Chapter 2

957 Words
"Selamat pagi anak-anak. Sebelum kita memulai pelajarannya , saya ada satu pengumuman," ucap bu sisca yang baru saja memasuki ruang kelas tempat leona dan teman temannya berada. "Wah pasti pulang awal ya bu!" teriak billy kegirangan. "Ye itu mah mau nya elo," sahut doni sang ketua kelas. "Sudah diam dulu , saya mau memberitahu kalau sekolah kita masuk ke babak final olimpiade baseball , dan pihak sekolah sudah memutuskan siapa yang akan mewakili sekolah untuk olimpiade itu," "Wah pasti lo lagi deh na," bisik Jeje yang hanya dibalas senyuman oleh Leona. "Yang mewakili sekolah buat ikut final adalah Leona anastasia. Leona apa kamu siap ?" tanya bu sisca dibalas anggukan oleh Leona. "Baiklah besok kamu bisa latihan dengan pak juna karena lusa sudah final," "Baik bu," "Oke kita mulai pelajaran nya. Buka buku halaman 48," "Selamat ya na , semangat gue yakin lo pasti menang," bisik daniel yang duduk di depan leona. ,,,,, Tok tok tok ~~ "Siang pak , bapak memanggil saya ?" tanya samudra yang baru saja masuk kedalam ruang wali kelasnya. "Oh samudra , dudulah. Sekolah kita masuk tahap final olimpiade baseball , jadi saya akan menunjuk kamu untuk mewakili sekolah. Apa kamu sanggup?" "Kalo boleh tahu , kita melawan sekolah mana pak?" "Kita melawan Nusa bangsa," "Sekolahnya si kelinci cerewet itu?" batin samudra. "Jadi gimana , apa kamu mau?" "Baik pak saya mau" "Baiklah kalo begitu. Besok pulang sekolah saya tunggu di lapangan buat latihan. Karena lusa final nya. Kamu bisa kembali ke kelas" "Baik pak , saya permisi," ,,,,, 2 hari kemudian... Hari ini final olimpiade baseball di laksanakan . Sekolah nusa bangsa akan melawan sekolah merah putih untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang tahun ini. Perwakilan yang akan bertanding disuruh menunggu di ruangan yang sudah di sediakan untuk diberitahu peraturan permaiannya. "Kalian sudah paham kan?" tanya pembimbing yang dibalas anggukan oleh samudra dan juga Leona. "Kalau begitu kalian bisa siap siap dulu , acara akan di mulai 30 menit lagi," lanjut nya lalu pergi keluar meninggalkan sang peserta yang tak lain adalah samudra dan Leona. "Apa lo liat liat ?" tanya leona ketus melihat sanudra yang tertangkap basah sedang menatapnya. "Dih pede banget , siapa juga yang ngeliatin lo," "Ckkk lihat aja gue bakal kalahin lo dan sekolahan lo," "Begitu ya ? Kita lihat saja nanti siapa yang menang dan siapa yang loser," balas samudra lalu pergi meninggalkan ruangan itu. "Ckkk awas aja pokoknya gue harus menangin pertandingan ini," gumam leona sambil mengepalkan tangannya. Setelah menunggu kurang lebih 30 menit , acarapun dimulai. acara pertama adalah sambutan pembukaan sponsor lomba. "lo harus tenang na , kita yakin lo pasti menang," ucap sina melihat Leona yang terlihat sangat gugup. "Semangat lo pasti menang!!" sahut jihan. "Leona sudah siap ? Ayo turun ke lapangan," ucap pak Juna. "Acara final olimpiade baseball akan segera kita mulai , dua sekolah akan memperebutkan piala olimpiade baseball tahun ini. Jadi apa kalian sudah siap?!" tanya sang pembawa acara menggunakan mic nya. "SIAP!!" "Baiklah ,yang akan melempar bola pertama adalah Leona anastasia dari sekolah nusa bangsa. Leona silahkan memasuki arena," Leona bersama seorang badut yang menjadi lambang perlombaan itu mulai memasuki arena pertandingan. Saat asik berjalan sambil melambaikan tangannya , tanpa sengaja gadis itu menjatuhkan topi yang ia kenakan membuat hampir seluruh penonton tertawa gemas. tidak terkeculai samudra , dia bahkan terlihat tidak bisa menahan senyumnya. Sesampainya ditengah lapangan , Leona sedikit membuat pose sebelum melempar bola membuat semua penonton lagi lagi berteriak histeris karena gemas. "Cantik," gumam samudra spontan. Pria itu benar benar tidak bisa mengendalikan dirinya melihat tingkah menggemaskan lawan mainnya. "Hah ? Siapa yang cantik sam ?" tanya ken yang kebetulan duduk di samping nya. "Eh bukan siapa siapa," balas samudra gelagapan. Dia mengumpati dirinya sendiri dalam hati karena tidak sadar memuji lawan mainnya. Kembali pada acara, leona mulai melemparkan bola pertamanya namun sayang lemparan nya meleset membuat semua pendukungnya berteriak sedih. Sama halnya dengan Leona , gadis itu pun juga terlihat kecewa . dia berjalan lemas menuju pinggir lapangan. "Peserta selanjutnya samudra wijaya dari sekolah merah putih silahkan memasuki lapangan," "Wuuuuu samudra semangat!" teriak suporter samudra. "Gue bakal kalahin lo," bisik samudra ketika melewati Leona yang sudah sampai dipinggir lapangan. "Ckkk gue doain bola lo nyasar sampai monas," gerutu Leona kesal melihat punggung lawan mainnya yang mulai menjauh darinya. Samudra sudah berada di tengah lapangan dan sudah berancang ancang untuk melempar bola nya. "Samudra !!! Samudra !! Samudra!!" "Ya tuhan semoga bolanya meleset please," batin leona cemas. Leona memejamkan matanya erat , dia tidak mau melihat samudra melempar bolanya. Dalam hati dia terus berdoa semoga pria itu gagal. "Yeyy!!" Hingga suara teriakan itu menggema membuat leona terpaksa membuka matanya. "s**l!" umpatnya kesal melihat samudra berhasil melempar bolanya tepat sasaran. Pertandingan terus berlanjut hingga akhirnya samudra mewakili sekolahnya merah putih berhasil memenangkan olimpiade itu dan membawa pulang piala untuk tahun ini. ,,,,, "Minggir gue mau lewat," ucap leona dingin saat samudra bersama teman-temannya menghadangnya diparkiran. "See ? sekarang sudah terbukti kan siapa yang menang dan siapa yang loser?" tanya samudra dengan senyum remehnya. "Jangan senang dulu , ini hanya kebetulan jadi lo gausah bangga," balas Leona kesal. Dia benar benar tidak bisa terima dikalahkan oleh rival nya ini. "Emang gue pikirin ? Yang penting gue menang dan lo loser," samudra tersenyum sinis sambil membalikkan ibu jari nya. "Awww sakit !!" teriak pria itu kesakitan saat Leona tiba-tiba menginjak kakinya. "Apa ? Sakit ? Hahaha sukurin," "Dasar cewek gila!!" teriak samudra membalas menginjak kaki Leona. "Aww sakit !! Lo apa-apaan sih!" "Membalas lo , apalagi?" "Dasar cowok pengecut berani nya sama cewek!" teriak leona berhasil membuat samudra melotot marah. Pria itu sudah menaikan tangannya bersiap untuk menampar leona namun ditahan bagus. "lo mau mukul cewek ? Jangan gila," Samudra menghempaskan tangannya kasar "inget ya ,urusan kita belum selesai," ucap nya lalu pergi. "Ckk memangnya gue takut apa," "Udahlah na , lo ga cape berantem mulu sama dia?" tanya jeje. "Sampai kapanpun gue bakal terus berantem sama dia," jawab leona lalu pergi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD