“Apaan sih, Ya? Kok ngomel? Nggak jadi bikin kopi? Apa karena kopinya habis?” tanya Dena melihat bibir sahabatnya itu manyun. “Aku dimarahin Bu Susan,” jawab Cahaya. “Marahin? Dimarahin kenapa?” “Nggak tahu. Katanya aku menganggap perusahaan ini hanya ada aku.” “Kok ngomongnya gitu dia? Apa Bu Susan lagi gabut?” “Nggak tahu. Mungkin karena aku memang nggak izin ke Bu Susan tentang aku yang ngelayat, tentang aku yang emang cuti gagara sakit, aku bingung harus mengatakan apa, selama ini aku tahunya Erlando mengatakannya.” “Aku sering denger kok, Bu Astrid sering kemari mengambil izin untuk kamu. Jadi, apa masalahnya?” “Nggak tahu.” “Aku ingat sekarang. Bu Susan itu dulunya berteman dengan mantan kekasih Tuan,” kata Sista, membuat Cahaya dan Dena mendongak melihat kehadiran Sista, ber

