Sasi berulangkali melirik pada jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Menghitung mundur waktu berakhirnya jam kerja. Tidak hanya melihat pada arloji ditangan, Sasi juga melihat ponselnya berkali-kali. Berharap ada pesan dari Vincent. Namun tidak ada sama sekali. Entah jam ataupun notifikasi... keduanya sama- sama tidak membuatnya puas. Masih ada waktu sekitar tiga puluh menit lagi sebelum waktu kerja berakhir tapi Sasi sudah sangat tidak sabar untuk segera keluar kantor. Seharian ini tidak ada kenyamanan yang dirasakannya sama sekali. Bukan karena desakan pekerjaan ataupun hal lain yang berurusan dengan suasana dikantor tapi murni karena urusan pribadinya dengan Vincent. Tadi pagi, perpisahan mereka tidak dalam suasana yang baik. Sasi tidak sempat menjawab pertanyaan Vincent dengan

