Nafas Attar masih memburu, apalagi saat dia melihat Sahila keluar dari apartemen Julius sambil terburu-buru, ia tahu ada yang terjadi hingga emosi langsung mendera Attar.
“Aku ingin membuat perhitungan dengannya.”
“Attar, jangan. Aku baik-baik saja, aku sudah memberikan pelajaran padanya. Aku sudah memukul kepalanya dengan bisbol.”
mata Attar membulat saat mendengar ucapan Sahila. “Kau memukulnya?” Tanya Atar. Sahila menggangguk, kali ini emosi Attar hilang begitu saja berganti dengan rasa khawatir, dia bukan khawatir pada Julius. Namun, khawatir pada Sahila. Bagaimana jika ada yang terjadi dengan Julius dan Sahila yang di salahkan.
“Atar Kenapa kau diam?" tanya Sahila ketika Attar terdiam.
“Sahila, bagaimana jika kau melukai dia? dan terjadi sesuatu padanya.”
“Tidak, aku yakin
