Bab.2 Papaku Adalah Yohan Sardinan

1455 Words
  “Lisa!” Candra membentaknya, lalu berkata, “Perasaan Welly sekarang pasti sangat sedih! Bisa-bisanya kamu masih berbicara seperti itu, kamu keterlaluan sekali!”   Lisa tidak merasa bersalah sama sekali malah mencibir dan berkata, “Apakah ada yang salah dengan yang kuucapkan? Dia memang bodoh, memangnya dia tidak berpikir, Tina juga cukup cantik, mana mungkin bisamenyukainya? Bisa-bisanya dia mengira itucinta. Hanya orang bodoh yang percaya dengan cinta!”   Lisa menghina Welly habis-habisan. Sebenarnya, saat mendengar Candra akan mengajak Welly makan,dia sudah merasa sangat tidak senang.   Mentang-mentang berasal dari keluarga kaya, Lisa pun tidak memandang Welly sama sekali.   Lisa terdiam, kemudian melanjutkan perkataannya,“Huh, kamu ini ditelepon orang langsung datang,tidak punya harga diri sama sekali. Enakya, makan gratisan? Pria macam apa kamu ini?”   Wajah Welly merah padam, walaupun dulu dia miskin, tapi dia juga punya harga diri. Lisa mengatainya seperti itu benar-benar membuatnya geram.   Candra semakin merasa tidak enak hati. Bagaimanapun dialah yang mengundang Welly kemari. Kakak sepupunya mengatainya seperti itudia merasa sangat malu.   Candra berdiri dengan penuh emosiDi saat dia ingin membalas perkataan kakak sepupunya, dia malah mendengar Welly berkata dengan suara rendah, “Bagaimana jika…hari ini aku yang mentraktir?”   Ucapan Welly itu membuat semua orang di dalam ruangan melongo.Candra mengernyitkan dahinya. Dia yang paling paham bagaimana keadaan keluarga Welly. Walaupun dia   punya uang dari hasil kerjanya, tetapi sebagian besar sudah digunakannya untuk Tina.   Biasanya dia bahkan tidak punya uang untuk makan bersama teman-teman lainnya, apalagi hari ini,di Restoran Kowlon.   “Wah, wah, wah, aku tidak salah dengar, ya? Bisa-bisanya ada orang membual sampai seperti itu!”Lisa mencibir dan berkata dengan penuh hinaan“Kamu yang mentraktir? Kamu kira ini tempat apa?Ini Restoran Kowlon, sekali makan setidaknya menghabiskan uang dua juta, memangnya kamu mampu mentraktir kami? Dasar miskin kamu pikir ayahmu Yohan Sardinan, ya?”   “Bagaimana kalau ayahku memang Yohan Sardinan?" Welly memandang Lisa dengan sorot mata yang tajam.   Ucapannya ini membuat suasana ruangan hening seketika,lalu Lisa dan gadis berambut pendek di sampingnya mulai terkekeh-kekeh.   “Haha., apakah kamu mendengarnya? Dia bilang ayahnya adalah Yohan Sardinan. Sepertinya dia masih belum bangun dari mimpinya.Dia miskin sampai jadi gila, sampai-sampai berani mengucapkan perkataan seperti itu,"ujar Lisa sambil tertawa.   Gadis berambut pendek itu malah tertawa terpingkal-pingkal“Haha, kalau ayahnya adalah Yohan Sardinan, kalau begitu,ayahku adalah Bill Gates! Bisa-bisanya ada orang macam dia di dunia ini.”   Welly tidak bisa berkata-kata. Yang dikatakannya adalah kenyataantetapi mereka hanya menganggapnya sebagai lelucon. Dia melihat ke arah Candra dan Donny. Saat itu mereka berdua juga tidak tahu harus bagaimana.   Ayahku benar-benar Yohan Sardinan!   Welly benar-benar ingin meneriakkan kalimat itu, tetapi dia tahu, bagaimanapun dia menjelaskannya, tidak akan ada yang memercayainya.   “Aku...hah...”   Baru saja Welly hendak berucaptetapi dia menarik kembali kata-katanya. Karena dia tiba-tiba teringat akan ucapan ayahnya.Tidak boleh ada yang tahu tentang status mereka untuk sementara waktu ini.   Sudahlah, terserah mereka saja.Lihat saja kalian saat kalian mengetahui siapa sebenarnya yang kalian tertawakan.   Jangankan mentraktir makan di sini asalkan Welly mau, dia bahkan bisa membeli Restoran Kowlon ini dengan mudahnya.   “Huh, apa-apaan kamu? Memang miskin itu salah, tapi berhalusinasi lebih salah lagi.” Lisa melirik Welly, lalu memanggil pelayan dengan suara keras, “Pelayan, kami mau pesan makanan! Lili,Susanti, kalian pesan saja yang kalian mau. Hari ini ayahku memberiku uang10 jutaan.”   Welly melihat sepintas ke arah Candra,dia tahu Candra sudah merasa serba salah.   Sebenarnya, saat ini Welly sangat ingin undur diri dan mengakhiri semuanya, tetapi itu akan semakin membuat Candra merasa bersalah.   Pelayan mengambilkan daftar menu dan membagikan kepada para tamu.Mereka semua sudah tidak berminat untuk memesan makanan akibat masalah tadi.Hanya Liliana,si gadis berambut pendek di samping Lisa, yang masih bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Dia memesan banyak makanan dalam sekejap,“Aku mau makan ini, ini, lalu ini.”   Semua orang tidak memedulikannya.   Akhirnya, saat semua makanan disajikan,Lili wajah Lisa berubahdan dia berbicara dalam hati,“Banyak sekali makanannya?”   Namun, itu hanya sesaat. Dia langsung mengabaikannya. Bagaimanapun, hari ini dia sudah membawa uang 1o jutaan. Mau makan bagaimanapun juga masih tetap cukup.   Baru makan sebentar,Liliana melihat daftar menu lagi. Dia memesan beberapa botol wine yang tidak tahu apa mereknya.   Setelah selesai makan, sepertinya suasana canggung tadi sudah kembali seperti semula. Namun, sejak awal Welly hanya makan dua suap sebagai formalitas saja.   “Welly, bagaimana kalau kamu makan lagi? Sepertinya kamu hanya makan sedikit, Candra merasa tidak tega, kemudian dia berbisik“Kakakku memang seperti itu,jangan kamu pedulikan.”   Lisa melengos ke arah Candra,lalu melirik ke arah Welly seraya mencibir,Pelayan,tolong bill-nya, sekalian ini diangkat saja.Diberi kesempatan makan, tetapi kamu tidak memakannya, kamu pikir masih ada hidangan selanjutnya?”   Candra menatap seketika ke arah Lisa dengan tatapan tidak puas. Saat itu,Lisa malah   menampilkan ekspresi menantang,seolah-olah dalam hatinya berkata“Aku memang tidak suka padanya, memangnya kamu bisa apa?”   Welly menarik-narik Candra. Tentu saja dia tidak ingin membuat Candra bertengkar dengan saudaranya sendiri karena dirinya.Apalagi dia memang tidak ingin makan makanan itu.   Dengan segera, pelayan yang cantik berjalan masuk.Dia berkata dengan tersenyum “Halo totalnya 31.680.000..Anda mau bayar tunai atau gesek?”   Begitu pelayan wanita itu selesai bicara, tidak hanya Lisa, bahkan semua orang tercengang.   “Kamu tidak salah hitung? Kenapa sebanyak itu?”Tanya Lisa dengan Lili wajah tidak percaya.   Pelayan itu mengernyitkan dahinya, lantas menyerahkan bon kepadanya,“Makanan yang barusan Anda pesan totalnya 10.480.000. Sisanya untuk wine. Nona yang di sebelah Anda barusan memesan dua botol wine impor dari Perancis. Satu botol harganya10.600.000.”   Ck...   Begitu pelayan selesai bicara, semua orang menghembuskan napas dingin dan melirik ke arah Liliana dengan tatapan menyalahkannya.   Bagaimanapun dialah yang memesan makanan-makanan tadiwine juga dia yang pesan. Bisa-bisanya dia tidak menanyakan harganya terlebih dahulu.   “A... aku juga tidak tahu kalau wine ini semahal itu." Lili wajah Liliana penuh dengan penyesalan“Kukira sebotolnya hanya 2-4 jutaan... Lisa, maaf ya.”   Lisa menghela napas dan berkata,“Apa gunanya kamu minta maaf? Aku hanya membawa 1o jutaan!”   Lisa memandang semua orang dengan wajah yang memerah. Pandangan terakhirnya tertuju pada Welly,lalu dia menggertakkan gigi dan berpikir betapa sialnya dia hari ini. Bisa-bisanya melakukan hal yang memalukan di hadapan si bodoh itu,ini benar-benar memalukan!   Namun, yang membuat Lisa gusar adalah bagaimana dia bisa melunasi sisa 20 juta lebih itu?”   Lisa berkata dengan penuh malu“Siapa yang bawa uang? Kalian bayar dulu, nanti akan kuganti. Ha….hari ini aku tidak membawa uang sebanyak itu.”   “Selain 10 juta, masih ada 20 juta lebih,aku tidak punya uang sepeser punLisa"Lili langsung merengek dan memalingkan wajahnya.   Satu per satu dari mereka merogoh sakunya. Gadis lainnya yang bernama Sinta merogoh semua kantongnya dan berkata,“Lisa, aku hanya punya 1,4 juta lebih. Ini juga uangku untuk sebulan ini.”   Candra dan Donny juga merogoh kantongnya dan hanya menemukan 2 juta lebih. Lalu,Candra juga meminjam beberapa ratus ribu kepada temannya. Namun, walaupun begitu, mereka tetap saja tidak bisa melunasinya.   Terakhir, pandangan semua orang jatuh ke Welly.   “Welly, ka…kamu bawa uang?” tanya Candra dengan malu.Walaupun dia juga tahu kemungkinan Welly tidak punya uang, tetapi tetap dia tanyakan.   Namun, Welly masih belum menjawabnya, Lisa sudah menyelanya.“Sudahlah, kamu lihat tampang miskinnya, mana mungkin dia membawa uang? Tidak ada gunanya kamu bertanya padanya,lebih baik kamu diam saja.”   Welly menatap ke arah Lisadia menarik kembali tangan yang sudah masuk ke dalam tasnya diam-diam.   Pelayan restoran melihat mereka semua, lantas menghela napas, dan berkata dengan wajah merengut,“Kenapa? Jangan-jangan kalian tidak sanggup bayar,ya? Nona, jangan salahkan aku tidak memperingatkan Anda, belum ada orang yang berani tidak bayar di sini."   “Bu...bukan, bukannya kami tidak mau bayar." Lisa segera menjelaskan. “Hanya saja uangku tidak cukup.”   Tentu saja Lisa tidak berani tidak bayar. Dia pernah mendengar bahwa pemilik Restoran Kowlon ini adalah orang yang k***m.   Pernah ada berandalan datang kemari untuk mencari masalahPadaakhirnvatidak hanya kaki dan tangan mereka dipatahkan, mereka juga dijebloskan ke dalam penjara oleh pemilik restoran.   Lisa tidak ingin berakhir seperti itu. Saat itu, dia sangat panik seperti cacing kepanasan.   Tepat di saat itu, pelayan wanita berbicara lirih dengan walkie talkie-nya. Dengan segera, tiga orang pria kekar menghadang di depan pintu ruang VIP.   “Kalau begitu, cepat telepon keluarga kalian, segera bayar 20 juta sisanya, perintah pelayan wanita itu dengan serius.   “Jangan...jangan menelepon ayahku Jika dia tahu aku menghabiskan 20 juta lebih untuk makan, ibu tiriku pasti memukulku hingga babak belur! Saat berbicara, mata Lisa terus-menerus menampilkan sorot ketakutan. Dia panik sampai air matanya hampir menetes.“Bagaimana jika aku berhutang pada kalian? Mohon kalian memberiku waktu beberapa hari.”   Hutang? Haha,bisa-bisanyakamu memikirkan cara itu," ujar pelayan wanita dengan tertawa dingin.Lalu, dia menatap ketiga pria kekar di pintu. Ketiga pria kekar itu mengerti dan langsung menerobos masuk hendak menyeret Lisa.   Namun, di saat itu, terdengar suara yang langsung menghentikan langkah para pria kekar itu. “Tunggu!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD