Sungguh, ini benar-benar gila. Dosa besar apalagi yang harus Keyli tanggung, pikirnya dalam hati, tubuhnya bergetar, karena terhanyut dalam buai ciuman Leonor yang memabukkan.
Keyli akhirnya mendorong d**a Leonor, berusaha melawan dan menahan semua gairah yang hampir tidak bisa ia kontrol, gairah yang mengancam menenggelamkannya. Napasnya terengah-engah, wajahnya basah oleh hujan dan mungkin air mata yang tak terlihat, menatap Leonor yang begitu sempurna di bawah rintikan air hujan. Mata mereka saling terkunci, dua pasang mata yang sama-sama merasakan sengatan luar biasa di dalamnya, sebuah percikan api yang telah menyala.
Jemari Leonor berlahan mengusap lembut pipi Keyli kemudian turun ke bibir, memberikan sentuhan kecil yang membawanya ke dalam sensasi yang menyengat sekujur tubuh me
