BAB 2

960 Words
Abel merasa galau apakah dia akan menerima cinta itu atau tidak? Sementara ia ingin merasakan punya kekasih. Ada yang perhatian dengannya antar jemput. Dalam lamunnya Abel tidak sadar kalau handphonenya ada panggilan masuk yang tak terjawab sebanyak tiga kali. Dan itu dari Ariel. " Maaf Riel enggak dengar. Ada apa ? " Abel kirim pesan whatshapp ke Ariel Ariel langsung telpon Abel saat dia menerima pesan wa dari Abel. " Hey kamu lagi ngapain Abel cantik ? " Rajuk Ariel " Em ... enggak ngapa ngapain " jawab Abel datar Sudah Dua minggu Abel mengenal Ariel. Dan Ariel yang tidak putus asa mengejar Abel dengan maksud menjadikan kekasihnya. Akhirnya cinta Ariel diterima Abel. Dan sudah Dua bulan mereka pacaran. Selama pacaran Abel sudah tidur dengan Ariel di tempat Ariel tanoa sepengetahuan orang tuanya. Sikap asli Ariel terlihat setelah mereka menjadi kekasih dan Ariel menguasai Abel. Ariel keras dan memaksakan kehendak dan memanfaatkan Abel. Suatu hari Abel merasakan kurang enak badan. Ia hanya memakai minyak kayu putih di badannya agar enakan. Tapi itu hanya sebentar. Abel ingin makan sesuatu dan itu harus. Setelah Abel mendapatkan makanan itu dan memakannya kemudian ia memuntahkannya begitu terus. Kemudian dia merasa aneh dengan dirinya dan memeriksakan ke dokter. Seketika itu juga Abel langsung terkejut, panik badan lemas tanpa tulang. rasanya campur aduk. Karena dokter menyatakan dia hamil dua minggu. Abel langsung menghubungi Ariel. Ariel hanya menjawab dengan santai. " Riel, aku hamil " kata Abel dalam telpon dengan nada bingung " Terus kenapa ? Aku suruh tanggung jawab ? males. Kita putus aja ! " " Riel, kamu jahat banget. Ariel……… ! ! ! " Abel teriak sambil menangis. Disaat terpuruk seperti ini Abel hanya memiliki Ocha sahabatnya. Abel takut dan harus bialang apa pada orang tuanya. " Cha….. " Abel mengubungi Ocha dengan menangis. Ocha yang merasa terjadi sesuatu dengan Abel langsung ke rumah Abel. " Siang tante. Abel ya ada ? " Tanya Ocha pada mama Abel " Eh oOha, ada Cha. Abel dikamar sudah beberapa hari ini dia tidak keluar kamar, kurang enak badan. Tante tanya enggak mau jawab. Coba kamu tanyain ya Cha kenapa. Sapa tahu dia mau nlbicara sama kamu. Tante bingung. " Kata mama Abel " Ya tante. Ocha keatas dulu " kemudian Ocha berjalan keatas dan langsung membuka pintu kamar Abel tanpa mengetuk karena Ocha panik dan penasaran. " Bel kamu kenapa sih ? Ada apa ? " " Cha .......ihiks ....... ihiks " Abel menangis dipelukan Ocha. Ocha mengusap punggung Abel. " Cha gue hamil. Ihik….ihik… " kata Abel sambil menangis " Apa ! ! ! Lu ….. ini pasti ulah cowok b******k itu. Sejak pertama lihat dia, aku sudah enggak damai sejahtera Bel." " Tapi dia kabur Cha. Orang tuaku belum ta u. Aku takut ngomong Cha. Aku bingung. ihik ....... hikkk.. " kata Abel sambil menangis pelan agar orang tuanya tidak tau " Bel, kamu yang sabar. Kandungan kamu berapa bulan Bel ? " " Dua minggu Cha kata dokter " jawab Abel aambil terisak tangis " Bel kamu harus bilang ke orang tua kamu. Kalau kamu diam begini kamu stress. Aku ta u pasti mereka akan marah tapi kamu harus hadapi. kamu harus tanggung jawab. aku akan temani ngomong. Percaya sama aku, semua akan baik -baik saja ketika kamu sudah bicara ke orang tuamu " kata Ocha " Tapi Cha ...…. Gue takut cha " kata Abel " Sudah tenang ya. Ada gue disini. Kalau kamu takut aku yang ngomong. Tapi kamu harus ada di sebelahku. Sekarang kita doa dulu sebelum bilang ke orang tuamu biar Tuhan jamah hati mereka " kata Ocha penuh dengan kasih Abel hanya mengangguk dan memegang tangan Ocha. Dan mereka berdoa bersama. Setelah mereka berdoa, langsung turun menemui orang tua Abel. " Tante ? Abel mau bicara " kata Ocha sopan " Ya cha. Ada apa Bel ? Bicara aja ? " " Tante maaf sebelumnya, mungkin Abel masih shock dan takut jadi ijinkan saya yang menyampaikannya " kata Ocha "Baiklah cha. Ada apa sih cha ko tante jadi penasaran." " Begini tante, tante jangan marah dulu dan siapkan hati tante ya.em .,....... tante gimana kalau kita doa dulu saja biar hati kita tenang " ajak Ocha " Ya ampun Cha kamu bikin penasaran tante aja. Abel kamu kenapa ko cicing wae. Ya udah kita doa dulu." " Tuhan terima kasih untuk hari yang selalu engkau berikan kepada kami. Kami mengucap syukur atas Kasih Karuniamu yang luar biasa dalam hidup kami. bapa biarlah engkau berikan kepada setiap kami hati yang penuh belas kasihan damai sejahtera. Dan berilah anakmu ini hikmat marifat untuk menyampaikan hal penting pada tante. Damai sejahtera tinggal disetiap hati dan rumah ini. Amin " Ocha selesai berdoa " Tante, Ocha mau menyampaiakan kondisi Abel saat ini. Saya tagu mungkin ini akan membuat tante dan keluarga marah. Namun saya percaya tante, kalau semua yang terjadi dalam hidup kita semua bukan suatu kebetulan, ya kan tante? begitu juga Kondisi Abel. Abel sekarang sedang ....….. hamil dua minggu tante. " Kata Ocha lembut namun gugup bergetar saat menyampaikannya " Apa ! ! ! .... Abel …..ihik ihik " teriak mama Abel terkejut sambil menangis karena shock mendengarnya " Abel kenapa begini nak ? Salah mama papa apa nak ? siapa yang menghamilimu nak ? jawab Abel " Ucap mama Abel sambil menangis dan kecewa " Ma ...... maafkan Ab ....... bel ma. Ihik ihiks " jawab Abel sambil menangis tersedu - sedu Ocha yang berada dalam situasi ini bisa merasakan apa yang dirasakan Abel dan orang tuanya. " Mama harus bilang bagaimana sama papamu dan keluarga Bel ? Mama…...ihik ihik " mama Abel menangis tersedu - sedu begitupun Abel Ocha kebingungan menenangkan keduanya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD