Menunjukkan Bakat.

1246 Words
     Mereka menempuh perjalanan dengan kereta berlambang kota obat. Karena kota obat adalah kota penting yang memasok kebutuhan obat di dinasti Song besar ini, para penduduk dan penghuni istana bisa mengetahui siapa yang menaikinya. Diam-diam Mo wucai menatap putrinya dengan bangga. Entah apa yang apa terjadi pada putrinya dan berkah surga dalam bentuk apa yang mereka terima hingga membuat putrinya nampak bercahaya seperti mutiara. Mo wucai memang memperlakukan Qi qi seperti mutiara di tangan.      Sayangnya dia tidak mempunyai kualifikasi sebagai pendamping pangeran yang hidupnya penuh dengan skema dan intrik mengerikan istana. Mo qi qi terlalu pengecut dan tidak berbakat.     "Ayah mari kita sudah sampai."     Mo wucai terkejut dan segera menenangkan diri.     "Benar, kita akan membatalkan pertunangan keji itu." Mo wucai mengangguk dan mengibaskan tangannya.     Kereta merekapun berhenti di gerbang naga. Dalam perjalanan tadi Mo qi qi sempat menaikkan sedikit tirai kereta untuk melihat kondisi ibu kota pada jaman dahulu. Ini Benar-benar mirip dengan suasana lokasi syuting saat dirinya membintangi drama televisi bertema kolosal.    Sedangkan di pengadilan istana, Kaisar Long yujin selesai memberikan keputusan tentang permasalahan yang diajukan. Karena sudah tidak adanya petisi lagi dia membubarkan pengadilan pagi, kini saatnya Kaisar Long yujin menginstruksikan beberapa hal pada para kasim istana untuk mengumumkan selesainya pengadilan.     Sebelum dia meninggalkan tahta, ia melirik pada pangeran Long feiye yang maju untuk memohon sesuatu.     "Yang mulia, pangeran ini ingin mengajukan permohonan pembatalan pertunangan dengan putri pejabat tingkat tujuh, Mo qi qi." Wajah tampan itu dingin dan tanpa ekspresi. Tidak ada emosi yang terkandung di dalam suaranya saat mengucapkan permohonan itu. Itu cukup membuat beberapa pejabat kedinginan karena takut.      Long yujin sudah menduga hasilnya akan seperti ini. Oleh karena itu dia bertanya pada Mo wucai yang sudah datang pagi-pagi sekali.     "Bagaimana menurutmu pejabat Mo?" Fugaku melihat Mo wucai yang berdiri tegar. Meskipun sorot matanya penuh emosi tapi dia berhasil mempertahankan ketenangannya.     "Jika ini yang dikehendaki oleh pangeran Long feiye, maka terjadilah." Ucap Mo wucai tenang.     Tentu saja ucapannya menimbulkan bisik-bisik di kalangan pejabat yang hadir. Namun ia tetap mengangkat wajahnya bangga.    "Yang mulia Kaisar. Ini adalah menyangkut reputasi seorang wanita, sangat kejam jika hal itu dilakukan tanpa persetujuan sang gadis." Long Tianmo maju mencoba menghentikan pembatalan pertunangan. Dia prihatin dengan keadaan sang gadis jika reputasinya hancur dan terancam tidak bisa dinikahi oleh bangsawan lain.     "Yang mulia dan gubernur Tianmo tidak perlu cemas, putri hamba sudah hadir di istana dan menunggu dipersilahkan maju ke pengadilan istana."     Pejabat Bei Qingyun selaku menteri pertahanan cukup terkejut mendengar percakapan Mo. Ini seperti mereka yang berniat membatalkan pertunangan seandainya pangeran Long feiye tidak melakukannya.     "Jika demikian panggil putri pejabat tingkat tujuh hadir." Kasim yang bertugas langsung memanggil Mo qi qi. Moment itu bertepatan dengan munculnya permaisuri Shen hui. Dia telah mendengar permohonannya pangeran Long feng, dan langsung terburu-buru datang ke pengadilan istana. Langkahnya diikuti para putri dari bangsawan kerajaan Great Song. Kebetulan hari ini permaisuri mengundang para putri untuk pesta minum teh sekaligus menikmati mekarnya bunga ceri.     "Salam yang mulia, permaisuri ini mendengar jika pangeran kedua mengajukan pembatalan pertunangan?"     Yujin menghela nafas." Itu benar."     Shen hui sedih dan menatap pangeran Long feiye dalam.     "Pangeran, apakah kau yakin dengan niatmu." Tangan halus Shen hui mencengkeram sapu tangan sutra miliknya. Dia merasa sedih karena tidak bisa membalas budi, justru menyebabkan putri dari pejabat Mo malu.     "Ini sudah menjadi keputusan saya,"     "Kau..." Shen hui ingin meledak karena marah, tapi suara dari Mo wucai mengurungkan niatnya.     "Mohon yang mulia permaisuri tenang. Ini juga menjadi pertimbangan putri saya."     Suara pengumuman dari luar menghentikan adu argumentasi mereka. Nampak seorang gadis bermata almond dengan anggun memasuki pengadilan istana. Gadis itu nampak bercahaya diterpa cahaya lembut lilin. Membuatnya nampak halus dan lembut seperti giok yang diasah dengan baik. Cara berjalan yang tegak lurus, tangan yang dilipat kedepan membuat Qi qi memiliki keagungan sendiri.      Para pejabat dan putri yang hadir nampak tercengang. Mereka tidak percaya jika gadis yang berjalan didepannya adanya gadis pengecut yang selalu menundukkan kepalanya.     "Semoga yang mulia dan permaisuri panjang umur..."     Mo qi qi segera menekuk lututnya sekilas untuk memberi hormat.     'Huh, aku sudah berakting puluhan drama kolosal, hal seperti ini sangat mudah bagiku.' Mo qi qi tersenyum tipis.      Sesaat matanya menangkap pria berpakaian biru gelap, wajahnya dingin tapi dominan dengan wajah yang penuh dengan garis kecantikan. Mahkota emas berhias mutiara di kepalanya.     'Sungguh, tampan, pantas saja pemilik tubuh sebelumnya tergila-gila dengan pangeran itu. Tapi, aku disini akan membuat mu menjadi bahan tertawaan. Aku akan tidak akan menderita sendiri," Batin Qi qi.     "Mo qi qi, apa kau menerima pembatalan pertunangan dengan Pangeran Long feiye?"     "Hamba menerima."     "Baiklah. Dengan demikian aku memutuskan pertunangan kalian mulai saat ini."      Mo qi qi menerima gulungan dekrit pembatalan pertunangan dengan Pangeran Long feiye. Diantara yang hadir, Bei weiyan, keponakan dari bangsawan Bei adalah yang paling bergembira. Awalnya dia sangat membenci Mo qi qi karena ikatan pertunangan dengan Pangeran Long feiye. Tetapi setelah dekrit ini dia bisa menjadi istri utama pangeran Long feiye. Begitu pula putri yang hadir dan tanpa ikatan pertunangan. Merekapun bersyukurlah ini karena pertunangan ini dibatalkan.      'Oh tidak, aku telah menyuruh kasim secara tidak sengaja menjatuhkan sikat tinta pada Mo qi qi ...' batin Weiyan. Sebelumnya dia selalu menyerang Mo qi qi untuk mempermalukan gadis pengecut itu. Sekarang dia tidak melakukan hal itu lagi.      Tapi terlambat, kasim yang memegang sikat tinta berpura-pura tersandung dan menjatuhkan alat tulis itu pada Qi qi yang sedang berlutut. Melihat alat tulis dan botol tinta yang menuju ke arahnya. Mo qi qi yang menguasai tarian ballet langsung beraksi. Gerakannya begitu luwes hingga bisa menempatkan alat tulis itu pada nampan tanpa tercecer sedikitpun di lantai. Itu membuat para penghuni pengadilan istana tercengang. Dengan anggun Mo qi qi kembali berlutut sambil memegang tinta.       Bei weiyan sangat tidak mengharapkan hal ini terjadi. Diam-diam dia melirik pangeran Long feiye, dia takut jika pujaan hatinya akan tertarik dengan gerak tubuh aneh Mo qi qi. Dengan cepat dia menyusun skema untuk mempermalukan Qi qi.     "Betapa ceroboh kasim ini, segera beri pukulan di luar istana."     "Mohon ampun yang mulia..." Kasim ini berlutut dan menangis. Ia mengharapkan pertolongan Weiyan untuk menyelamatkan diri.       Weiyan tidak mungkin menghancurkan jembatan setelah menyebarang di sini, bisa jadi kasim itu akan mengupas kulitnya di hadapan orang banyak.     "Mohon yang mulia jangan marah. Bukankah dengan insiden kecil ini kita akhirnya tau jika nona Mo qi qi memiliki bakat menari." Weiyan diam-diam mendorong Mo qi qi untuk menari. Dia sudah tau betapa buruknya Qi qi dalam karya seni, sehingga dia bisa mempermalukan Qi qi lagi.     "Tapi..." Permaisuri sudah hendak menolak usulan tersebut. Sayangnya, keponakannya, Shen Banxiang ikut mendukung ucapan Weiyan.     "Yang mulia, bukankah kita sebaiknya memberi kesempatan nona Mo untuk unjuk kebolehan," Ucap Banxiang. Dia tidak senang karena Mo qi qi menjadi sorot perhatian pada saat ini. Apalagi melihat bangsawan Bei Qingyun tidak berkedip melihat Qi qi. Itu membuatnya turut mendukung rencana licik Weiyan.     Mo wucai langsung maju kedepan.     "Yang mulia, putri hamba baru pulih dari sakit, dia tidak bisa melakukan hal berat."     "Anda begitu khawatir tuan Mo. Padahal kami semua baru saja melihat gerakan lincah nona Mo." Cemooh Chen shi shi. Dia memang dekat dengan Weiyan.       Yujim menghela nafas tidak berdaya, dengan terpaksa dia memberi titah Mo qi qi.     "Mo qi qi aku rasa aku harus merepotkan mu untuk menghibur kami saat ini."     "Tapi..." Ucapan Wucai berhenti karena Qi qi memegang tangannya dan tersenyum tipis.     "Maka tolong maafkan jika hamba ini kurang memuaskan permaisuri dan pejabat yang hadir. "       Mo qi qi yang mengucapkan itu nampak begitu percaya diri. Ini memang niatnya menyelesaikan skor nya dengan Long feiye. Dengan begini mereka berdua akan sama-sama dicap kehilangan. TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD