“Kamu akan ikut saya, kan?” Krist bersuara setelah mereka bisa dikatakan berada di ruang yang cukup untuk membicarakan topik di meja makan tadi hanya berdua saja. Untuk Krist dan Naya di dalam mobil menuju perjalanan ke kantor sudah cukup untuk membicarakan banyak hal. Salah satunya ya mengenai tawaran Rama untuk Krist menjalani pengobatannya di Jepang. “Mas seharusnya tanya hal ini dulu tadi sebelum jawab permintaan Om Rama. Gimana bisa Mas bilang di depan Om, Tante dan semuanya kalau Mas akan pergi asal sama saya? Kalau Mas udah bilang seperti itu lantas saya bilang nggak akan mau pergi, sama aja Mas bilang ke keluarga Mas kalau penyebab Mas nggak pergi adalah karena saya.” Nada suara Naya terdengar tak seramah biasanya, dan Krist bisa merasakan itu. “Artinya kamu akan ikut, kan?” “

