Adu Pedang

1304 Words

Bintang berjalan menghampiri Langit. Setelahnya, ia mendudukkan dirinya di samping lelaki itu. “Mas,” panggil Bintang sembari menyenderkan kepalanya di pundak Langit. Terlihat sangat manja. Melihat Bintang yang ingin dimanja, Langit mengusap-usap pelan puncak kepala gadis itu penuh rasa sayang. “Dalem, Sayang?” Sementara, Hanz melihat kemesraan dua sejoli yang dimabuk asmara itu dengan tatapan sinis. “Duh, panas, panas, panas! Serasa dunia milik berdua ya? yang lainnya numpang lewat. Mana tak dianggap!” sewot Hanz. Langit pun membalas tatapan Hanz tak kalah sinis. “Iri? Bilang Bos!” “Mana ada Bos iri sama bawahan!” celetuk hanz membuat Langit mendelik. Bintang yang semangat melihat perdebatan keduanya menjadi sangat kompor. “Dih, cowok kok debatnya adu mulut. Baku hantam dong, sekali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD