Sudah jatuh, tertimpa tangga. Peribahasa yang tepat untuk hidup Kalinda Ganes Gentari (20 Tahun) saat ini. Menjadi korban p*********n oleh lelaki b***t dan di usir dari rumah karena dianggap sebagai a*b keluarga.
Harga dirinya hancur, hidupnya tak lagi berarti. Ia layaknya bangkai di tengah masyarakat. Dijauhi, dicaci dan dimaki. Seperti itukah, perlakuan yang pantas diterima perempuan korban pelecehan seksual?
Kalinda berjalan terseok-seok menyusuri jalan raya di ujung senja. Lalu lintas tak terlalu ramai dan kumandang azan magrib saling bersahutan. Bekas kejahatan lelaki itu masih sangat terasa di tubuhnya, meski sudah berkali-kali ia berusaha menghapus jejak-jejak menjijikkan itu.
Jilbab yang biasa menutup auratnya kini terlihat acak-acakan tak berbentuk. Gamis mustard yang ia kenalan tampak sangat lusuh dan tak layak pakai.
Semua pasang mata yang ia temui sepanjang hari ini menatap aneh, jijik, dan iba.
Wanita salihah yang biasa berpenampilan rapi dan sopan mendadak seperti orang g**a jalanan. Seharian luntang lantung tak tahu arah dan sesekali berteriak histeris saat seseorang mendekatinya dan bertanya tentang keadaannya.
Otaknya seperti tak berfungsi lagi, hanya cara menghilang dari bumi yang bersarang di benak. Apa gunanya hidup bila harga dirinya sudah di renggut habis dalam satu malam?
Siapa yang menyangka, siapa yang mengira hidupnya yang semula tampak sempurna berubah menjadi hina.
Kalinda, gadis yang dulunya banyak menuai pujian karena ketaatannya pada agama kini tak jauh dari seonggok bangkai yang tak berguna.