4. Alasan Memperkerjakan Robin

1018 Words
"Ini kontrakmu. Kau dapat membacanya sebelum menandatangani. Tapi ingat satu hal, begitu Anda memasuki kantor ini, kau tidak bisa lagi mundur atau menolak tawaran saya,” kata Harrison dengan senyum licik di bibirnya. "Iblis! Ternyata dia menjebakku kali ini. Tidak ada pilihan. Mau tak mau aku menjaga inti dari semua kontrak ini. Kenapa aku begitu ceroboh. Seharusnya aku mendengarkan hatiku. Jika demikian, bagaimana saya bisa melarikan diri darinya. Sudah terlambat untuk mengerti. Tapi sebaiknya aku membaca isi kontrak terkutuk ini dulu," gumam Robin pada dirinya sendiri. Dia mulai membaca halaman demi halaman kontrak di tangan. “Kamu benar-benar mengkhawatirkan putrimu, ya? Itu benar, Pak. Itu artinya saya tidak punya waktu luang,” kata Robin sedikit terkejut saat membaca ini. “Tenang, aku tidak bermaksud begitu. Kau masih punya waktu untuk beristirahat sementara putri saya tidur. Dia harus diawasi dan dijaga kemanapun dia pergi,” Harrison menjelaskan arti dari isi perjanjian kontrak, yang tidak dipahami Robin. “Saya sangat mengkhawatirkan keselamatannya, beberapa waktu lalu dia mengalami kejadian hal buruk yang membuatnya mengalami sesuatu yang tidak seharusnya dia dapatkan, karena itu aku harus melindungi dirinya.” "Berapa saya dibayar per hari?" tanya Robin sambil mulai memberikan harga referensi. "Lima puluh juta perhari. Bagaimana?" “Enam puluh juta perhari,” tawar Robin. “Oke. Deal.” Harison menyetujui permintaan Robin. "Gila! Tidakkah dia keberatan kehilangan cukup uang untuk membayar pengawal untuk merawat putrinya? Tapi saya agak tertarik untuk bekerja dengannya. Saya bisa membeli kota ini jika saya tinggal bersamanya untuk sementara waktu," pikir Robin. Robin merasa penasaran dengan alasan Harison ingin mempekerjakannya sebagai pengawal putrinya. Dia tahu bahwa Harison tahu dia adalah seorang pembunuh bayaran dan itu membuatnya bertanya-tanya mengapa Harison percaya dirinya untuk melindungi putrinya. Robin menemui Harison di ruang kerjanya dan menanyakan alasan yang sebenarnya. Harison yang tampaknya sedang sibuk menolehkan kepalanya dan memberikan senyuman kecil pada Robin. "Kau bertanya-tanya mengapa aku ingin mempekerjakanmu sebagai pengawal putriku, kan?" tanya Harison. "Ya, saya penasaran mengapa Anda memilih saya," jawab Robin. "Karena aku tahu kau bisa melindunginya dengan baik, bahkan jika kau seorang pembunuh bayaran," ujar Harison. Robin menatap Harison dengan serius. "Bagaimana kau bisa tahu aku bisa melindunginya dengan baik? Dan mengapa kau mau mempercayai seorang pembunuh bayaran untuk melindungi putrinya?" Harison tersenyum lagi. "Karena kau adalah yang terbaik dalam pekerjaanmu. Dan tentang mengapa aku mempercayaimu, itu karena aku tahu kau seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak punya hati nurani. Aku percaya bahwa kau akan melindungi putriku, bahkan jika itu artinya mengorbankan hidupmu." Robin merenungkan kata-kata Harison dan mulai memahami mengapa dia dipilih. Meskipun Harison tahu profesinya sebagai pembunuh bayaran, dia melihat kemampuan Robin sebagai pelindung yang andal dan dapat dipercayai. "Saya mengerti," kata Robin akhirnya. "Saya akan melindungi putri Anda." "Baiklah, Robin. Kau sudah menjadi pengawal putrinya, tapi aku memiliki satu syarat untukmu," ucap Harison dengan serius. "Syarat apa itu, Pak Harison?" tanya Robin, penasaran. "Kau harus menjanjikan bahwa kau tidak akan menyukai Emily. Aku tidak ingin anakku terluka olehmu," ujar Harison tegas memperhatikan Robin yang berdiri tegak di hadapannya. "Aku tidak ingin kau jatuh cinta pada Emily, Robin. Aku tahu kau adalah seorang pembunuh bayaran, dan aku tidak ingin Emily terlibat dalam bahaya," Harison menjelaskan dengan tegas. Robin menahan tawanya. Ia sama sekali tidak tertarik pada Emily, jadi syarat tersebut terasa sangat mudah untuk diterima. "Jangan khawatir, Pak Harison. Saya hanya akan fokus pada tugas saya sebagai pengawal putri Anda. Tidak ada yang bisa mengganggu fokus saya," jawab Robin sambil tersenyum. Robin mengangguk. "Tidak perlu khawatir, Pak. Aku tidak pernah jatuh cinta pada klienku. Tapi mengapa merasa khawatir jika aku jatuh cinta pada Emily?" Harison menghela nafas berat. "Karena aku tahu pekerjaanmu yang berbahaya, Robin. Aku tidak ingin Emily terlibat dalam masalah seperti itu. Dia masih terlalu muda dan polos untuk itu," Harison menjelaskan dengan suara pelan. Robin mengerti alasan Harison dan merasa terharu atas kepeduliannya pada putrinya. "Aku mengerti, Pak. Aku akan menjaga jarak dengan Emily dan melindunginya dengan segala cara yang aku bisa," Robin menjanjikan. Harison mengangguk puas. "Baiklah, aku percayakan Emily padamu, Robin. Aku berharap kau bisa menjaganya dengan baik dan tidak membuatku kecewa," ucapnya sambil memberikan senyum lembut. Robin memberikan senyuman kecil. "Baiklah, saya percaya padamu, Robin. Ingat, tugasmu adalah melindungi Emily dan tidak mengganggunya," kata Harison seraya memberikan surat tugas pada Robin. Robin menerima surat tugas tersebut dengan hormat. Ia siap menjalankan tugasnya dengan baik, tanpa ada rasa tertarik pada putri Harison. Robin memasuki rumahnya dengan langkah berat. Dia merasa kesal setelah menerima syarat dari Harison bahwa dia tidak boleh jatuh cinta pada Emily. Meskipun sebenarnya dia tidak tertarik pada putri Harison, namun rasa tidak senang masih terasa di hatinya. “Dia pikir aku akan tertarik dengan putrinya, huh. Mendengar gosip tentangnya saja, sudah membuatku kesal,” gumam Robin sambil memikirkan perkataan Harison. Setelah melepas jaketnya dan duduk di sofa, Robin merenung dalam keheningan. Dia berusaha untuk tidak memikirkan Emily, tetapi pikiran-pikiran itu tetap datang dan mengganggu pikirannya. “Sangat merepotkan jika harus berurusan dengan wanita,” ucap Robin seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa untuk menghilangkan rasa penatnya. Dia tidak pernah berpikir untuk menyukai seorang wanita, terlebih lagi menjadi terlibat dalam hubungan dengan putri bosnya. Namun, ia tidak bisa menghilangkan perasaan cemas dalam dirinya. Sebagai seorang pembunuh bayaran, Robin telah menghadapi banyak bahaya dalam hidupnya, dan dia tidak ingin membawa risiko apapun pada Emily. Dalam hati, Robin merenungkan keputusannya untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai pengawal Emily. Dia harus melindungi putri Harison dengan sepenuh hati tanpa ada yang mengganggu perasaannya, termasuk perasaan cinta. Karena jika dia terus mengkhawatirkan masalah itu, dia tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan itu akan membahayakan nyawa Emily. Dengan pikiran yang sudah tenang, Robin bangkit dari sofa dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Dia bertekad untuk tetap menjadi pengawal yang terbaik untuk Emily tanpa ada perasaan cinta yang melibatkan dirinya. “Kalau bukan karena Jason yang menjebakku, aku tidak akan menjadi pengawalnya, ditambah dengan bayarannya yang sangat besar, itu cukup banyak daripada bayaran menghilangkan nyawa seseorang.” Namun, dia tidak bisa memungkiri jika dia sedikit tidak menyukai pekerjaan yang tidak menantang. Baginya menjadi pembunuh bayaran adalah sesuatu yang membuatnya menjadi diri sendiri, menantang dan juga sangat menyenangkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD