Prolog

647 Words
*** ~ Khesya Athasya Sagara, gadis berusia 20 tahun putri tunggal dari Arya Sagara dan Maria Sagara. Khesya, itulah nama panggilannya. Gadis cantik itu tumbuh menjadi gadis yang kuat. Setelah di usianya yang masih enam tahun, Khesya sudah harus kehilangan sosok seorang Ayah yang sangat menyayanginya. Arya Sagara, dia meninggalkan Anak dan istrinya untuk selama-lamanya. Namun begitu, Khesya tidak merasa kurang akan kasih sayang. Sang Ibu, Maria mampu memberinya kasih sayang lebih, meskipun terkadang, Khesya pasti akan merindukan sosok Ayahnya yang penyayang. … Seiring berjalannya waktu, Khesya pun mulai beranjak dewasa, gadis itu tumbuh menjadi gadis yang cantik. Dan kini, dirinya bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan. Yah, hidup dalam kesederhanaan, bahkan kekurangan, membuat Khesya harus memutuskan jika dengan sangat terpaksa dia harus menunda pendidikan. Khesya bersikeras untuk mencari pekerjaan, demi membantu perekonomian keluarganya. Meski dirinya hanya tinggal berdua saja dengan sang Ibu, tak anyal membuat mereka tetap membutuhkan uang. Maka dari itu, Khesya memohon kepada Ibunya agar dirinya dapat diizinkan untuk bekerja. Dan itulah pekerjaannya sekarang. Pelayan disebuah restoran. … Rumah Sagara,. Sore hari,. "Assalamualaikum,.?" Khesya mengucap salam, lalu melangkah masuk kedalam rumah kecil dan sederhana tempat dirinya dan sang Ibu tinggal. "Bu,.? Ibu,.?" Dia terus memanggil, sampai akhirnya, muncullah sosok yang sangat di sayanginya itu. "Wa'alaikumsalam,." "Sayang? Sudah pulang ternyata,.?" Itu suara sang Ibu. Maria. Khesya tersenyum, lalu meraih tangan kanan sang Ibu kemudian menciumnya. Sedangkan Maria, wanita paruh baya itu tersenyum dan turut mengecup kening putri satu-satunya. "Ibu dari mana saja,.?" Tanya Khesya "Dari belakang, sayang? Dari mana lagi,." Balas Maria terkekeh geli. "Ya, mana aku tahu, Bu. Aku takut aja, pulang tapi Ibu gak ada dirumah,." "Ibu tahu kan? Kita hanya berdua, Bu. Dan aku tidak ingin Ibu meninggalkanku sendirian,." ujar Khesya dengan raut sedihnya. Maria tertegun mendengar kalimat sang putri. Pasalnya ini kali pertama, khesya bersikap seperti itu. Bersikap seolah Marian akan pergi jauh dan meninggalkanny seorang diri. Sementara Khesya, dia pun tidak mengerti dengan perasaannya. Beberapa hari ini, dia selalu memikirkan sang Ibu yang sebenarnya baik-baik saja. "Sudah, tidak usah berpikir yang aneh-aneh, hmm? Sebaiknya kamu segera membersihkan diri dan kita akan makan bersama,." ujar Maria dengan garis senyum diwajahnya. "Hari ini, ibu memasak makanan kesukaanmu, sayang,." Ucal Maria dan disambut binar bahagia oleh putrinya. "Ikan kuah kuning,.?" tanya Khesya terlihat antusias. "Hemmm,." Jawab Maria dengan senyum. "Yeeeyy, terima kasih, Bu. Kalau begitu aku akan mandi dan kita akan segera makan,." Ujarnya semangat. Maria kembali terkekeh. Setelahnya, Khesya pun berlari masuk kedalam kamarnya, bersiap membersihkan diri dan kemudian bersiap untuk menikmati makanan kesukaannya. … Malam hari,. Jam menunjukan pukul 23.30 malam dan Khesya nampak belum bisa terlelap. Entah kenapa ia merasa gelisa dan tak bisa terlelap sama sekali. Ingin sekali rasanya ia tidur disamping sang Ibu sambil memeluknya erat. Pada akhirnya, Khesya pun bangun dan berjalan keluar dari kamar menuju kamar Ibunya. Dengan perlahan, Khesya membuka knop pintu dan disana ia melihat Ibunya yang tertidur dengan nyenyak. Khesya pun melangkah dengan pelan dan menaiki ranjang milik Ibu-nya. Khesya berbaring disamping nya dan memeluknya erat. Maria menoleh dan mendapati sang putri yang memeluknya erat. "Loh, Syah?!, kamu disini, Nak,." ucapnya lembut "Iya Bu, Khesya gak bisa tidur, pengen peluk ibu,." katanya. Sedangkan Maria, wanita itu hanya terkekeh sambil mengusap lembut rambut putrinya. "Yaudah,sekarang kita tidur,besok kan kamu kerja sayang, gak boleh begadang, nanti sakit,." Nasehat sang Ibu Dan Khesya pun sontak menggangguk dengan mata terpejam. Selang beberapa menit pun gadis cantik itu langsung terlelap dengan nyenyak di samping Ibunya. … Laa Bella Restaurant,. Ditempat Khesya bekerja, entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak. Sampai ia bekerja tidak fokus dan juga sering melamun Dan Khesya sempat ditegur beberapa kali oleh rekan kerjanya, sedangkan dirinya hanya bisa meminta maaf. Setelah ia membereskan meja beberapa pelanggan restaurant, tiba-tiba ponsel milik Khesya bergetar. Dddrrrttt … dddrrrttt … dddrrrttt Khesya langsung menggeser tombol hijau disana dan panggilan pun tersambung. "Hallo??? "_" "Iya saya sendiri" "_" "APA...!!! ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD