BAB II

591 Words
Ketika mereka menempuh jarak 20 menit dari rumah ke sekolah yang jaraknya tidak terlampau jauh dengan menggunakan mobil juke hitam,mereka pun sampai di sekolah. Dengan sedikit bertanya kepada murid yang berlalu lalang akhirnya,mereka sampai di ruang kepala sekolah. Dengan sedikit berbasa basi ke kepala sekolah,pak Haryono pamit setelah kepala sekolah mengantar anaknya ke ruang kelas. orang tua Erin harus memindahkan putrinya yang duduk di kelas 2 SMA ini karna menjahili temannya yang kutu buku dan berakhir dengan Erin diskorsing dan akhirnya Erin malas untuk bersekolah. Setelah memperkenalkan diri,Erin duduk di bagian belakang,sambil celinguk kekanan,kekiri dan kebelakang,hanya untuk menatap wajah-wajah teman barunya. Setelah Erin menjatuhkan pantatnya ke tempat duduknya yang di tunjukkan.teman sebangkunya menyinyir menghadap ke Erin,membuat Erin membatin sendiri. "ngapain nih orok cengegesan ngeliatin gue kayak gitu, dengan tampang tak berdosanya ia mempelihatkan sikap cueknya.membuat temannya menelan air liurnya sendiri. "hust heii,,nama lu sapa,ucap teman sebangkunya sambil tersenyum, boleh ngak kalo kita jd teman sambil mengulurkan tangan"?. "ohh lu mau kenalan,napa ngak bilang dari tadi".. "ya elah tadi kan gue senyumin elo,elonya aja ngak peka". "habis tampang elo mengenaskan kalo lagi nyinyir gitu,sok manis banget jadi orang".. "astaga lo baru aja gue mau kenalan malahan di katain lagi,nasib-nasib gini amat yaa". dengan tampang tak berdosanya Erin malah senyum menunjukkan lesung pipinya dan menaikkan kedua jarinya tanda minta maff. "nama gue Ririn tp lo cukup manggil gue Erin,senang berteman sama loe,and sorry sikap gue,ini baru awal tp semoga kita dapat berteman baik yaa"... "nama gue Deby,",dengan membalas senyum Ririn dan saling menjabat tangan. setelah bunyi bel tanda istirahat,semua siswa-siswi berhamburan keluar dan berjalan menuju ke kantin.begitu pun keduanya yang baru saja berteman. "Rin,kantin yuk!!cacing di perut gue udah meraung2 minta jatah,sambil memegangi perutnya yang sudah kelaparan. "yuk,gue juga udah lapar".Mereka pun berjalan kekantin melewati beberapa kelas karna kelas mereka berada di lantai 2 dan kantin berada di bawah ujung lorong sekolah. setelah mereka melewati beberapa kelas dan siswa-siswi yang sedang nongkrong didepan kelas,ada yang sekedar melewati dan ada yang berbisik mengatakan ia seorang murid baru.namun bukan Erin namanya kalo iya peduli tentang di sekitarnya. Setelah memesan makanan ,mereka pun duduk sambil menikmati makan mereka .tanpa mereka sadari 3 orang dibelakang mereka mengendap-endap dan mengagetkan mereka. Membuat Erin menutup mata saking kagetnya dibuat oleh orang tak dikenalnya itu. "anjrit.bangke loe pada,ngagetin kami untung gue belum memakan makan gue,awas loe pada",ucap Deby sedikit melotot. sedangkan orang di sebelahnya tidak kalah dongkolnya,karna makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya harus tersembur keluar akibat kaget. "setan,baby terkutuk kalian yang melakukan ini"ucap Erin dalam hati sambil menutup mata dan merasakan panas dihidungnya karna kuah bakso yang hendak dimasuka kemulutnya malah beralih kehidungnya membuat ia mengumpat tanpa menoleh ke mereka. "wahh,ke kantin ngak ngajak kita-kita nih,mentang-mentang udah punya teman baru".ucap lelaki salah satu dari mereka,sambil menatap Erin yang lagi mengusap batang hidungnya. "Oh iya lupa gue,kenalin Rin,sahabat-sahabat gue yang kece abizz"sambil memperkenalkan mereka satu persatu kepada Erin. "nama gue Sesil", berambut sebahu,kulit sawo matang namun kaca mata yang selalu bertengger di hidungnya.menunjukkan kepribadiannya yang senang membaca buku. "dan Gue andi".. cungkring dan rambur inyolnga ala anak SMA banget "dan gue Lisa",cantik dan yang  pasti super duper cerewet ngalahin mpok-mpok rumahan kalo lagi ngerumpi. begitulah mereka saling memperkenalkan diri masing-masing. Erin menjabat tangan satu-persatu dan memberikan senyum paksaannya,tp bukan terpaksa berteman dengan mereka namun karna di masih sebal sama mereka yang mengangetkan dan membuat hidung mancungnya merasakan panasnya kuah bakso. Hari berganti hari,Minggu berganti minggu.mereka pun tambah akrab mengetahui kejahitan masing-masing,kepribadian dan sifat-sifat mereka menjadikan mereka tambah mencintai satu sama lain.sehingga mereka selalu bersama dimana pun berada walau beda kelas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD