BAB 16

2011 Words

        Keisya masih terus menangis karena Bundanya masih juga belum sadar. Arga yang berada di samping bangkar Marsya juga sama gelisah dan terus menggenggam tangan Marsya dengan kuat. Padahal dokter sudah mengatakan bahwa Marsya baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.         Tapi tetap saja Arga khawatir karena Marsya belum juga sadar. Arga merasakan ada pergerakan di tangan Marsya dan ia melihat mata Marsya mulai bergerak ia bangkit berdiri dan mendekatkan diri pada Marsya untuk memastikan istrinya itu. “Ay kamu udah sadar?” Tanya Arga, Keisya yang mendengar itu ikut berdiri di samping bangkar Bundanya dan melihat Bundanya sudah sadar semakin membuat tangisnya pecah. Keisya merasa bersalah, Marsya tersenyum pada anaknya itu sambil menahan sakit ditangannya. “Sssst Kei

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD