mengeprint CV Amel. Biyan menghubungi Amel terlebih dahulu sebelum Biyan memberikan data Amel ke Danis. " tut ....... tut ....... tut " Biyan menghubungi Amel namun belum ada jawaban. Biyan menghubungi dua kali dan akhirnya tersambung telponnya. " Halo, ini Amel ? " " Iya Saya. maaf dengan siapa ya ? " " Saya Biyan, supervisor hotel. " " Oh maaf Pak, Saya tidak tahu. ada apa ya pak ? " " Begini besok akan ada survei lokasi, dan survei lokasinya itu dekat tempat tinggal kamu. em ....... o ya, besok kamu masuk apa ? " " Besok Saya masuk siang Pak. " " Ok, Kamu bisa share lokasi rumahmu ke Saya ? karena besok Aku butuh bantuanmu. besok Kamu tidak pergi kemana - mana kan ? " " Baik Pak, Saya share lokasi Saya. Kebetulan Besok Saya enggak kemana-mana pak " " Bagus kalau begitu. Ok Saya tunggu share lok Mu sekarang. Saya tutup telponya, terima kasih Amel, selamat istirahat " " Ya pak, sama - sama " Setelah telpon mati, Amel segera mengirim share lok pada Biyan. " Pesan Masuk " handphone Biyan Bunyi Biyan sudah mendapatkan share lok tempat tinggal Amel dan data diri Amel. Biyan bermaksud akan memberikan malam ini juga. Namun Ia urungkan niatnya, karena Biyan penasaran tetang penjelasan dari Danis. kalau info tentang Amel di berikan sekarang, tentunya Biyan tidak akan mendapat alasan dari Danis. Di pagi yang cerah Danis meeting dengan clientnya di aula hotelnya yang sudah di setting privat khusus Danis yang hanya memakainya. Identitas Amel sudah ada ditangan Danis. Setelah berkutat dengan berkas dan meeting dengan client akhirnya tepat pukul satu siang semuanya selesai. Danis langsung mencari alamat Amel sesuai share lokasi yang dikasih Biyan. Dan tidak butuh waktu lama menemukan alamatnya karena tempat tinggal Amel atau boleh dikatakan kos - kosan Amel tidak jauh dari Hotel. Sesampainya di kos - kosan Amel dan di depan kamar Amel, Danis mengetuk pintu " Tok ..... tok ..... tok ...… " Dengan malas Amel berjalan membuka pintu, dan saat pintu terbuka betapa terkejutnya Amel karena Danis berada dihadapannya. Perasaan Amel campur aduk antara terkejut, takut dan panik. Kedua mata Amel melotot melihat seorang pria berdiri di depan matanya dengan wajah yang sangat tampan dan keren, berpakaian jas rapi. Dengan nada heran namun lembut Amel bertanya apa keperluan Danis datang kekosnya. " A…..a….anda mencari siapa ? " Ucap Amel terbata bata ketakutan " Aku mencarimu Nona Amel, ada hal yang perlu Aku biacarakan denganmu. " Kata Danis " Em. ..mencari Saya ! ! ada apa ya pak ? " " Bolehkah Saya Duduk ? " " Oh maaf, silahkan duduk Pak. " Mata Danis tidak lepas memandamg Amel yang terlihat polos, manis dan seksi tentunya. karena Amel memakai baju pas di badan dengan belahan d**a rendah sehingga memperlihatkan sedikit dadanya dan memakai hotpant jeans. " Em ...... Bapak bukannya yang kemarin dikamar Hotel ? " Danis hanya mengangguk serta menatap lembut Amel. " Maaf Pak, sebenarnya apa yang Bapak mau bicarakan dengan saya ? kalau soal kemarin saya minta maaf karena saya sudah ….......... ". " cukup Nona ! " " Bukan soal itu. Ada hal lain tapi sebelumnya Aku minta maaf dan jangan berpikir macam - macam tentangku nona Amel. " “ Saya ke sini ingin meminta bantuanmu Nona ! ........ Danis diam sebentar menarik nafas pelan. " Orang tuaku sedang sakit dan Aku ingin mengenalkan Kamu dengan orang tuaku di jogja sebagai calon istri. Maksud Aku ............ Aku ingin melamarmu ,tapi ini hanya sementara saja Nona. " " Ha ….. ! ! apa …. ! aku tidak salah dengar Pak ? maksud Bapak apa dengan melamar Sayac? Bapak kan tidak mengenal siapa Aku ? " rentetan pertanyaan di lontarkan Amel pada Danis " Danis ...,... panggil saja Aku Danis, Mel. Jangan pakai Bapak karena Aku bukan atasan atau orang tua Kamu di sini " Kata Danis sambil tersenyum kearah Amel " Nona Amel nanti Aku akan jelaskan semua setelah Nona mau membantuku dan menerima lamaranku. " " Percaya padaku nona, Aku tidak ada niat jahat sedikitpun terhadapmu, Aku akan buat surat perjanjian untuk ini semua agar Nona tidak khawatir. " Amel yang semakin bingung, hanya terdiam sambil berpikir. " ini orang gila kali ya, kemarin marah - marah sama Aku. sekarang mau melamar aku. maksudnya apa sih. " kata Amel dalam hati " Nona Amel please bantu Aku kali ini, Aku janji akan jelaskan semua besok dalam perjalanan kita ke jogja. " Pinta Danis " Ha...besok ? Ke jogja ? " sahut Amel " Iya nona Amel, karena waktu Ku tidak banyak. Ini menyangkut nyawa Orang Tuaku, Aku mohon bantu Aku kali ini, berapapun atau apa pun yang nona inginkan akan Aku penuhi demi membahagiakan orang tuaku nona. " pinta Danis sambil meraih tangan Amel dan mengenggamnya Baru kali ini seorang Danis CEO Perusahaan Internatinal memohon pada wanita. dan lemah di hadapan wanita karena permintaan Orang Tuanya Setelah danis menjelaskan panjang lebar akhirnya hati Amel luluh dan mau membantu Danis. Bagi Amel sendiri dia bingung apakah langkah seperti ini baik atau tidak namun yang pasti niatnya hanya membantu orang lain. " Em ...... baiklah Pak ! Aku akan bantu Bapak, tapi Bapak juga harus memaafkanku tentang kejadian kemarin dan jangan laporkan Aku pada atasanku. " " Puji Tuhan ……. terima kasih Mel. " Kata Danis senang, spontan memeluk Amel " Eh tapi jangan panggil Aku Pak dong Mel kan tadi Aku sudah bilang panggil saja namaku, soal kemarin tenang saja Aku sudah memaafkanmu lagian Aku juga salah kok. " " Ok kalau begitu kamu harus bersiap - siap agar besok kita bisa berangkat pagi. Kira - kira apa yang kamu butuhkan untuk perjalanan besok Mel ? Biar Aku telpon supir untuk menyiapkannya. " kata Danis " O ya kita akan berada di jogja selama dua minggu ya Mel. " " Ha ...... lama sekali Pak ? Eh...Danis maksud Aku. bagamana dengan pekerjaanku Pak ? Aku bisa dicpecat kalau ijin terlalu lama " " Kamu tenang saja soal itu. Aku yang akan mengurusnya. " " Baiklah kalau begitu. Aku tidak perlu apa - apa, Aku akan menyiapkan baju bajuku sendiri saja. " " Baiklah, besok Aku akan jemput kamu pukul sembilan pagi ya. " " Ngomong - ngomong tempat mu ini enak ya suasananya, eh iya kamu sudah makan siang belum ? " Tanya Danis " Belum sih. nanti saja belum laper ! Oh ya tunggu sebentar ya " ucap Amel Amel masuk ke dalam kamar dan mengambil aqua gelas untuk diberikan ke Danis " Ini silahkan diminum maaf kelupaan kasih minumnya. maaf ya adanya hanya aqua " Danis menatap Amel dengan senyuman kagum. " Terima kasih Mel, ini juga sudah cukup ko Mel.maaf ya merepotkan dan ganggu waktumu. " " O ya ...... kamu kan belum makan siang, yuk makan siang bareng sekalian temani Aku. Aku laper Mel. " Kemudian mereka berdua pergi ke rumah makan terdekat. Disana Amel merasa canggung karena banyak orang melihat dia. Terutama mata wanita di sana yang iri melihat Amel berada bersama dengan Danis, makan bersama. Danis yang gagah, ganteng dan berpakaian berjas rapi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD