XXVII

1954 Words

“How are you doing, Davina?” Pertanyaan itu sungguhlah sederhana, tetapi dalam kondisi Davina sekarang, jawaban yang harus diberikannya terasa begitu sulit dan kompleks.  Davina berusaha memberikan senyum, sekalipun Lana pasti tahu, dia melakukannya dengan paksaan demi meyakinkan teman sekamarnya bahwa dirinya tidak seburuk yang dilihat. Namun siapa pun yang melihat Davina saat ini, pasti tahu bahwa dirinya tidak baik-baik saja.  “Entahlah, Lana. Aku cuma ngerasa bahwa tempatku bukan di sini.” Jawaban itu jelas mendapatkan sebuah kerutan kening dari Lana. “Maksud kamu apa, Davina?” Davina meluruskan kakinya, berusaha sedikit melancarkan aliran darah karena sudah cukup lama dia menekuk kaki dan menatap nanar jendela di kamar yang masih terbuka. Dia bahkan terlalu dalam tenggelam dalam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD