20. Titik Paling Memalukan

2109 Words

“Ya, Tante?” Ulang Naya untuk kedua kali, meminta dengan raut memohonnya agar Rinka mengizinkan Naya untuk masuk ke dalam kamar Krist. Walaupun Krist tidak mengizinkannya, setidaknya Naya ingin mendapatkan izin itu dari ibu pria yang ada di dalam sana. “Tan—” “Kali ini Tante bisa bener-bener percayain sama kamu kan, Nay? Tante mohon...” Naya berusaha tersenyum, menunjukan senyum terbaiknya di detik itu. Gadis itu tidak bisa menimpali ucapan Rinka dengan kata-kata, hanya anggukkan dengan mata berkaca yang beberapa kali coba Naya perlihatkan sebagai responnya. Dengan begitu, atas izin Rinka Naya akhirnya mengambil alih posisi di depan pintu kamar Krist itu yang semula ditempati wanita paruh baya itu. Rinka dengan sadar mengeser dirinya, memberikan Naya akses agar lebih leluasa untuk ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD