Part 3: Kau yang memulainya

1080 Words
”My Lovely Loser” Author by Natalie Ernison Melihat Laviora yang begitu cekatan bekerja, dan juga cerdas. Tentu saja ada orang yang mulai menyimpan rasa iri hati terhadap karir Laviora. Salah satu model wanita, mulai menunjukkan sikap arogannya pada Laviora. ~ ~ ~ Akibat terlalu lelah bekerja sembari berkuliah, Vie akhirnya jatuh sakit. Namun, didalam keadaan seperti itu, Nick justru menunjukkan rasa pedulinya. Meskipun, Nick tidak ingin Asisten Feter mengatakan pada Vie yang sebenarnya. ”Hotel X” Disebuah acara pesta pergelaran. Vie turut serta didalam acara tersebut. Walaupun, Vie hanya sebagai pengatur semua keperluan para model-model. Namun, Vie melakukannya dengan sangat baik. Terlebih lagi, Nick pergi bersamanya, menggunakan mobil yang sama. Vie terlihat begitu sibuk dengan segala keperluan panggung, dan Vie bertugas mengatur semuanya. Dari balik kursi para tamu kehormatan, ada sosok pria yang sedari tadi memperhatikan Vie. Mata pria itu tak terlepas dari semua yang Vie lakukan. Ehemm... Asisten Feter berdehem, tatkala melihat sang direktur muda mereka terlihat fokus menatap sesuatu. ”Sepertinya, gadis kecil polos itu telah berhasil mengalihkan perhatian tuan bos para wanita.” Kekeh Asisten Feter lalu duduk di samping Nick. Nick terlihat menyeringai, namun tatapan mata Nick justru fokus dengan senyuman manis Vie. Ia yang sudah terbiasa dengan penampilan seksi para model-model cantik. Kini justru mulai tertarik dengan sosok seorang Vie, dengan penampilan yang sedikit culun. ”Nona Laviora Brielle, anak kedua dari Nyonya Brielle. Berkuliah di kampus yang cukup ternama, berkat beasiswa jalur prestasi. Kini sedang bekerja sebagai pegawai magang di perusahaan majalah terkenal, dan dipimpin oleh seorang direktur muda, tampan, Nickgeld Aloysius.” ”Cukup lengkap, bonusmu akan segera masuk.” Balas Nick sembari menyeruput minuman yang sudah tersedia di atas meja. Asisten Feter pun tertawa lepas melihat ekspresi dari direkturnya. ”Dari sekian banyak wanita, hanya Nona gadis kecil itulah yang mampu membuat tuan muda Nick tidak fokus.” Kekeh Asisten Feter. ”Good girl, tidak seharusnya bekerja di perusahaan majalah.” Timpal Wiona, lalu dudul di samping Nick. Setiba Wiona, wajah asisten Feter berubah datar, seakan tidak menyukai kehadiran Wiona. ”My baby, oh maksudku tuan bos Nick. Apakah ada sesuatu yang membuatmu tergannggu?” ucap Wiona sembari meraba di area selakangan milik Nick. Nick seketika itu juga bergidik, saat tangan nakal milik Wiona mulai meremas miliknya. ”Wiona!” Peringat Nick, dengan tatapan tajamnya. Wiona tertawa lepas. ”Bukankah tuan bos menyukainya?” bisik Wiona, sembari menjilati daun telinga milik Nick, tepat dihadapan Asisten Feter. ”Tuan Nick, aku akan melihat pekerjaan, Nona Viora.” Ucap Asisten Feter lalu melangkah pergi. ”Tuan Nick, malam ini adalah giliranku, bukan?” bisik sensual Wiona, dan masih betah meremas milik Nick. ”Wiona, hentikan!” Peringat Nick, lalu menepis tangan milik Wiona. ”Pergi sekarang, atau kau akan menyesal!” Huh... Wiona begitu kesal, dan menatap ke arah Vie dengan tatapan sinisnya. >>> Bhuakk... Ahk.. ”Nona Viora, kau sangat lamban! Hanya begini saja tidak sanggup!” Ejek Wiona, saat semua perlatan terjatuh dari dekapan Vie. ”Nona Wiona, bereskan!” Tukas Vie geram. ”Apa? Kau berani memerintahku?” Wiona melangkah ke arah Vie. ”Kaulah yang membuat semuanya berantakan, jadi kau harus bertanggung jawab!” Tukas Vie kesal. Plak Wiona memukul jeras wajah Vie. ”Kau hanya pegawai magang rendahan, jadi jangan pernah berlagak!” Wiona pun mendorong Vie hingga terperosot di lantai. Lalu pergi begitu saja dari hadapan Vie. Wiona meraih semua peralatan yang berserakkan. Ia sangat marah kali ini, namun posisi Wiona adalah model ternama kala itu. Dari balik kaca mobil sport berwarna hitam, Nick melihat semua yang terjadi pada Vie dan semua perbuatan Wiona. ”Masalah Wiona, itu tuan yang mengurusnya. Aku akan mengurus perihal Nona gadis kecil.” Ucap Asisten Feter. >>> ”Nona Viora, mengapa kau tidak berhati-hati! Semua ini akan menyulitkan kita semua, jika terjadi lagi.” Ucap Asisten Feter, dan melihat respon dari Vie. ”Maaf tuan Feter, akulah yang kurang berhati-hati.” Balas Vie dengan perasaan yang sedih. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, karena Wiona bukanlah lawan tepat baginya. ”Baiklah. Untuk kedepannya, kau harus lebih berhati-hati.” Asisten Feter pun membantu Vie membereskan semua barang yang saat itu berserakan. Setelah semua acara selesai, Vie harus menunggu para model menyesaikan sesi pemotretan, dan baru ia dapat pulang dengan tenang. Sedang sibuk membereskan semua peralatan make up dan pakaian. Vie duduk sejenak di area loby utama hotel. ”Permisi Nona, apakah nona dari perusahaan majalah X?” tanya seorang pria tampan pada Vie ”Yah tuan,” jawab Vie ramah. ”Ohh bagus sekali. Aku sedang mencari seorang model, untuk iklan terbaruku. Menurutku, Nona adalah orang yang tepat.” ”Maaf tuan, aku hanya seorang pegawai magang biasa, aku..--” ”Ini kartu namaku, silakan hubungi aku. Sampai jumpa!” Ve masih terperangah dengan apa yang baru saja ia dengarkan. Jangankan untuk menjadi seorang model, menjadi model figuran pun Vie tak pernah membayangkannya. ”Nona Viora kita akan segera pulang!” Seru Asisten Feter. Vie pun bergegas menuju mobil, dan ingin segera pulang. Karena, waktu sudah menunjukkan pukul. 22.58. *** Dalam tujuh hari, Vie memiliki waktu libur selama satu sampai dua hari. Waktu itupun ia gunakan untuk melakukan hal lain, dan Vie pergi menuju studio foto sesuai alamat yang telah diberikan padanya. Tepatnya di depan sebuah gedung mewah. Vie memperhatikan kartu nama, dan ia yakin inilah tempatnya. Bertanya pada beberapa pekerja disana, juga security. Vie akhirnya tiba di depan sebuah tuangan tata rias. ”Nona Laviora, silakan berganti pakaian terlebih dahulu.” Ucap seorang make up artist. Vie menuruti apa yang pria kemayu itu katakan, dan mereka pun memulai sesi pemotretan. Setelah beberapa saat kemudian... ”Sesi pemotretan” ”Amazing! Gadis yang sangat luar biasa.” Ucap seorang pria yang ialah seorang model pria di tempat tersebut. Usai sesi pemotretan, Vie pun bergegas pergi. Vie sangat bahagia, dan tidak menyangka dengan potensi dirinya kala itu. ”Nona Laviora!” Seru seorang model pria, dan Vie pun menghentikan langkahnya sejenak. ”Bisakah aku meminta nomor ponsel dan emailmu?” Tanya si pria. Vie merogoh ponselnya, dan menyodorkan ponsel miliknya. ”Baik, terima kasih.” Ucap si pria yang seakan begitu terkesima dengan penampilan anggun Vie. Vie tidak memikirkan banyak hal, ia hanya melakukan pemotretan itu atas dasar iseng semata. >>> Berbulan-bulan lamanya, Vie sudah berada di perusahaan majalah milik keluarga Aloysius. Ve sangat betah berada disana. Terlebih lagi, Vie mulai menyukai sosok direktur tampannya, Nick. Namun, Vie tidak pernah mengetahui mengenai kebenaran dari identitas juga sifat asli dari seorang Nick. Di sebuah rapat internal, Vie tak henti-hentinya, menatap kagum sosok Nick. Nick menyadarinya, dan sudah sejak awal mengetahui akan perasaan Vie terhadap dirinya. Vie sangat polos, dan tidak dapat menutupi perasaannya. Suatu saat... Disuatu sore, hujan turun tanpa henti sejak siang hari. Semua pegawai mulai bepergian, hanya Vie yang masih bertahan di sana. Saat Vie berniat untuk mencari payung miliknya, dan melihat Nick melangkah ke arah lorong. Nick mengetahuinya, dan bersembunyi dari Vie. Nick melihat Vie sedang sibuk mencari sesuatu, dan ia pun dengan segera melangkah keluar. >>> ”Nona Laviora!” Panggil Nick, Vie sangat terkejut, dan wajahnya begitu memerah. ”T-tuan Nick, selamat sore.” Ucap Vie dengan wajah bersemunya. ”Kau mencari ini?” Nick menyodorkan sebuah payung karakter. ”Yah, terima kasih tuan Nick.” Ucap Vie lalu bergegas pergi. Nick menatap ke arah langkah-langkah kaki Vie. ”Gadis baik, tidak seharusnya kau memulai hal yang belum tentu dapat kau selesaikan.” Nick tahu, Vie sengaja melakukannya. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD