D U A P U L U H D E L A P A N

1300 Words

“Kalian duduk dulu. Sekarang!” titah ayah Levi lagi. Mereka langsung duduk di kursi dan masih terlihat diam. Fani terlihat cemas dan merasa tidak tenang. “Fani, om mengerti apa yang kau rasakan. Tapi semua ini tidak bisa di selesaikan dengan amarah, kita akan mencoba untuk menemukan solusinya. Ok?!” ucap pak Herman mencoba menenangkan suasana. Rafa yang baru saja datang langsung dipersilakan duduk. “Begini, kejadian kemarin memang tidak seharusnya terjadi. Om turut menyesal dengan semua yang sudah terjadi. Dan masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin. Sekarang om akan bertanya pada Levi dan Ira lebih dulu. “Kau Levi, apa kau mencintai Fani?” tanya ayahnya menatap Levi serius. Terlihat tegang di wajah Fani, Ira hanya menunduk diam. “Ayo jawab pertanyaan ayah?” Levi masih di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD