XXVI

1952 Words

Ada yang terasa hampa begitu Davina membuka matanya karena hal pertama yang mengisi pikirannya adalah David. Dia tahu David sudah tidak berada di mansion lagi dan satu-satunya cara yang bisa dia lakukan untuk bertemu David adalah melalui layar ponselnya. Bukan hal yang sama dibanding bertemu langsung dan mendengar suara pria itu dalam jarak dekat, tetapi Davina tidak memiliki pilihan lain.  Membuang napasnya, Davina lantas memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidur. Jika menuruti nafsu, dia pasti akan lebih memilih untuk menghabiskannya di tempat tidur, dan mungkin menangis ketika menyadari pria yang selama ini begitu dekat dengannya, sudah tidak lagi ada di sini. Ada perasaan malas untuk menjalani hari, tetapi Davina sadar, jika David sampai tahu kepergiannya justru membuat Davina ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD