Racun di Lidah Leonor

1165 Words

"Kau pikir dengan memohon seperti ini aku akan tergerak, Keyli?" Suara Leonor masih datar, namun dengan nada mencemooh yang kini lebih terasa kuat. "Sandiwara ini tidak akan berhasil padaku. Aku sudah melihat semua dramamu." Ia menunduk sedikit, mendekatkan wajahnya ke wajah Keyli yang basah air mata. "Scarlet tidak mengingatmu. Dia tidak tahu siapa dirimu. Kupastikan dia tidak mengenalmu." Kata-kata terakhir itu adalah tamparan telak bagi Keyli. Sebuah kebenaran pahit yang meremukkan sisa-sisa harapan dalam dirinya. Putrinya ... melupakan dirinya? Memanggil Leonor dengan sebutan itu? Keyli merasakan seluruh dunianya runtuh, hancur berkeping-keping di bawah kakinya. Ia hanya bisa terisak, menahan rintihan, sambil memegang erat rok gaunnya sendiri, berusaha mencari pegangan di tengah gejo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD