Transmigrasi

1338 Words
    Mo qi qi tidak menduga jika dirinya akan digilir tiga kekasihnya. Kemarahan yang dirasakan ketiga pria itu membuatnya gelap mata hingga menghilangkannya akal sehat yang selalu menjadi kebanggaan para pria maka itu. Mo qi qi sudah tidak tau berapa lama mereka bertiga menuntaskan hasratnya. Dia hanya tau ceceran cairan dari mereka bertiga yang mengotori sprei ranjang kamar hotel bercampur dengan darah perawannya.     "Hentikan... Aku lelah." Mo qi qi memohon dengan suara lemah. Tubuhnya masih bergoyang mengikuti desakan dari pria diatasnya. Seandainya mereka bercinta dalam kondisi normal maka penampilan Yuxuan akan mampu membuat ribuan gadis pingsan. Dengan rambut panjang yang jatuh di pundak kekarnya, dia nampak maskulin sekaligus feminim. Tetapi bukan saat dia memperkosa seorang gadis.       "Kau menjalin hubungan dengan kami bertiga, jadi sudah seharusnya kau juga melayani kami bertiga. Ck sial, kenapa masih sempit..."       Yuxuan berkata sambil mendesah menikmati gadis dibawahnya ini. Tangannya terus melakukan sesuatu untuk mendapatkan puncak dari percintaannya.       Tak lama kemudian Mo qi qi berteriak keras ketika klimaksnya datang. Diikuti dengan Yuxuan yang menyemburkan cairan cintanya di rahim Mo qi qi. Pria itu langsung roboh di samping tubuh telanjang Mo qi qi yang terlihat lebih menantang karena berkilau dengan keringat. Tak lupa tanda merah yang menyebar dari leher hingga pangkal paha.       Pria berambut kemerahan sedari tadi menunggu dengan tenang gilirannya. Dia menikmati adegan didepannya seolah sedang menikmati film porno. Robohnya Yuxuan menandakan jika gilirannya telah tiba. Nan chen berdiri dan mengangkat tubuh Mo qi qi ke sisi ranjang yang lain, dia tidak akan puas hanya dengan sekali permainan.       Nan chen tersenyum puas karena mendapatkan kesempatan pertama kali menerobos v****a tersegel Mo qi qi.  Perasaan itu sungguh luar biasa, seolah dirinya terbang ke awan dan menjadi kaisar langit. "Qi er, biarkan aku mencintaimu dengan agak kasar, okey? " bisik Nan chen.      "Lepaskan aku. Aku benci kalian, " jawab Mo qi qi lemah. Tenaganya seolah terkuras habis tak tersisa.       Ucapan Qi qi tidak berpengaruh pada Nan chen. Alih-alih marah Nan chen malah tersenyum, "Apa boleh buat, kami terlalu mencintaimu jadi tidak masalah kau membenci kami atau tidak. "       Mo qi qi berusaha bangkit, tapi Nan chen menahan tangannya. Qi qi tetap tidak menyerah. Dia terus berusaha berontak dengan sisa tenaga yang ia miliki. Kakinya mencoba menendang pria yang menindihya.     "Pergi. "     "Pergi. "     Jiang li yang menyaksikan perlawanan Qi qi menjadi kesal. Dia ikut membantu Nan chen untuk melumpuhkan Qi qi. Dengan bantuan Jiang li, Mo qi qi berakhir dengan keadaan terikat.     "Kucing nakal, kau harus dihukum. "      Nan chen menyeringai kejam pada Qi qi. Tangannya terangkat dan mulai menghukum Qi qi.     Plak.     "Akh... Apa yang kau lakukan, akh hentikan."     Plak     "Hentikan..."     Plak     "Hentikan..."     Plak     Plak...     Mo qi qi menggigit bibirnya. Harus dia akui jika tamparan Nan chen membuat hasratnya timbul kembali. "Bersiaplah sayang.."     "Kyaaa....     Mo qi qi tidak menyangka jika Nan chen dan Jiang li akan memasukinya secara bersama- sama. Rasa sakit kembali ia rasakan. Tetapi yang lebih menyakitkan adalah rasa malu yang luar biasa karena kedua pria ini.     "Sa..sakit..."      Jiang li melihat air mataMo qi qi, ada rasa bersalah yang mengusik hatinya. Ingin sekali ia menghibur Qi qi agar tidak menangis tapi ketika dihadapkan pada kenyataan jika dirinya tidak setia membuatnya mengeraskan harinya.       "Aku sangat mencintaimu Qi qi, mereka berdua juga mencintaimu. Aku tau bagaimana tersiksanya rasa takut kehilangan dirimu itu, jadi aku tidak keberatan berbagi dengan mereka. " Jiang li mencoba meredakan tangisan Qi qi. "Bahkan jika kami harus mengikatmu dengan rantai akan kami lakukan jika terpaksa. "      "Kita main bertiga sayang, kau pasti akan menyukainya." Bisik Nan chen di telinga Mo qi qi. Pria itu menjilat daun telinga Mo qi qi yang tengah linglung.       Mata jernih Mo qi qi membola ketika merasakan kejantanan Jiang li menembus vaginanya kembali. Tubuhnya kini terdapat dua kejantanan pria yang menjadi kekasihnya selama ini. "Akhhh...!" Mo qi qi tak sanggup lagi, energinya terkuras habis. Tubuh Mo qi qi seakan tidak merasakan apapun. Lalu pandangannya kabur hingga kegelapan yang menyambutnya. . . . . .       "Nona... Kau sudah bangun... Nona Mo qi qi ?" Suara manis menyambutnya saat membuka mata. Siapa?      Dengan segera Qi qi duduk di ranjang dan mencari-cari ketiga pria yang menghajarnya.           "Dimana mereka... Apa mereka yang membawaku ke sini...? Akh!" Mo qi qi memegang kepalaku yang berdenyut. Rasa pusing menghampiri bersama dengan datangnya memory asing.     "Nona, nona...!" Pandangan Mo qi qi kembali kabur. Dia pingsan untuk yang kedua kalinya. Melihat nonanya pingsan untuk yang kedua kalinya,  pelayan itu langsung memanggil tabib. Pingsannya sang nona karena terpeleset di kolam teratai membuat Fu mengawasinya siang dan malam. Sedangkan ayahnya, Mo wucai secara khusus menginstruksikan kepada penjaga untuk tetap berjaga di halaman paviliun bunga. Ini memudahkan Fu untuk memanggil penjaga agar bisa menghubungi tabib secepat mungkin.       Dalam pingsannya, Mo qi qi telah menerima ingatan dari seseorang. Seseorang itu adalah gadis berusia enam belas tahun, memiliki rambut panjang, hitam seperti air terjun dan bermata almond yang jernih. Sangat mirip dengan dirinya hanya saja sorot mata dan wajah lembut itu begitu berbeda dengan dirinya yang bersinar dan seksi.     "Ugh..."      Mo qi qi membuka matanya, di sampingnya berdiri pelayan yang tadi sempat memanggilnya. Lalu terdapat pria di balik tirai yang memegang benang yang terhubung dengan denyut nadi di tangan kirinya.      'Jadi aku tidak bermimpi...' batin Mo qi qi. Mo qi qi cukup terkejut saat menyadari jika dirinya telah bermigrasi ke jaman kuno, juga lahir kembali ke tubuh gadis muda yang hampir mirip dengan dirinya.       Tiba-tiba sang tabib berdiri dan berbicara jika kondisi Mo qi qi telah membaik, hanya perlu istirahat dan meminum sup gingseng beserta ramuan yang ia resepkan. Setelah itu sang tabib pamit undur diri.       Melihat tabib itu telah pergi, sang pelayan yang bernama Fu langsung bersujud di hadapan Mo qi qi. Sambil menangis, Fu berbicara dengan nada memohon kepada dirinya. "Nona, mohon tidak sedih karena pertunangan anda di batalkan oleh pangeran Long Ye. Saya yakin anda akan mendapatkan pangeran yang lebih baik." Fu berbicara sambil tersedu-sedu. Majikannya memang berhati lembut, penolakan seperti ini mampu membunuhnya tanpa mengambil darah.      Qi qi mengingat kenangan yang ada di otak pemilik tubuh sebelumnya, ternyata mereka berdua mempunyai nama yang sama. Bahkan nama keluarganya juga sama. Hanya sifatnya yang jauh berbeda dengan pemilik tubuh asli. 'Rupanya pangeran bernama Long ye telah membatalkan pertunangannya dengan pemilik tubuh sebelumnya,eh?'       Mo qi qi mengetahui jika reputasi merupakan hal nomer satu bagi wanita jaman kuno. Tetapi pangeran bernama Long feiye begitu tega memutuskan pertunangan, membuatnya tidak mempunyai wajah untuk ditunjukkan di depan umum. Hal inilah yang membuat Mo qi qi yang dulu bunuh diri di kolam teratai dan menyebabkan jiwanya mati.     "Aku telah merepotkanmu karena membuatmu khawatir, Fu ." Fu bukannya berhenti menangis malah semakin berteriak dan membenturkan kepalanya ke lantai. Dengan segera Qi qi menahan tubuh di Fu agar tidak melukai dirinya sendiri.     "Baiklah, aku tidak akan menyakiti diriku lagi, kau bisa tenang." Akhirnya Fu berhenti menangis dan menghapus air matanya.     'Apakah wanita jaman dulu seperti kran air, mereka begitu mudah menangis dan berhenti. Bahkan aku yang seorang artis sekaligus model tidak mampu berbuat seperti itu."     "Ehem, Fu aku lapar. Bisa kau bawa makanan ke kamarku?" Qi qi perlu berpikir tenang, keberadaan Fu akan menganggu konsentrasinya.     'Jika aku bermigrasi ke jaman ini, bagaimana nasib tubuhku yang dulu...?' Mo qi qi membayangkan tubuhnya yang tengah digarap oleh Nan chen dan Jiang li tiba-tiba tak bernyawa. Apa yang selanjutnya terjadi pada tubuhnya dan apa yang akan mereka lakukan pada tubuhnya?     "Awas saja jika mereka membuang tubuhku di jurang, atau menenggelamkannya ke laut... hik hik itu terlalu menyedihkan...." Mo qi qi memegang rambutnya dan menariknya frustasi.     "Mereka bertiga memang gila, bagaimana mungkin para kekasihku itu menggilir ku hingga aku tewas... Ini tidak lucu jika namaku muncul dengan head Line news *Qi qi, model dan artis terkenal tewas di ranjang.*"     Qi qi semakin kesal jika mengingat ulah mereka.     "Huft... Sabar sabar, aku tidak mau mati untuk kedua kalinya."     "..."     "Ngomong-ngomong ini jaman kerajaankan? Berarti para pria di sini adalah penjantan legendaris yang mempunyai istri dan selir." Wajah Mo qi qi memucat.     " Apa!!, ini tidak bisa dibiarkan.. aku yang mempunyai tiga kekasih CEO perusahaan raksasa harus berbagi pria. Kiss my ass." Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD