Chapter 2 "Mimpi Buruk"

1514 Words
Bella mengayuh sepeda nya dengan kencang berharap kesedihan nya dapat reda, namun usaha itu tetap sia-sia dan air matanya tak bisa terbendung lagi. bella menangis di jalan yang kulewati saat ini, karena kelelahan menagis dengan mengayuh akhirnya bella menghetikan sepeda nya dan duduk di pinggir sungai dekat daerahnya. Selama 19 tahun hidupnya, bella hanya mendapatkan kesedihan. bella belum pernah sekalipun bertemu dengan ayah kandung yang telah meninggalkan dirinya dan ibunya. Apa alasan nya meninggalkan mereka tanpa kejelasan. Sebenarnya semua ini kehendak ibu yang ingin melahirkan bella dan tidak menggurkannya. bella merasa menjadi beban ibunya selama ini. tak berapa lama kemudian handphone ku berbunyi. Tertera my mom di layar handphone bella. My mom Cepat pulang, udah malam bella ini Bella Iya bu bentar lagi aku pulang My mom Minta antar sama agus ini udah malam enggak baik perempuan pulang sendiri Bella Aku udah besar buk, aku bisa pulang sendiri.. kak agus lagi sibuk di restoran My mom Baiklah, hati-hati Setelah mengahiri pesan singkatnya dengan ibu, bella segera menaruhnya ke tas ranselnya kembali. --**-- Kediaman rudolfiano Terlihat kesibukan di kediaman ayah kandung dari bella, beliau bernama anang rudolfiano seorang pembisnis batu bara terkenal di jakarta dan juga banyak membuka usaha lain di kota besar lainnya. Hari ini adalah acara perikahan robby kakak tiri bella. Dia menikah dengan rosa anak pemilik properti. Ayah bella menjodohkan dan menikahkan anaknya dengan para relasinya agar usaha nya dapat terus menanjak. Setelah robby yang dinikahkan dengan rosa baru giliran sania anak keduanya. Sania terang-terangan ingin dinikahkan dengan rendy, rupanya sania tau latar belakang keluarga rendy yang merupakan pengusaha property yang sangat kaya. namun ayahnya masih belum memutuskan akan menerima tawaran anaknya tersebut atau tidak. “pak, saya sudah menemukan orang yang anda cari”kata sekertaris yang berbisik pada anang “berikan informasinya sekarang padaku, mari kita ke ruangan”jawab pak anang Istrinya berserta anaknya sania melihat kepergian ayah nya tersebut dengan tatapan bertanya-tanya. Setelah sampai di ruangan yang dituju, sekertaris tersebut langsung menyodorkan sebuah map plastik berwarna hitam kepada pak anang. “ini pak, anita orang yang anda cari. Menurut informasi dia berada di daerah pesisir pantai jawa . dia hidup dengan anak perempuannya bernama bella yang berusia 19 tahun”jelas pria tersebut “bagaimana keadaanya? Dan apa kau sudah pastikan anak siapa bella tersebut” “hidup mereka baik-baik saja namun celaan dari para tetangga sepertinya menyulitkan mereka. Dan saya sudah mengecek DNA anak itu dan 99% dia anak anda” pria itu memberitahukan kertas DNA dan foto anak tersebut Pak anang menatap anak nya tersebut dengan kasian, dia tak tega melihat wanita yang dicintainya anita harus menderita karena kepergiannya. “segera bawa anak itu kemari” “baik pak.. saya laksanakan”jawab pria tersebut --**-- Matahari bersinar dengan teriknya. Bella terbangun dari tidur indahnya, ingin dia tidak terbangun dari mimpi indah itu. bella mulai turun dari ranjang dan menuju kamar mandi yang terletak di luar kamar nya. Ibu bella yang sedang memasak berteriak agar bella cepat mandi, karena tidak ingin bella terbiasa makan sebelum gosok gigi dan mandi. “dasar gadis jorok.. sana cepat mandi.. jangan sentuh makanan itu”perintah ibu “satu aja bu... aku udah lapar.. kelihatan nya enak banget bakwan nya” bella tersenyum jahil pada ibuku “udah sana”ibu mendorong bella menjauh dari makanan Tak butuh lama bella sudah mandi dan mengganti bajunya dengan seragam yang akan ia pakai bekerja. Bella dan ibu selalu makan bersama di pagi hari setelah itu, mereka bisa berangkat bekerja sendiri-sendiri. Belum juga menyelesaikan makan , ada suara pintu rumah diketuk. Bella langsung berhambur keluar mungkin susan sudah berada diluar dan menunggunya. Namun setelah membuka pintu berwarna coklat tersebut bella terkejut ternyata bukan teman nya yang datang melainkan ada 4 orang pria yang mengenakan jas hitam. “selamat pagi.. maaf menganggu.. apa benar ini rumah bu anita”katanya “iya benar.. anda siapa ya?”tanya bella “saya ada perlu dengan bu anita”kata pria itu lagi “siapa bell?”tanya ibu Ibu bella berjalan mendekat pada bella. ibu juga bingung dengan pria yang datang entah dari mana. Bella berangkat kerja lebih awal tanpa menyelesaikan makanannya karena ibu menyuruhku berangkat. Ibu dan pria tersebut berbicara sangat intens dan membuat bella penasaran. Terdengar dari percakapan itu nama anang rudolfiano, nama itu sangat asing menurut bella. “heh”kejut susan “hey.. kau apa-apaan sih.. jantungku rasanya mau copot.. udah sana”kata bella kesal “ada apa sih serius amat nguping nya”kata susan Susan melihat ke arah jendela yanga ada ibu dan pria tersebut. “mereka siapa bell?”tanya susan “gak tau.. katanya mereka dari jakarta.. katanya ada perlu.. udah mendingan kita berangkat aja”ajak bella Bella mengambil sepeda nya dan segera mengayuh nya menjauh dari rumah. Bulan dan bintang telah menunjukkan dirinya. Bella msih berkutat pada pekerjaannya yakni membersihkan kamar dan mencuci sprei dan perlengkapan lainnya. Setelah dirasa cukup bella segera menganti seragam nya dengan t-shirt dan juga celana jeans kesukaannya. Rambut panjangnya ia ikat ke atas. Setelah tiba di lantai dasar bella terkejut karena mendapati ibunya yang menunggunya pulang. Baru kali ini ibunya datang ke tempat kerja nya. “ibuk”sapa bella “kau sudah selesai.. ayo kita cari makan?”kata ibu “tumben ibu kesini.. ada apa sebenarnya”tanya bella selidik “gak ada apa-apa ibu cuman pengen mengajak mu keluar sekali-kali” “baiklah aku ambil sepedahku dulu..” “kita naik bus saja bell, kan kita mau makan di restoran mahal”kata ibu “emang ibuk punya uang?” “ya punya lah.. udah enggak usah nolak.. “ Ibu menarik bella keluar dari hotel dan membawanya naik bus. Mereka melakukan perjalanan sekitar 1 jam untuk sampai di restoran yang sangat mahal. Bangunan nya aja sangat mewah dan jangan ditanya harga makanan nya seperti sewa bulanan rumah mereka. “ibuk.. kita enggak salah makan disini.. lihat aja harganya”keluh bella “udah turutin ibu saja, tinggal pesen aja kok susah” Tak berapa lama kemudian makanan sudah datang dan kami menikmati makan mahal yang baru pertama kali kami makan. Aku sangat heran kenapa ibu mengajakku kemari.  “bella sekarang kau sudah besar.. apa kau tidak ingin tau siapa ayahmu?”tanya ibu mendadak Seperti terkena es yang dingin dikepala, bella langsung membeku ditempat. “ibuk kenapa sih bahas-bahas itu.. bukankah aku sudah menganggap ayahku tidak ada” “ibu mengerti.. baiklah ibu tak akan mengungkitnya lagi.. apa kau mau meneruskan kuliahmu?” “ibu tau sendiri kalau nilai-nilaiku jelek kenapa juga harus nerusin kuliah lebih baik aku kerja” “nilai mu kan jelek karena kamu jarang masuk... dulu waktu kamu masih SMP nilai mu hampir sempurna dan mendapat peringkat pertama kan” “itu kan dulu buk... waktu itu aku pengen dibeliin handphone jadi belajar nya serius” “kau seperti ayahmu.. dia itu sangat pintar dan tak putus asa kalau pengen sesuatu, pasti dia akan kejar”kata ibu mengenang kenangan nya dahulu Malam ini bella dan ibu berbicara banyak, ibu sangat memanjakan ku seperti anak kecil dan aku sangat suka kasih sayang dari ibunya ini. bella sangat menyayanginya. --**-- Keesokan harinya saat bella membuka mata kamarnya tampak berantakan dan barangnya berserakan dilantai. Ibu sibuk memasukkan baju dan barang-barang bella. Bella sangat bingung dengan apa yang terjadi, ibu tak menjawab satu pun pertanyaan bella dan terus membersihkan barang dan bajunya. Ibu menarik bella dan menyuruhnya mandi membersihkan diri. Setelah 1 jam lamanya bella berdebat dengan ibu, hingga akhirnya bella diusir oleh ibu dari rumah dengan menenteng 2 tas besar. Diluar sudah ada pria yang mengenakan jas hitam seperti pria yang menemui ibunya kemarin. “ibuk.. kenapa ini..”tanya bella heran “sekarang waktumu pergi dari desa ini dan pergilah ke jakarta”teriak ibu “apa jakarta? Kenapa aku harus kesana” “diamlah.. ikuti saja bapak ini”perintah ibu “aku tidak mau.. aku harus disini bersama ibu dan bekerja” Ibu terus saja menarik bella agar masuk ke mobil yang sudah menunggunya dari tadi. Bella sudah memberontak dengan sekuat tenaga namun hasilnya tetap nihil, bella kalah dengan tangan pria berjas hitam yang menariknya. “mulai sekarang kau akan pergi dan tinggal bersama ayahmu.. dia adalah walimu mengerti” Kata-kata ibu tersebut sangat membuat bella bingung sekaligus marah,. Bagaimana bisa ibu menyerahkan nya dengan ayah yang belum pernah bella lihat sebelum nya. Dan parahnya bella harus tinggal dan menuruti apa yang dikatakan nya. Oh tuhan semua ini omong kosong belaka. Bella memohon agar dia bangun dari mimpi buruk ini bella sudah tidak tahan. Hingga bella mencubit pipinya, semua keadaan ini tetap sama. Ini nyata adanya. Bella melihat ibu yang meneteskan air mata setelah mobil yang kunaiki ini melaju.  Dan samar-samar bella mendengar seseorang memanggilnya. dia adalah kak agus, dia mengejar mobil bella yang melaju. Ingin bella berteriak dan meminta bantuannya namun semuanya hanya sia-sia. Bella hanya berharap tuhan berpihak padanya dan mengijinkannya kabur nantinya. “bella.. bellla... bellla......bell.lla” suara yang bella sukai itu perlahan menghilang dan tak terdengar lagi Kondisi macam apa ini, bella terperangkap pada situasi buruk --**--
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD