Bab 3

831 Words
Hari berikutnya Danis dan Amel terbang ke Jogja menemui orang tua Danis dan memperkenalkan amel. Danis dan Amel melakukan perjalanan ke jogja dengan pesawat kelas bisnis. Sampai di bandara jogja mereka di jemput oleh Pak Arif supir Danis Dan langsung menuju rumah sakit di mana Papa Danis di rawat. Dua puluh menit akhirnya sampai di rumah sakit. Danis dan Amel berjalan ke ruangan Papanya Danis. Amel di sambut gembira oleh orang tua Danis, mereka bahagia anaknya sudah menemukan tambatan hati. Walaupun mereka tidak tahu kalau ini hanya kontrak atau setingan Danis melihat Mama Danis yang tertidur di sofa dengan wajah kelelahan. " Shalom " " Ma.......ko tidur disini ? Mama sudah makan ? " " Shalom " jawab Santi Mama Danis " Puji Tuhan nak kamu sudah sampai. Danis, ini siapa ? ? " " O iya Ma ini Amel, yang pernah Aku ceritakan ke Mama. Ini calon istri Danis Ma " " Sayang kenalkan ini Mamaku, dan ini Amel Ma " " Halo Tante, saya Amel senang bertemu Tante. " Jawab Amel sambil berjabat tangan dan memeluk Mama Danis " Ma gimana keadaan Papa ? " Tanya Danis " Kamu bisa lihat sendiri, keadaan Papamu ya seperti ini, kalau bangun Dia panggil nama kamu terus. " Danis terdiam beberapa detik sambil memandang wajah papanya. " Ma, Mama istirahat dulu aja. pulang ganti baju biar Aku dan Amel yang tunggu Papa disini. Pak Arif masih di bawah tunggu Mama. " Pak arif adalah supir pribadi danis di kantor. " Kalau begitu Mama tinggal ya. sungguh kalian tidak apa - apa Mama tinggal ? Kalian gak capek ? " " Tenang saja Ma kita baik - baik saja " Santi keluar kamar inap dan pulang kerumah untuk ganti baju dan mandi, istirahat sebentar. " Danis, Papamu sakit apa ? " " Papaku sakit jantung dan komplikasi Mel, sudah hampir satu bulan dirumah sakit. kasihan Mamaku jaga sendiri mondar mandir. kadang Aku minta tolong Pak Arif supir pribadiku untuk kirim baju dan makanan buat Mamaku. " " Danis ...…. Danis ……. Danis …... ? " panggil Rudi papa Danis " Iya Pa, danis di sini. " kata Danis lembut sambil memegang tangan papanya. " Pa, Papa cepat sembuh ya. O ya pa coba lihat, Danis bawa calon istri Danis kesini untuk bertemu dengan Papa " " Hai om, saya amel. " Rudi tersenyum bahagia melihat Amel. " Nak panggil Papa saja, kan sebentar lagi kamu jadi anak Papa " kata Rudi dengan suara terbata - bata dan pelam " Iya pa, terima kasih. Papa gimana sudah merasa baikan ? " " Puji Tuhan Papa sudah baikan nak. " " Pa, papa belum makan ya kok makanananya masih utuh ? Amel suapin ya Pa ? " Ucap Amel sambil meraih makanan dimeja Danis terkejut melihat sikap tulus dan baik dari Amel pada Papanya. Danis terus memandang Amel yang sedang menyuapi Papanya dengan sabar dan sambol ngobrol sesekali. Danis melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah papanya. " Kapan kamu akan nikah ? Jangan lama lama karena umur Papa tidak lama lagi. " " Pa, jangan bicara seperti itu, udah Papa tenang saja soal pernikaham semua sudah siap Pa. Sabtu ini kita akan menikah disini Pa. " Wajah Amel terkejut dan tidak sengaja Dia batuk. Setelah selesai menyuapi, Amel kemudian memberi minum air putih ke Papanya Danis. Dan ngobrol sebentar, sampai Papanya Danis tertidur. Sementara itu Danis sudah memesan makanan untuk nya dan Amel karena sejak dari bandara belum makan. " Mel makan dulu, biar tidak masuk angin. " " Makasih ya Danis, kamu juga makan kan tadi blm makan juga. " Danis tersenyum bahagia rasanya baru kali ini ada yang perhatian dengan Papa dan dirinya. Pukul empat sore Santi datang kerumah sakit, setelah beberapa jam istirahat dan mandi dirumah. " Ma, Danis sama Amel pulang dulu ya besok kita ke sini lagi kasihan Amel belum istirahat. " " Ya pulanglah nak, bawa Amel kerumah. Mama sudah minta ina nyiapin kamar buat Amel. " " Ma, Amel pamit pulang dulu ya. Mama jaga kesehatannya. " Kata Amel sambil memeluk Santi Kemudian mereka pulang ke rumah Danis dengan di jemput Pak Arif. Sesampainya dirumah, Danis memanggil Ina asisten rumah tangganya. " Bikkk…. bik Ina… ? " panggil Danis " Ya Den, Den ini Nona Amel ? " Tany Bik Ina sambil senyum pada Amel " Iya Bik, Bik tolong antarkan Amel kekamarnya. Dan siapkan makan malam ya. " " Baik Den. Mari Non saya antar ke kamarnya Non. " " Terima kasih Bik Ina. " Kata Amel Setelah masuk kekamar, Amel mandi dan ganti baju. Begitu juga dengan Danis. Setelah itu Amel keluar kamar menuju dapur ruang tengah membantu Bik Ina menyiapkan makan malam. " Malam bik Ina, bik Ina masak apa ? Amel bantuin ya. " " Enggak usah Non, non Amel duduk aja tunggu di depan. nanti Non Amel capek. " " enggak apa - apa bik, saya enggak capek. udah sini aku bantuin biar cepat. "
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD