Bab 1: Talak lewat Pesan

1478 Words
Julius menarik selimut, kemudian ia menyelimuti tubuhnya dan tubuh Erika, setelah itu ia berbaring di sebelah istri keduanya. “Apa ada yang kau pikirkan, hmm?” tanya Julius saat Erika tampak melamun. “Apa kau masih ingin mengulangi hal barusan?” sambung Julius lagi sambil terkekeh. Erika tampak berpikir, kemudian ia menatap Julius lamat-lamat. “Sayang, aku ingin kau menceraikan Sahila. Aku bosan terus hidup seperti ini!” pinta Erika tiba-tiba, membuat Julius menatap kaget pada Erika. “Kenapa kau terkejut, apa kau keberatan menceraikannya?” tanya Erika lagi saat melihat ekspresi Julius, ia berbicara dengan ketus pada suaminya. Julius tersadar, kemudian ia mengerjap. “Ti-tidak, bukan itu maksudku!” balas Julius. “Kenapa tiba-tiba sekali. Tak biasanya kau seperti ini?” Julius malah balik bertanya pada Erika. “Aku bosan hidup seperti ini, aku bosan selalu disembunyikan. Aku mau kau menceraikannya, dan aku mau kau mengusirnya karena aku ingin tinggal di rumah utama.” Helaan napas terlihat dari wajah tampan Julius saat mendengar ucapan Erika, nyatanya menceraikan Sahila tidak semudah itu. “ Ta-tapi bagaimana dengan ayahku?” ucap Julius, membuat Erika berdecak kesal. “Kau bisa pikirkan caranya bukan, atau jangan-jangan kau yang tak ingin berpisah dengannya. Oh, baiklah kalau begitu. Jika kau tak ingin menceraikannya, biar aku yang mundur!” Dengan sedikit emosi, Erika pun bangkit dari berbaringnya. Namun, tak lama Erika menarik sudut bibirnya dan tersenyum saat Julius menarik lagi tangannya. Julius menarik tangan Erika, hingga Erika kembali berbaring di sebelahnya. “Baiklah … Baiklah, aku akan memikirkannya nanti!” balas Julius, lagi-lagi Erika berdecak kesal. “Kau pasti berbohong!" tebak Erika lagi. “Aku malas padamu, jadi biar aku saja yang pergi” Erika kembali lagi akan bangkit dari tidurnya, dan seperti tadi, Julius pun langsung menahan tubuh Erika. “Baiklah, aku akan membuktikannya sekarang!” kata Julius, membuat mata Erika berbinar. Terlihat jelas bahwa ia begitu kegirangan saat mendengar ucapan Julius. Julius sedikit memutar tubuhnya, ia meraih ponsel, lalu mengutak-ngatik mencari nomer ponsel Sahila. "Sahila, lewat pesen ini, aku menalakmu dan detik ini juga kau bukan istriku lagi!" tulis Julius dalam pesannya. Erika menutup mulut saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Julius pada Sahila, ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Akhirnya, Julius menceraikan Sahila dan ia tidak mempunyai saingan lagi. “Bagaimana, apa kau puas, hmm?” tanya Julius, setelah ia mengirim pesan pada Sahila. Ia mencubit dagu Erika seraya tersenyum. Erika mengangguk, kemudian ia menghadiahi kecupan di bibir Julius. Tentu saja, Julius tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung menarik tangan Erika, dan mereka pun kembali mengulang apa yang barusan mereka lakukan. *** Sahila berjalan, ke sana kemari, ia terus menatap ke arah jam di dinding. Kini waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi sang suami, belum juga pulang. Keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya, wajahnya sudah memucat. Detik demi detik yang dilalui Sahila begitu menakutkan dan ia seperti hidup di neraka. Bagaimana tidak, Julius lelaki yang sudah menikahinya selama 8 tahun, tiba-tiba mengucapkan talak lewat pesan singkat, tidak ada angin tidak ada api. Tapi, Julius malah menjatuhkan talak padanya. "Ya Tuhan, aku harus bagaimana jika Julius benar-benar serius dengan keinginannya untuk menceraikanku?" lirih Sahila dengan kedua mata yang sudah mulai basah oleh air mata. Saat ini, hatinya terasa begitu hancur. Sulit dijelaskan karena rasa sakitnya seketika melemahkan kedua kakinya, hingga membuatnya jatuh terduduk di tepi ranjang tanpa tenaga. Sebenarnya dia tahu, cepat atau lambat suaminya pasti akan mengambil keputusan ini. Namun, Sahila tidak menyangka jika hari ini adalah waktunya. "Tidak, aku bukan takut karena harus berpisah dengan Julius, tapi aku hanya takut kehidupan Calista setelah aku bercerai dengan Julius," batinnya yang semakin tenggelam dalam kegelisahan. Sahila dan Julius menikah selama 8 tahun silam. Tapi sayangnya, pernikahan mereka tidak dilandasi oleh cinta, mereka terlibat skandal hingga terpaksa harus menikah dengan usia yang sama-sama muda. Pernikahan keduanya tidak disetujui oleh ibu Julius karena Sahila berasal dari keluarga yang miskin. Selama 8 tahun pula, Sahila harus merasakan bagaimana rasanya, hidup di dalam sangkar emas. Ia dan putrinya tidak kekurangan sedikitpun, hidup mereka terjamin. Tapi di balik itu, Sahila harus merasakan kegetiran hidup yang luar biasa. Ia kerap kali, mendapat ucapan pedas dari mertuanya, belum lagi ia juga harus mendapat perlakuan yang tak menyenangkan dari ipar-iparnya. Bukan hanya itu, ia dan Julius jarang sekali bertegur sapa. Sekalinya ia berbicara, Julius selalu bersikap kasar padanya, tidak pernah ada kehangatan dalam rumah tangga mereka, Sahila bertahan hanya semata-mata demi Calista, putri semata wayang mereka. Bukan hanya Sahila saja yang sebenarnya menderita, putrinya pun juga sama menderitanya. Calista tidak pernah diakui oleh ibu mertuanya sebagai cucu, Julius juga tidak pernah menganggap Calista ada. Gadis kecil berusia tujuh tahun itu begitu kesepian, ia tidak pernah merasakan bagaimana dekapan seorang ayah, ia tidak pernah merasakan bagaimana hangatnya perhatian seorang ayah. Bentakan dan teriakan sudah biasa didapatkan oleh Calista, ketika ia meminta waktu sang ayah dan sekarang karena sikap Julius pada Calista, putrinya tumbuh menjadi anak yang pendiam, Calista tidak pernah mau berbicara dengan siapapun kecuali sang ibu. Bahkan, ia kerap dijahili oleh anak-anak dari kakak Julius. Tapi walaupun begitu, Calista tetap diam, ia tidak melawan. Sebab, jika ia melawan, Ibu Julius akan langsung mencubit Calista. Bahkan akan melakukan hal yang lebih parah. Itu sebabnya, Calista benar-benar tidak bisa bergaul dengan siapapun, kecuali sang Ibu. Padahal umur Calista baru saja menginjak 7 tahun. Tapi trauma yang dialaminya begitu mendalam. Awalnya Calista tidak terlalu terpengaruh. Namun, saat usianya menginjak 6 tahun, tepat setahun lalu Calista mulai berubah, ia mulai sering mengurung diri di kamar. Mungkin banyak orang yang bertanya kenapa Sahila mau bertahan dengan pernikahan dan keluarga yang menyakitkan. Sebenarnya, jika bisa, Sahila pun ingin pergi. Sahila tidak mau terjebak dengan pernikahan seperti ini. Tapi, ia bukan dari keluarga kaya, ia sudah tidak mempunyai siapa-siapa. Lalu, jika ia berpisah dari Julius, bagaimana kehidupannya ke depan. Ia juga tidak yakin, jika ia berpisah dari Julius, Julius akan membiayai ia dan putrinya. Hingga akhirnya, ia hanya bisa bertahan. Tapi, hari ini ia benar-benar dibuat terkejut saat Julius mengucapkan talak padanya. Harusnya ia senang, karena terbebas dari pernikahan yang sangat menyakitkan. Tapi, ia justru takut Julius tidak mau membiayai putrinya lagi. Uang tabungannya pun tidak banyak, karena selama ini, Julius tidak pernah memberikan lebih padanya. Kehidupannya memang terjamin, ia tidak perlu kekurangan soal apa pun. Tapi di balik itu, Julius tidak pernah memberikannya uang lebih. Julius selalu mengaturnya sendiri. Dari mulai uang bulanan, gaji pekerja, kebutuhan sehari-hari termasuk uang jajan dan uang sekolah Calista. Sedangkan untuk Sahila, Julius hanya memberikannya uang sedikit dan ketika Sahila membutuhkan sesuatu, Sahila akan memintanya pada Julius, tentu saja Julius tidak memberikan Sahila semudah itu. Terkadang, Sahila harus menerima umpatan atau makian dari suaminya. padahal Julius adalah pemimpin rumah sakit, tapi karena rasa bencinya pada Sahila ia memperlakukan Sahila begitu buruk. Julius membenci Sahila, karena di masa lalu Julius menyangka bahwa Sahila menjebaknya hingga ia tidur dengan Sahila. Saat itu, mereka baru saja masuk kuliah. Namun, ada kejadian yang seharusnya tidak terjadi dan Julius meyakini bahwa Sahila menjebaknya. Julius menyangka tujuan Sahila menjebaknya, karena Sahila ingin menikah dengan pria kaya sepertinya, hingga saat ini ia benar-benar membenci Sahila. Karena tuntutan sang ayah, ia harus bertanggung jawab dan menjalani pernikahan yang tidak inginkan, ia harus melihat anak yang tidak ia sukai dan tidak ia harapkan. Itu sebabnya, saat ini Julius benar-benar memperlakukan Sahila dengan buruk, Julius mengikat Sahila dalam pernikahan untuk memberikan hukuman pada Sahila dan pelajaran pada Sahila, karena telah bermain-main dengannya, dan itu juga alasan Julius tidak menceraikan Sahila sedari dulu, karena ia ingin Sahila menderita. Tapi setelah 8 tahun berlalu entah, apa yang meracuni atau entah apa yang menggugah hati Julius untuk menceraikan Sahila dan menalak Sahila. Padahal selama 8 tahun ini ia menahan Sahila untuk menyiksanya. Tapi kali ini, ia malah melepaskan Sahila begitu saja. Tentu saja itu membuat Sahila bingung. Detik demi detik terus berlalu, kecemasan Sahila terus bertambah. Seandainya ia tahu di mana suaminya, tentu saja ia akan menyusul Julius. "Sudah selarut ini, tapi dia masih belum pulang juga. Bagaimana caranya aku bisa membicarakan hal ini dengan Julius kalau dia saja sengaja menghindar setelah menalakku lewat pesan. Aku harus apa untuk mempertahankan pernikahan ini? Aku tidak ingin Calista hidup kekurangan, sudah cukup selama ini dia hidup menderita karena tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, tolong jangan buat putriku semakin menderita, Tuhan…." Seketika Sahila teringat sesuatu, Ia pun langsung berjalan ke arah brankas, kemudian ia langsung membuka brankas kecil miliknya. Ia menghela napas gusar saat melihat isi brankas tersebut, karena di brankas itu hanya tersisa sedikit uang. "Aku tidak mungkin bisa menghidupi Calista dengan uang segini, bagaimana kalau nantinya Julius akan mengusirku juga dari rumah ini? Uang ini tidak cukup untuk membayar sewa rumah, biaya sekolah Calista dan segala keperluannya. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus memohon dan mengemis pada Julius agar dia tidak menceraikanku?" gumam Sahila yang pikirannya tengah kalut memikirkan kehidupannya bersama sang putri setelah Julius menceraikannya. BERSAMBUNG.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD