Usai menjumpai Bintang yang terlihat begitu bahagia bersama laki-laki lain, Adryan memutuskan untuk kembali ke rumah sakit dengan suasana hati yang hampa. Dirinya tak bisa berbuat apa-apa. Meski rasa cemburunya begitu besar, tapi Adryan tak punya hak apa pun untuk marah. Beginikah rasanya mencintai tanpa status? Sungguh menyakitkan! Adryan mengacak rambutnya frustasi. Sadar atau tidak, kejadian yang dilihatnya tadi begitu berpengaruh pada moodnya. Dirinya menjadi uring-uringan sendiri. “Oh, s**t! Harusnya kamu gak boleh seperti ini, Adryan! Kamu harus sadar diri! Bintang bukan milikmu sepenuhnya. Dia hanya memberimu kesempatan untuk membuat dirinya lupa dengan kekasihnya itu. Jangan cemburu, oke? Tahan! Jaga sikap kamu. Jangan sampai dia benci sama kamu, karena kamu yang t

