Ah, benar ... menuju sembilan bulan. Rahee memerhatikan tubuhnya di cermin, dia mengingat-ingat dulu saat badannya masih ramping lalu dibandingkan dengan perawakannya yang sekarang. “Akh-- sakit,” ringis Rahee, akhir-akhir ini perutnya suka kram. Mood Rahee pun semakin suram. Rahee mendudukkan tubuhnya di ranjang, seperti biasa dia mengusap-usapi perutnya sendiri, begini biasanya kram itu akan hilang, bayi kembarnya lambat laun akan tenang di dalam. Kata dokter, itu normal, konon sedang terjadi proses pengencangan rahim. Tapi yang membuat Rahee merasa tidak normal adalah moodnya yang sering terombang-ambing. Dia kadang merasa menyedihkan, sangat menyedihkan karena menjadi wanita hamil tanpa pasangan. Harusnya jika sedang seperti ini dia punya suami, kan? Karena semakin besar kandunga

