Leon tertawa sambil membuang muka. Sikapnya tenang melayani Agus dan kedua anggotanya yang berdiri di belakang. Ia memasukkan kedua tangan di saku celana dengan sedikit mengangkat dagu. "Apa buktinya saya orang yang anda cari?" Tantang Leon. "Anda bisa menanyakan itu di kantor polisi." Ujar Agus, menoleh kebelakang meminta anggotanya menangkap Leon lalu kembali menatap tajam pria didepannya yang tersenyum bengis. 'Door--door--door--' Agus menoleh ke belakang melihat ketiga anggotanya tumbang setelah timah panas mengenai dan menewaskan mereka. Tubuh mereka terjatuh, darahnya menetes membasahi lantai. Tembakan itu tepat pada sasaran. Hanya orang tertentu yang mempunyai skill tinggi bisa menembak tepat pada spot vital. Dan dua pria berseragam itu telah menembak mereka, pria yang dikirany

