“Andrea?” panggil Calvin lirih. Wanita yang selalu dia cari selama dua tahun belakangan ini kini berada di hadapannya seolah disuruh kembali oleh Tuhan. Calvin maju beberapa langkah sampai langkahnya terhenti karena bocah kecil yang berdiri di hadapannya. “Bene! Ayo sini dulu dipakai dulu bajunya. Mama mau lihat kakak-kakak lagi.” Mata Calvin terbalak mendengar ucapan Andrea barusan. Pandangannya beralih dari bocah kecil itu dan Andrea. Andrea berjalan menuju Bene lalu menarik pelan bocah itu. “Maaf Pak, anak saya memang lagi senang-senangnya lari,” ucap Andrea lalu menunduk dan berjalan pergi. Calvin bertambah terkejut karena sikap Andrea yang seperti tidak mengenalnya. Calvin menahan tangan Andrea dengan segera membuat wanita itu berbalik kaget. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” t

