Part 2: Wanita berbeda

1013 Words
”My Lovely Loser” Author by Natalie Ernison Nickgeld melakukan hubungan seksual bersama seorang wanita, namun mereka lupa mengeluarkan cairan dari milik Nickgeld. Hal itu, membuat Nickgeld sangat marah pada wanitanya. ~ ~ ~ "Bodoh! Mengapa kau tidak segera beranjak!" Bentak Nick. Ia tidak ingin wanita tersebut hamil karena cairan miliknya sudah menyembur ke dalam rahim si wanita. "Maaf tuan, aku terlalu menikmatinya." "Selama ini tidak ada yang pernah melakukannya." Plak Nick menampar wajah si wanita dengan begitu geram. **** ”Perusahaan Majalah xx” Vie memulai harinya dengan semangat yang baru. Setiap pagi, ia selalu memasak, menyiapkan bekal yang akan dibawa ke kantor. Dikarenakan masih dalam masa-masa magang, Vie pun harus cerdas mengelola keuangannya. Dengan gaji yang belum sepenuhnya ia nikmati. ”Selamat pagi, tuan Feter. Apakah tuan memanggilku?” tanya Vie yang baru tiba di ruangan asisten Feter. Asisten Feter pun tersenyum dan memutar kursi kerjanya. ”Yah Nona Viora. Hari ini, kita akan pergi ke acara pemotretan. Kau bersiap-siaplah.” ”Baik tuan, terima kasih.” Vie bergegas pergi dari hadapan asisten Feter, lalu menyiapkan semua barang-barang miliknya. Saat Vie sedang menyiapkan barang-barang miliknya, muncullah seorang wanita yang ialah model di perusahaan tersebut. ”Kau akan pergi bersama asisten Feter?” tanyanya, lalu berdiri di samping Vie. ”Yah Nona. Aku akan pergi untuk mengurus acara pemotretan.” Balas Vie dengan tersenyum dan masih sibuk dengan pekerjaannya. ”Apakah, selera tuan bos sekarang sudah tak seperti dulu?” ucap si wanita menatap remeh ke arah Vie. Vie tidak mengerti apa yang wanita itu maksud. Ia hanya diam saja melanjutkan pekerjaannya. ”Permisi Nona, aku harus segera pergi.” Ucap Vie lalu bergegas pergi. Wanita itu menatap remeh dari ujung rambut hingga ujung kaki Vie. ”Bentuk tubuhnya pun tidak seindah model. Tsk.. bagaimana mungkin, tuan bos akan tertarik.” Gumam di wanita saat Vie pergi dari hadapannya. >>> ”Tuan Feter, aku sudah siap!” Seru Vie, sembari meletakkan barang-barangnya di samping parkiran. ”Tetaplah bersemangat hingga akhir.” Ucap seseorang yang berdiri di belakang Vie. ”Tuan Nick!” Pekik Vie terkejut. Wajahnya memerah tersipu malu, saat Nick berdiri di belakang dirinya. ”Nina Viora, kita akan segera berangkat!” Seru Asisten Feter yang baru tiba bersama beberapa model. ”Tuan, sampai jumpa.”. Ucap Vie sopan lalu bergegas menuju mobil Asisten Feter. Beberapa model bertubuh seksi pun melewati Nick dengan tatapan sensual mereka. ”Tuan tampan, kami akan pergi.” Ucap si wanita dengan senyuman sensualnya. Nick hanya tersenyum miring. ”Berlakulah baik pada pegawai baru. Jangan buat penekanan yang tidak perlu.” Peringat Nick pada seorang wanita, yang telah bertemu dengan Vie beberapa saat lalu. Wanita tersebut hanya tersenyum malu, lalu segerap pergi. Mereka lun pergi ke sebuah acara pemotretan. *** ”Hotel A” Vie bersama Asisten Feter dan para model-model seksi tiba di hotel tempat acara pemotretan. ”Laviora, kau jangan berbesar kepala atas apa yang tuan bos perbuat padamu. Kau tidak akan sepadan dengan kami.” Tukas si wanita model pada Vie. Wiona  ”Maaf Nona Wiona, aku tidak mengerti apa yang Nona maksudkan.” Vie mengernyitkan dahinya heran. Wanita bernama Wiona melipa kedua tangannya di atas d**a. ”Kau berusaha mencari perhatian dari tuan Nick, bukan!” Tuduhnya. ”Aku tidak pernah melakukan hal itu, mengapa Nona menuduhku!” Vie semakin heran.  ”Kau hanya pegawai magang baru, jangan terlalu besar kepala!” Tuduhnya lagi, dengan tatapan remeh . ”Hai ladies, apa yang terjadi disini?” Tukas Asisten Feter yang baru saja tiba. Menatap ke arah Vie yang menampilkan wajah sendunya, dan juga Wiona dengan wajah sinisnya. ”Wiona jangan bertindak seolah-olah kau senior. Nona Viora pun bekerja dengan baik, dia tidak melakukan hal apapun melebihi tugas tanggung jawabnya. Jadi, sadarlah akan apa yang kau perbuat, sebelum tuan Nick mengeluarkanmu.” Peringat Asisten Feter. Usai melakukan pemotretan, satu per satu model di hantar ke kediamannya masing-masing. Vie yang menjadi orang terakhir di sana. *** ”Kediaman Brielle family” Tepat di bagian halaman depan kediaman Vie. ”Nona Viora, tatap lakukan yang terbaik.” Ucap asisten Feter, Vie hanya membalasnya hanya dengan senyuman. Vie melangkah menuju pintu kediamannya. Baru Vie memutar gagang pintu, ibunya sudah berdiri di balik pintu. ”Ibu, mengapa ibu belum tidur?” Pekik Ve terkejut. ”Ibu mencemaskanmu. Kau kembali sudah cukup larut malam.” Ucap ibu Vie cemas. ”Maaf bu, ada acara pemotretan, dan aku harus mengurus semua yang dibutuhkan para model.” ”Ingat untuk tetap menjaga kesehatanmu dengan baik.” ”Baik bu.” ”Ibu sudah menyiapkan air hangat, segeralah membersihkan diri.” Ucap ibunya, lalu segera kembali beristirahat. >>> Vie merebahkan tubuhnya, dan menarik napas panjang. Sungguh hari yang sangat melelahkan bagi Vie. Harus bekerja dan sembari mengerjakan tugas-tugas akhir perkuliahannya. Vie kembali tersenyum tipis, tatkala mengingat sosok ramah Nick. Vie merasa, Nick pria yang sangat baik dan juga bijak. ”Apa yang kupikirkan. Tuan Nick hanya bertindak sebagaimana layaknya seorang pemimpin.” Ucap Vie dan perlahan memejamkan kedua matanya. Keesokan harinya, tubuh Ve menggigil, dan suhu tubuhnya terasa begitu panas. ”Vie, makanlah bubur yang telah ibu siapkan.” Ucap ibunya sembari membantu Vie untuk terbangun dari tempat tidurnya. ”Bu, aku harus menghubungi orang-orang perusahaan.” Ucap Vie meraih ponsel miliknya. ”Hallo tuan Feter, aku tidak dapat bekerja hari ini. Aku sedang sakit..--” Usai memberitahukan pihak kantor, Vie segera beristirahat. Setelah beberapa saat kemudian.... ”Maafkan anakku, jika telah merepotkan anda, tuan Feter.” Ucap ibu Ve pada Asisten Feter yang datang berkunjung bersama seorang supir. ”Tidak masalah bibi. Nona Viora sangat baik dan juga tekun.” Puji Asisten Feter. ”Syukurlah tuan, aku sangat lega mendengarnya.” Ucap ibu Vie lega. Asisten Feter datang dengan begitu banyak barang-barang maupun makanan yang ia berikan bagi Vie. ”Tuan Feter, terima kasih atas kunjungan tuan.” Ucap Vie yang sudah duduk bersandar di bagian kepala ranjang miliknya.. ”Semua ini untukmu.” Asisten Feter menyodorkan beberapa item barang bagi Vie. ”Tuan, tidakkah ini terlalu mahal!” ”Lalu apakah itu akan nengurangi gajimu!” ”Oh, tidak tuan. Jangan kurangi gajiku.” Rengek Vie. ”Tentu saja tidak, Nona Viora. Ini hanya bentuk perhatian dari kami. Segeralah pulih.” Asisten Feter pun bergegas pergi, setelah memberikan perhatian dan menunjukkan kepeduliaannya pada Vie. *** ”Hallo tuan Nick. Aku sudah memberikan semuanya pada Nona Viora.” ”Thank you Feter. Tidak perlu memberitahunya, jika itu dariku.” Ucap Nick yang sedang bersantai di bibir pantai. Menikmati angin sepoi pada sore hari itu.M Menyeringai tatkala mengingat sosok polos dari Vie, pegawai barunya. Namun, Nick masih belum berniat mendekati Vie. Baginya, Vie hanyalah seorang gadis manis yang sangat polos dan belum ingin menodai kepolosan dari si gadis polosnya. ”Tuan Nick, apakah tuan sedang bersantai?” ucap seorang wanita mendekati Nick. ”Pergilah! Jangan menggangguku!” Usirnya, lalu Nick melangkah pergi menyusuri pesisir pantai. Nick mulai membuka galeri ponselnya, dan membuka foto-foto beberpa model wanita. Namun, Nick seakan bosan dengan wanita-wanita yang selama ini tidur bersamanya. Nick mulai merasa, bahwa Vie adalah wanita yang cukup berbeda dari wanita lainnya. ”Laviora Brielle...” gumam Nick, dengan senyumam tipisnya. *** 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD