" Fara " bude Arum memanggilku ketika aku melewati rumahnya.
"iya bude " jawabku
" sini sebentar nduk " panggilnya.gegas aku mendekati nya yang berdiri di dekat pagar.ada mobil asing terparkir di halamannya.
setelah berada di dekatnya.bude membawaku masuk ke dalam.disana ada dua orang laki-laki yang sedang mengobrol.
" punten pak.ini yang namanya fara.farannisa bayhaqi." ucap bude Arum.
" assalamualaikum " aku menangkup dua tanganku di depan d**a.
" oh ini yang namanya Fara " ucap salah seorang.
" duduk sini nduk.bude jelaskan" menarikku duduk di sofa
" mereka ini datang dari kota.sedang mencari karyawan untuk bekerja di kafenya.nah bude jadi inget fara.makanya bude panggil kamu.siapa tau kamu tertarik "
" em...gimana ya bude.fara takut.fara belum pernah ke kota " jawabku polos
" kalau masalah itu kamu tenang saja.saya akan jamin keselamatan kamu selama bekerja di tempat saya " ucap salah satu mereka
" tapi saya sudah punya usaha di sini om.ya walau nggak besar sih " ucapku pelan.
" tidak masalah.kami hanya menawarkan saja siapa tahu rezeki kamu.lagi pula katanya kamu ingin kuliah.di sana kamu bisa bekerja sambil kuliah.tanpa repot memikirkan tempat tinggal.karena sudah di sediakan dari kami untuk para karyawan ". jelasnya.
aku mulai berfikir apa ini adalah jalan dari Allah agar aku bisa melanjutkan pendidikan .
" saya akan pikiran dulu om." jawabku
" Hem baiklah.tapi jangan lama ya.3 hari lagi kami akan kesini.kalau kamu tidak mau kami akan cari orang lain."
" baik om "
" baiklah kalau begitu .kami permisi dulu bu.tolong pikirkan lagi tawaran kami tadi "
" ba baik pak " ucap bude Arum
setelah kepergian mereka.bude langsung mendekati ku.membujukku untuk menerima pekerjaan ini.
sungguh aku masih berat untuk meninggalkan desa sejuta kenangan ini.tapi aku akan memikirkan nya lagi.
" baiklah bude.fara akan pikirkan dulu.sekarang Fara pulang dulu ya " aku pamit
"ya sudah.kamu pikirkan baik baik ya cah ayu."
****
aku memutuskan untuk ikut ke kota.demi bisa menggapai cita citaku.
aku berpamitan pada bude dan kak Andi .ada juga Cindy dan intan yang melepas kepergian ku.
" kenapa kamu harus ke kota far ?" ucap kak Andi.
" ih lebay deh.fara kan kesana mau kuliah kak " jawabku
" ya tapikan kuliah di sini juga bisa "
" lho koe Ki pie to le?.lawong Fara Ki mau mengejar cita citane kok gak entok to " bude Arum menggeplak lengan kak Andi
" ya tapikan aku jadi jauh dari Fara buk "
" laiyo rapopo to.opo koe seneng Karo Fara ? nganti Ra gelem adoh Ki ?" sontak saja ucapan bude langsung membuat kak Andi berdecak.dan ngeloyor masuk ke dalam.kami semua langsung tertawa melihat bujang itu merajuk ,ada ada saja.
" lagian bude.masak bilang kak Andi suka sama Fara toh " ujarku terkekeh.
" laiyo to.hem kok aneh ?" ucap bude Arum lagi
" loh suka sama Fara juga nggak Popo to bude.malah nanti kayak lagu itu lho....
pie to lagune ?...
pacarku memang dekat. lima langkah dari rumah ...hahaha " si sableng Cindy malah bernyanyi.
" Iyo Iyo Iyo ...bener juga koe nduk." bude menepuk nepuk tangan Cindy.
" far opo koe gelem jadi mantune bude ?" tanyanya padaku
" ck.yo nggak mungkin to bude.kak Andi suka sama Fara yang dekil ini " jawabku.lagian mana mungkin kan ya.kak Andi yang ganteng itu suka sama aku.
" huhuhu...fara kita sekarang bakal jauh. " intan memeluk diriku.
"iya.tapi tenang aja gw bakal inget sama kalian.lagian rumah gw di sini.gw pasti balik ke sini. dan kalian harus akur berdua ya " pesanku pada mereka berdua.
"iya " kompak mereka mengangguk
"eh itu mereka udah datang "melihat mobil yang waktu itu
aku masuk ke kamar kak andi.dia sedang duduk di ranjang bermain ponsel.
" kak.fara mau pamit ya.doain Fara jadi orang berhasil " ucapku.
" iya.kamu hati hati di sana ya.dan jangan lupa pulang " pesannya.
" siap bos.aku pasti pulang." aku beranjak akan keluar.
grep
kak Andi memelukku.aku kaget lah.dan setelah itu dia malah mencium kepalaku.
" kak " gagapku
" udah sana berangkat " dia mendorong ku keluar kamar dan langsung menutupnya lagi. perasaanku berkecamuk.apa benar kak Andi suka aku ya ? pikirku.ah udahlah bodo amat.aku bergegas keluar.mereka sudah menunggu.
" bude Fara berangkat ya " ku Salami tangan wanita yang sudah sangat baik padaku ini.
" iyo.hati hati semoga kerasan ya di sana" pesannya aku mengangguk.beralih pada kedua sahabatku.
" gw berangkat ya.doain yang terbaik buat gw." kami berpelukan
" kita bakal kangen elo far "
"d**a"
mobil sudah melaju.tapi pandanganku masih terpaku di belakang.pada sebuah rumah mungil tempat aku di lahirkan
****
sudah dua bulan aku bekerja di kafe pak subroto.aku juga sudah masuk kuliah.aku tinggal di rumah pak broto.katanya rumah untuk karyawan kamarnya sudah penuh.jadi aku harus tinggal di sini
" Fara sebelum ke kafe.tolong antar bekal mas Ibnu ya ke kantor " ucap Bu imah.sang nyonya rumah.
" baik buk.nanti Fara akan mampir ke kantor mas Ibnu" jawabku.
sampai di kantor aku langsung menuju ruangan mas ibnu.ini adalah kantor milik pak Subroto.perusahaan pengiriman barang yang ku tau.dan mas Ibnu sebagai CEO tentu saja.
"mbak mas Ibnu ada "tanyaku pada sekretaris nya.mbak Nadia namanya
" oh ada far masuk aja." katanya
" oke.makasih mbk.cuma mau anter ini sih. " tunjukku pada kotak bekal yang ku bawa
" oke "
tok tok tok
" masuk " jawab orang dari dalam
" eh kamu far.nganterin bekal ya ?" sapanya
" iya mas.kata ibu mas belum sarapan "
" hehe iya.tadi buru buru Ada masalah dikit.barang salah kirim " ucapnya
" oh.ya udah Fara mau ke kafe dulu " pamitku
" eh sini duduk dulu.temenin aku makan "
cegahnya
" duh Fara udah kesiangan mas." tolakku
" nggak papa telat dikit.mama yang suruh ini " jawabnya santai
" baiklah " akhirnya aku menemaninya makan
begitu sampai di kafe aku langsung mengerjakan pekerjaanku.
" enak ya far lo.tinggal di rumah bos.berangkat juga suka suka !" ucap Eva dengan nada sinis.
" maaf aku tadi nganterin bekal mas Ibnu dulu " jawabku tak enak
" oh sekarang nganter bekal.besok besok Lo gantiin baju dia dulu gitu ya " nyinyir sekali temanku yang satu ini.
" maksud Lo apa ?" ucapku jengkel.
" ya biasanya kan gitu.awal awal ngurusin makan nanti lama lama ngurusin ranjang.udah ketahuan far apa yang Lo mau kejar " ucapnya membanting lap di depanku kemudian ngeloyor pergi.
" ck.dasar sinting apa maksudnya coba.di kira gw mau goda mas Ibnu apa " ujarku kesal.ini yang aku takutkan.ada kesenjangan sosial dalam pekerjaan.ujung ujungnya aku juga yang di salahkan .
Hem...udahlah terserah
____tbc