“Pak Rusdi, kita ke tempat Gabriel ya.” Ucap Krist setelah dirinya duduk dengan tenang di dalam mobil. Pak Rusdi yang sudah siaga di depan kemudinya menatap ke arah kaca spion yang menyorot Krist di belakang. “Baik, Mas Krist.” “Berangkat, Pak.” Tambah Naya meski masih tidak tahu siapa Gabriel dan apa yang hendak mereka lakukan di tempat sosok itu. Kali ini Pak Rusdi mengangguk untuk memehuni ucapan Naya, menyalakan mesin mobilnya dan baru saja hendak menginjak pedal gas sebelum… “Hai, hai. Pulang sama-sama ya? Kalian bisakan nganter aku pulang?” “Rayya! Lo, bener-bener ya!” Naya menegakan duduknya, melongok ke arah gadis itu yang tiba-tiba masuk ke dalam mobil dan duduk begitu saja di kursi samping kemudi. “Mobil yang aku bawa tiba-tiba ngadat, Nay… nggak bisa dinyalain. Aku udah te

