Julius menyandarkan tubuhnya ke belakang, sejak pulang dari rumah sakit, mendadak hatinya tidak tenang, ia memegang dadanya yang terasa nyeri ketika melihat putrinya berada di pangkuan lelaki lain.
“Tidak, aku tidak menyayangi anak itu,” ucap Julius, ia menyadari bahwa ia tidak menerima Calista dekat dengan siapapun. Tapi juga mengelak bahwa ia mulai menyayangi putrinya. Julius tetap berpikir, bahwa ia mulai memperhatikan Calista, karena Erika tidak kunjung hamil. Padahal sebenarnya tidak ia memang sudah menyayangi Calista.
Tak lama pintu terbuka, muncul sosok Erika masuk ke dalam ruangannya. Hingga Julius tersadar. “Tumben sekali kau kemari?” tanya Julius, Erika berjalan ke arah meja, kemudian ia menggeser kursi Julius. Lalu setelah itu, mendudukkan diri di pangkuan suaminya.
“ Julius
