Pagi hampir menjelang, matahari masih malu-malu untuk menampilkan wajahnya. Angin malam yang berhembus membuat dinginnya malam semakin menusuk di saat daun-daun mulai mengugurkan dirinya. Aroma bunga ceri bercampur mawar mengudara di sekitar dua insan yang tengah tidur berpelukan. Long feng terbangun dari tidurnya yang lelap karena terusik dengan hawa dingin. Alisnya mengernyit saat merasakan sesuatu yang hangat, lembut dan harum menerpa kulitnya. Mata setajam elang itu membuka untuk melihat benda apa yang menempel di kulitnya. Dia bersiap hendak menendang benda yang aneh itu. Tetapi, senyum lembut terukir di bibirnya begitu tau jika benda yang asing itu adalah gadis pujaan hatinya. Posisi tidur Mo qi qi yang mengubur wajahnya ke dadanya membuat perasaan Long feng

