Aneh Telinga Yang Mulai Begitu Sensitif.

2167 Words
Sang yang saat itu sudah menemukan asal suara kucing tersebut langsung saja mencoba kembali untuk tidur dan beristirahat sampai pada akhirnya Sang pun membaringkan dirinya di tempat tidur, dengan menutup matanya. " Ah, apa, siapa itu?"ujar Sang tiba-tiba terbangun kembali dari kasurnya karena seperti melihat bayangan yang lewat di jendela kamarnya dengan sangat cepat sehingga membuat Sang kaget. Saat Sang kaget sehingga bicara sendiri seperti itu Sang tak berpikir aneh dan hanya bicara mungkin saja itu hanya sebuah bayangan burung yang kebetulan lewat di depan jendela rumahnya sehingga pergerakan nya sangat cepat sehingga Sang pun tak berpikir buruk dan langsung saja kembali merebahkan badannya, tapi meskipun sekarang Sang sudah merebahkan kembali badannya Sang merasa ada yang aneh dan Sang jadi memikirkan mengenai tragedi yang terjadi sore tadi di rumah tetangga ibu Sang yang mengalami musibah seperti ada orang atau hewan buas yang begitu tega menghabisi nyawa hewan mereka tapi menyisakan separuh dari tubuh hewan mereka. " Kenapa aku menjadi terpikir hal itu? apa karena aku khawatir mengenai kejadian itu yang bisa mengakibatkan dampak buruk bagi semua warga disini termasuk ibu ku? ya seperti ya aku khawatir mengenai itu. Tapi aku masih sangat bingung dengan kejadian itu jika itu di lakukan oleh manusia kenapa orang itu begitu tega dan kejam memutilasi hewan tetangga ku tersebut dengan sangat sadis dan mengerikan karena dia menyisakan separuh tubuh hewan tersebut dengan keadaan yang begitu sangat mengerikan, dan jika aku berpikir jika itu adalah perbuatan hewan, hewan apa yang begitu sangat sadis melakukan hal itu hewan tersebut memakan sebagian tubuh sapi dan domba tetangga ku? jika hewan buas aku pikir tak akan menyisakan setengah tubuh hewan yang sudah di mangsanya meskipun hewan yang sudah memangsa sapi tersebut sudah kenyang dan tak memakannya lagi aku pikir hewan buas tersebut tak akan begitu saja meninggalkan setengah tubuh dari mangsanya tersebut, jujur saja ini sangat membingungkan. Hah kucing? aku baru ingat ibu juga bicara jika tetangga ku itu memiliki kucing yang saat itu menjadi keganasan dari pelaku kejahatan tersebut tapi untungnya kucing tersebut bisa lolos dan masih hidup meskipun dalam keadaan yang cukup mengkhawatirkan karena sekujur tubuhnya yang dipenuhi oleh darah. Kucing, ya kucing sepertinya itulah hal yang membuat aku bisa memikirkan hal ini dan khawatir karena kucing, itu lah alasan kedua ku kenapa aku jadi terpikir mengenai tragedi ini,"ujar Sang memikirkan mengenai mirisnya tragedi yang terjadi pada tetangga Sang saat itu dan berpikir jika sepertinya selain membuat Sang khawatir dengan keselamatan ibunya Sang pun merasa khawatir dan kasihan kepada kucing yang menjadi korban keganasan hewan atau pun kejahatan orang tersebut. Tiba-tiba saat itu angin berhembus kencang di luar, Sang bisa melihat dan mendengar suara angin yang berhembus kencang di luar jendelanya saat itu, lalu entah apa yang Sang pikirkan saat itu tapi Sang menutup matanya saat itu dan berkata. " Aku ingin menjadi orang yang berguna, lebih berguna untuk ibu ku dan orang sekitar ku jika aku memiliki kepandaian yang lebih dari biasanya aku ingin menjadi orang yang bisa menghentikan kejahatan dan melindungi siapapun yang layak mendapatkan perlindungan. Aku inginkan itu,"ujar Sang dalam hatinya sambil menutup matanya dan akhirnya Sang bisa tidur. Keesokan harinya Sang bisa bangun di pagi hari di saat matahari belum terbit sehingga Sang pun memanfaatkan waktunya itu dengan sedikit olahraga pagi di depan halaman rumahnya saat itu. " Sang ini pertama kali aku melihat mu berolahraga pagi, bahkan sekarang ini matahari belum bersinar tapi kau sudah keluar dan berolahraga, kau baik-baik saja kan Sang?"ujar Yang bertanya dengan wajah yang aneh kepada Sang saat itu. " Oh bu, entahlah tapi aku jadi merasa ingin berolahraga saja saat barusan aku bangun tapi matahari belum terbit, dan aku merasa senang berolahraga meskipun sepertinya benar apa yang kau katakan bu, ini pertama kalinya aku berolahraga, dan aku sadar bu tak ada hal aneh yang terjadi padaku,"jawab Sang dengan mimik wajah yang sedikit aneh juga mengenai Sang yang saat ini tiba-tiba menjadi orang yang mengawal harinya dengan berolahraga. " Ya baiklah jika seperti itu Sang, bukan hal yang buruk mengenai apa yang kau lakukan itu Sang, justru bagus kau bisa bisa hidup lebih sehat dengan seperti ini Sang. Baiklah ibu akan masuk dan menyiapkan makan untuk mu sarapan Sang, jangan terlalu kelelahan Sang,"ujar Yang sambil masuk ke dalam rumah saat itu. Sementara Sang terus saja melakukan olahraga yang di lakukannya pagi itu, dengan sangat fokus Sang terus saja berolahraga untuk menambah segar badannya yang sebelumnya tak pernah melakukan olahraga Sampai tiba-tiba ada suara yang membuat perhatian Sang langsung teralihkan. Sang dengan kaget langsung saja mencoba mencari dimana suara tersebut dan di dengarkan lebih jelas lagi, saat itu suara yang Sang dengarkan ternyata adalah suara seekor kucing yang entah dari mana asal suara kucing tersebut sampai dengan sangat perlahan dan fokus Sang mencoba terus saja mendengarkan dari mana asal suara tersebut. Dengan melangkah perlahan Sang pun terus saja mencoba mengikuti asal suara yang Sang kira sebuah kucing ke salah satu tempat yang dekat dengan rumah tapi memiliki di kawasan tersebut begitu di penuhi dengan rumput liar dan semak belukar, tapi itu tak menghalangi niat Sang yang ingin mencari tahu asal suara kucing tersebut saat itu sampai Sang pun sudah dekat dengan semak yang Sang kira kucing tersebut sedang ada di sana, tapi baru saja Sang ingin membukakan semak tersebut. " Sang apa kau sudah selesai berolahraga? ini sudah waktunya untuk mu kerja kan Sang? ayo masuklah makanan sudah aku siapkan Sang,"ujar Yang berteriak dengan sedikit keras kepada Sang saat itu. " Ya bu sebentar,"jawab Sang. Dengan sedikit keras Sang menjawab perkataan Yang saat itu sehingga sepertinya kucing tersebut memang ada di dalam semak tersebut karena saat Sang berteriak menjawab perkataan Yang semak tersebut seperti bergoyang dengan cepat lalu seketika berhenti bergoyang, sontak hal itu membuat Sang berpikir jika itu memang suara kucing yang sepertinya sedang menangkap sesuatu dan kucing tersebut sepertinya juga merasa kaget dengan suara keras Sang yang menjawab perkataan Yang barusan. Dan karena Yang sudah bicara jika sepertinya ini sudah waktunya untuk Sang bekerja Sang pun langsung saja pergi dan masuk ke dalam rumah untuk langsung saja sarapan pagi sebelum Sang pergi untuk bekerja. " Bu apa disini memang banyak kucing, maksud ku apa tetangga kita begitu menyukai kucing juga,"tanya Sang saat sarapan saat itu. " Ya seperti itu lah Sang, sepertinya beberapa diantara tetangga kita memiliki peliharaan kucing begitu pun dengan tetangga kita yang baru terkena musibah dia juga kan memiliki kucing. Ada apa Sang?"jawab Yang dengan balik bertanya saat itu. " Oh pantas saja aku mendengar banyak kucing yang berkeliaran di sekitar rumah kita bu, itu mungkin suara dari kucing-kucing mereka yang bermain,"ujar Sang. " Ya sepertinya begitu Sang, yasudah ibu berangkat bekerja duluan ya Sang jangan lupa mengunci pintu saat kau berangkat nanti, dan simpan saja kuncinya di tempat biasa kau menyimpannya,"ujar Yang sambil keluar rumah untuk bekerja saat itu. " Ya baiklah bu,"jawab Sang. Beberapa saat kemudian Sang pun akhirnya selesai sarapan pagi kemudian Sang pun langsung saja mengunci pintu dan langsung berangkat untuk kembali bekerja juga. Di perjalanan saat akan melewati pemukiman yang biasa Sang membagikan makanan kepada kucing Sang dengan sangat jelas mendengar suara kucing dan suara kucing tersebut seperti suara kucing yang sedang kesakitan dan meminta tolong, karena mendengar hal itu Sang pun saat itu langsung saja menghentikan laju kendaraannya dan langsung kembali mencoba mendengar darimana asal suara tersebut dan tentu saja mencarinya. Memasang telinga Sang baik-baik dan terus saja mencoba mendengarkan asal suara kucing tersebut Sang pun terus saja berjalan perlahan menuju ke asal suara tersebut dan akhirnya setelah cukup lama Sang mendengarkan suara tersebut Sang bisa mendengar lebih keras suara kucing tersebut dan pada akhirnya Sang pun melihat sebuah sumur kecil yang sudah cukup tua ada di hadapannya saat itu. " Sumur? apa mungkin ada kucing yang tak sengaja masuk ke sumur tersebut dan sekarang dia terperangkap di sana,"ujar Sang kaget karena tiba-tiba pemikiran tersebut masuk ke dalam kepalanya saat itu. Dan saat Sang sudah kaget dengan pikirannya sendiri saat itu Sang pun langsung saja mendekati sumur tersebut, Sang menjadi tambah yakin jika sepertinya pikirannya yang mengira ada kucing yang jatuh ke sumur tersebut memang benar karena semakin Sang mendekati sumur tersebut Sang semakin mendengar suara kucing itu, sampai saat Sang la gaung saja melihat ke dalam sumur tersebut Sang pun kaget karena apa yang Sang pikirkan barusan benar, di dalam sana memang ada kucing yang mengeong dengan suara lirih meminta tolong, dengan cepat saat itu Sang langsung saja melihat ke sekitarnya semoga saja ada sebuah tali tambang yang bisa menjangkau kucing yang terjebak di dalam sumur tersebut, saat itu Sang akan mencoba menjerat tubuh kucing itu saja dengan tambang yang Sang gunakan sehingga bisa menarik kucing tersebut keluar dari sumur tersebut. Sebenarnya sumur ini tak terlalu dalam dan sudah bukan di isi lagi dengan air melainkan sumur tua ini sepertinya sudah lama tak di gunakan sehingga sumur ini di isi oleh banyaknya tanah dengan campuran genting dan sampai lainnya seperti batu sisa membangun rumah, lebih tepatnya sumur ini sudah menjadi tempat pembuangan sampah. Tapi Sang bersyukur saat itu karena dengan sudah tak adanya air kucing yang terjebak masuk ke dalam sumur tersebut bisa di selamatkan dan tak langsung mati karena di dalam sumur tersebut di isi dengan sampah-sampah berat kebanyakan genting, kayu, dan batu bata yang sekarang ada di dalam sana sehingga yang tadinya sumur itu dalam menjadi dangkal karena sampah-sampah tersebut yang terus saja mengisi sumur tersebut sehingga menggunung seperti ini. Tapi meskipun sumur ini cukup dangkal Sang tak bisa langsung terjun ke sumur tersebut dan menyelamatkan kucing itu karena bagaimana pun sumur itu tetap saja licin karena sekeliling dinding sumur itu sudah di penuhi lumut sehingga jika sampai Sang masuk ke dalam sumur itu sepertinya Sang bisa saja malah tak bisa naik kembali dari sumur tersebut karena licin. Dan akhirnya setelah Sang melihat ke sekeliling tempat sekitar sumur itu Sang melihat ada beberapa benda bahkan Sang juga melihat ada sebuah kayu besar dan bagusnya kayu itu sepertinya kayu dari sebuah pohon yang sudah tua yang memang sengaja di tebang oleh seseorang, karena Sang melihat kayu itu Sang pun memiliki ide yang cukup bagus saat itu, Sang melihat jika kayu itu memiliki panjang yang seperti ya memiliki sepertiga panjang dari sumur tersebut sampai akhirnya Sang mencoba saja untuk mengangkat kayu tersebut dengan niat langsung saja memasukkan kayu yang cukup besar dan panjang tersebut ke dalam sumur itu, dengan harapan semoga saja kucing itu mengerti dengan tujuan Sang memasukkan kayu tersebut ke dalam sumur agar kucing yang sudah terjebak di sumur tersebut bisa naik merangkak ke dalam sumur itu dan akhirnya kucing tersebut pun bisa keluar dari sumur itu. Dengan cepat Sang langsung saja mengangkat kayu tersebut dan untungnya dengan mudahnya Sang bisa mengangkat kayu tersebut dan perlahan memasukkan kayu tersebut ke dalam sumur itu perlahan. Dan saat kayu tersebut sudah bisa Sang masukkan ke dalam sumur itu Sang beruntung karena kayu tersebut memang memiliki panjang yang cukup agar kucing tersebut bisa merangkak naik melewati kayu tersebut dan akhirnya bisa melompat ke luar sumur tersebut. Saat Sang sudah berhasil memasukkan kayu tersebut untuk memancing kucing itu Sang pun memanggil kucing itu, berharap kucing itu mendengar dan mengerti jika suara Sang merupakan suatu usaha agar kucing tersebut melihat ke arah Sang dan kayu tersebut sehingga kucing itu merangkak naik menggunakan kayu tersebut dan bisa melompat ke arah Sang dan akhirnya bisa keluar, tapi setelah mencoba beberapa saat tak mudah untuk Sang yang ingin menyelamatkan kucing tersebut, meskipun Sang sudah memasukkan kayu besar tersebut ke dalam sumur itu kucing tersebut tak mengerti apa yang di maksud Sang dengan kayu tersebut sehingga Sang pun berpikir untuk kembali memancing kucing tersebut dengan sebuah tapi atau apapun yang bisa membuat perhatian kucing tersebut agar bisa membuat kucing itu bisa merangkak naik menggunakan kayu yang sudah Sang masukkan tersebut. Dengan cepat saat itu Sang kembali melihat ke sekeliling nya mencari apa yang bisa Sang gunakan untuk bisa memancing kucing tersebut agar merangkak naik ke kayu itu, untungnya karena sumur itu di dekat dengan jalan yang sepertinya menuju ke sebuah hutan sehingga banyak pepohonan yang menjulang tinggi di dekat sumur tersebut termasuk sebuah pohon kelapa, sampai saat itu Sang pun melihat sebuah dahan dari kelapa yang sudah tua dan kering sehingga dahan tersebut sudah jatuh ke tanah sehingga tentu saja Sang berpikir jika dahan dari sebuah kelapa cukup kuat meskipun sudah tua dan kering sampai Sang pun mengambil dahan tersebut dan langsung saja membawanya ke sumur dimana kucing tersebut terjebak. Tanpa berlama-lama lagi saat itu tentu saja Sang langsung menggunakan dahan dari pohon kelapa tersebut untuk memancing kucing tersebut agar mau naik dengan menggunakan sebuah kayu besar yang sudah Sang jatuhkan ke sumur tersebut, sampai akhirnya meskipun seperti itu tetap saja bukan hal mudah untuk bisa membuat kucing tersebut memahami tujuan Sang saat itu. Tapi untungnya setelah beberapa saat Sang mencoba akhirnya kucing tersebut menggunakan cakarnya untuk merangkak naik ke atas menggunakan kayu besar tersebut meskipun saat itu Sang harus bekerja 2 kali karena selain sang sudah membuat jalan menggunakan kayu besar itu Sang pun kembali harus menggiring kucing tersebut agar naik ke atas menggunakan dahan sebuah pohon kelapa saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD