Deny tercengang melihat Mbok Ijah berdiri dibalik pintu lalu memasuki ruangan sambil menggenggam pistol. Wajahnya yang keriput dan punggungnya sedikit membungkuk berjalan pelan mendekati Deny. "Kamu gak usah takut. Saya kesini untuk menolong kamu." Ujar Mbok Ijah, berjalan ke arah belakang Deny dan membuka ikatan pada tubuh dan tangannya. "Hmmp---hmmmp--" Deny berusaha bicara tapi tersadar jika mulutnya tertutup lakban. 'Sreet' Mbok Ijah membuka bekapan mulut Deny yang ditutupi dengan lakban. "Terimakasih, Mbok." Ucapnya, bernafas lega lalu membuka ikatan pada kedua kakinya. "Dia sudah menikahinya." Ujar Mbok Ijah. Deny berhenti membuka lilitan tali di kakinya. Terkejut mendengar ucapan Mbok Ijah, ia mengangkat wajah menatap wanita tua itu dengan tatapan meminta penjelasan. "Apa m

