Hal Yang Salah

2083 Words
Saat Sang sudah bisa melerai kejadian tersebut meskipun dengan Cang yang pergi meninggalkan kantor di saat jam bekerja masih sangat panjang Sang pun akhirnya langsung saja menenangkan temannya yang bersitegang dengan Cang, dan bicara jika lain kali dia tak usah membicarakan hal seperti tadi lagi meskipun tujuannya hanya bercanda karena sepertinya Cang sedikit tak menyukai hal tersebut, dan mau tak mau saat itu Sang juga mengatakan jika seperti nya Cang tak suka dengan jabatan yang di berikan kepada Sang di bandingkan Cang yang bekerja di kantor ini lebih lama dan tentu saja menjadi seniornya. Tapi Sang mengatakan semua itu dan tak peduli dengan apa yang di katakan Cang mengenai dirinya dan hanya sabar saja menanggapinya, tanpa harus terjadi kerusuhan seperti yang barusan terjadi, tapi itu semua tak mendapatkan respon terlalu baik dari temannya tersebut karena temannya itu menganggap jika sikap Cang keterlaluan karena begitu iri terhadap keberhasilan yang Sang dapatkan sehingga mendapatkan promosi tersebut, dan mengatakan jika apa yang di lakukan Cang tak bisa dianggap sebagai candaan karena begitu sangat menunjukan rasa iri-nya kepada Sang, dan melihat semua itu temannya pun memberikan saran kepada Sang agar dirinya tak terlalu merendah di hadapan Cang yang memiliki rasa iri terhadap apa yang di dapatkan Sang. Sang pun berterima kasih kepada temannya yang begitu respect kepada Sang tapi Sang pun tak terlalu menganggap apa yang Cang lakukan terhadap keberhasilan nya sebagai hal yang tak wajar, dan Sang pun saat itu langsung saja pamit keluar mencoba untuk mencari Cang yang sepertinya merasa tersinggung dengan candaan temannya tersebut, sehingga meninggalkan kantor di saat jam kerja masih sangat panjang dan waktu pulang pun tentu saja masih jauh saat itu. Tapi karena sepertinya Cang merasa tersinggung bahkan sampai bersitegang dengan teman satu ruangannya tersebut Sang pun memilih untuk pergi meninggalkan pekerjaannya. Tapi sebagai temannya yang baik dan seorang karyawan yang memiliki tanggung jawab lebih dari biasanya Sang pun mencoba mencari Cang untuk membujuknya agar mau kembali bekerja dan melupakan apa yang di katakan temannya barusan sehingga membuat Cang merasa tersinggung. Tapi saat Sang sudah pergi berlari keluar kantor usaha Sang menemukan Cang dan membujuknya untuk kembali masuk dan bekerja sia-sia karena Cang sudah tak terlihat ada di sekitar kantor, dan saat Sang mencoba mencari kendaraan Cang Sang pun tak melihat kendaraannya ada sehingga dapat di pastikan jika Cang sudah meninggalkan kantor ini. " Lihat saja Sang, kau bisa senang sekarang karena bisa melewati ku di kantor, tapi semua ini tak akan berlangsung lama karena aku akan melakukan sesuatu pada mu, bukan hanya jabatan mu saja yang akan hilang tapi semuanya Sang termasuk diri yang akan hilang bukan hanya di kantor ini, tapi kau akan menghilang dari dunia ini Sang. Lihat saja nanti,"ujar Cang saat itu bicara dalam hatinya di depan kantornya sambil melihat Sang yang saat itu ada di depan kantornya sedang mencari sesuatu yang sepertinya adalah Cang. Tapi Cang sudah gelap mata dan perasaan Cang sudah di penuhi dengan rasa iri, dan dengki bersama dengan kekecewaan Sang saat itu sehingga Cang pun tak memiliki pikiran baik terhadap Sang, dan satu-satunya pikiran yang dia miliki saat ini adalah melenyapkan Sang, di kantor mau pun di dunia ini. Sebegitu kesalnya kepada Sang Cang sampai berpikir untuk melenyapkan Sang agar dirinya tak memiliki saingan di kantornya jika Sang sudah dilenyapkan Cang, dan Cang pun pergi. Sang saat itu masih mencoba mencari Cang tapi karena sepertinya Cang memang sudah tak ada di sekitar kantor Sang pun langsung saja kembali masuk ke kantornya. " Entahlah akan bagaimana kejadian selanjutnya dengan insiden ini tapi sudah bisa di pastikan Cang meninggalkan kantor dan pekerjaannya, tak apa lebih baik aku melaporkan hal ini ke pada bos, di berhak tahu. Tapi meskipun aku melaporkan ini, bukan maksud ku untuk menjelek-jelekkan Cang, tapi justru aku harus melindunginya karena kejadian ini bisa saja dia lakukan karena khilaf dan salah paham saja. Ya itu yang akan aku lakukan,"ujar Sang dengan langsung pergi kembali masuk ke dalam kantor berniat langsung menghampiri bosnya untuk mengatakan insiden salah paham ini. Tapin ketika Sang sudah masuk ke kantornya dan melewati ruang kerjanya yang dulu, Sang pun sudah melihat jika bos ada di sana tengah bicara dengan teman ku yang bersitegang dengan Cang tadi. " Apa teman ku sedang bicarakan hal yang barusan terjadi pada bos?"tanya Sang sendiri sambil melihat perbincangan bos dan teman nya saat itu. Lalu saat itu temannya langsung saja menunjuk ke arah Sang dan terdengar memberi tahu bos jika Sang saat itu ada di belakangnya, sampai bos pun melihat nya dan bicara. " Ini dia, Sang masuk lah ke kantor ku,"ujar bos sambil berjalan menuju ke ruangannya saat itu. " Ya tentu bos,"ujar Sang. Beberapa saat kemudian mereka sudah ada di ruangan bos. " Aku sebenarnya tak menyangka dengan kejadian ini karena Cang terlihat begitu tenang dan tak pernah melakukan sesuatu yang tak aku sukai kecuali beberapa kali dia memang tak masuk bekerja dengan alasan yang mendadak dan tentu saja tanpa alasan. Tapi sudahlah bukan mengenai hal itu yang penting untuk kita bahas sekarang Sang, yang ingin aku bahas sekarang adalah mengenai diri mu yang sepertinya mendapatkan cobaan pertama mu dengan jabatan baru mu ini, aku hanya ingin katakan pada mu jika sebaiknya kau sabar mengenai hal ini dan jangan di ambil hati, jika memang Cang memiliki perasaan dengki dan tak setuju dengan keputusan ku ini karena dia menganggap jika dia lebih pantas dari mu untuk jabatan ini, aku akan," " Tak apa-apa bos maaf aku menyela perkataan mu tapi semua ini lebih baik tak usah di perpanjang dan tak usah di bahas lagi apa lagi jika kita sampai menyalahkan Cang mengenai insiden ini, sepertinya itu tak usah kita lakukan karena semua itu tentu saja tak akan membuahkan hasil yang baik bos. Kau bilang jika karyawan lain adalah tanggung jawab ku sekarang kan bos jadi tentu saja Cang yang bersikap seperti ini akan aku coba untuk selesaikan ke salah pahaman ini sendirian, karena ini benar-benar sedikit ke-salah pahaman saja dan aku pikir menyebut Cang memiliki rasa iri dengan jabatan ku yang kau berikan pada ku sekarang bukanlah hal yang tepat bos. Jadi mungkin sebaiknya aku bicara sedikit demi sedikit kepada Cang dan menenangkan pikirannya karena pikirannya yang salah dalam menanggapi hal ini,"ujar Sang memotong pembicaraan bosnya saat itu dengan langsung saja bicara jika semua ini hanya ke-salah pahaman saja yang tak perlu di perpanjang dan meminta izin agar membiarkan Sang yang akan bicara perlahan mengenai ke-salah pahaman ini dengan Cang. " Ya tentu Sang, kau benar ini semua tentu saja adalah bagian dari pekerjaan mu yang tentunya harus kau bisa selesaikan. Yang ingin aku katakan pada mu sekarang hanya jangan pernah berpikir untuk meminta ku menyerahkan jabatan ini ke Cang sebagai pengganti mu karena itu bukan hal yang benar yang harus kau lakukan Sang, ingat itu. Kau boleh pergi, aku akan menunggu laporan selanjutnya mengenai pekerjaan atau pun mengenai Cang,"ujar bosnya saat itu, dengan memberikan saran kepada Sang. " Maaf tunggu bos, aku tentu tak sampai berpikir untuk meminta ijin agar jabatan ku di berikan kepada Cang, karena aku yakin jika keputusan mu adalah hal yang baik untuk semua ini, tapi yang aku ingin tanyakan pada mu kenapa kau bisa langsung bertanya seperti itu?"ujar Sang bertanya. " Karena teman yang satu ruangan dengan mu yang mengatakan jika masalah ini berhubungan dengan jabatan yang Cang kira tak pantas untuk kau dapatkan tapi justru dia berpikir dia lah yang pantas untuk mengambil posisi ini, dan hak itu tentu saja tak benar Sang. Dan apa yang kau katakan barusan benar, aku tentu tak memberikan jabatan ke orang sembarangan makannya aku memilih mu, itu semua karena kinerja mu yang selama ini sangat baik Sang,"ujar bosnya menjawab. " Oh maaf lagu bos tapi sepertinya kau tak usah mendengarkan perkataan teman ku, karena dia sampai bersitegang dengan Cang barusan dia pun sepertinya menjadi terbawa situasi dan malah emosi juga sampai sepertinya apa yang di katakan kurang tepat bos, jadi aku harap kau melupakan apa yang di katakan nya karena semua itu kurang tepat, biarkan aku saja yang bicarakan dan selesaikan semua ke-salah pahaman ini dengan Cang bos, terima kasih,"ujar Sang, dengan langsung meninggalkan ruangan bosnya tersebut. " Ya baiklah, jika seperti itu silahkan Sang aku menunggu,"ujar bos. Tapi ketika Sang baru akan meninggalkan ruangan bosnya Sang kembali berbalik untuk melakukan tugasnya di kantor cabang yang bosnya katakan tadi setelah jam istirahat selesai, dan bos Sang tentu saja tanpa bertanya apa lagi bicara hal lain menerima dan mengijinkan niat Sang saat itu dengan langsung saja bicara jika sebelum Sang akan berangkat ke kantor cabang melakukan tugasnya, Sang pun di suruh untuk kembali menghadap ke ruangan bosnya dan mengambil berkas yang harus dia bawa dan di kerjakan oleh karyawan nya yang ada di kantor cabang. Tentu saja saat itu Sang langsung saja mengerti dengan perkataan bosnya dan langsung meninggalkan ruangan bosnya untuk kembali mengawasi semua karyawan yang tengah bekerja. Tak terasa ketika Sang sibuk memperhatikan dan menerima semua laporan keluhan dan kebutuhan semua karyawan di kantor tersebut Sang pun melihat jika waktu sudah menunjukan jamnya untuk semua karyawan beristirahat, dan tentu saja saat itu Sang pun juga ikut beristirahat, dan akan menghadap ke ruangan bosnya untuk memberikan semua laporan yang di terima nya hari ini dan mengambil berkas yang bos siapkan untuk di berikan kepada karyawan nya yang lain yang ada di kantor cabang. Seperti biasa saat itu Sang beristirahat dengan makan di tempat makan yang ada di dekat kantornya tersebut, dengan cepat Sang pun langsung saja memesan makanan untuk di santap nya saat itu. " Sepertinya hari ini sedang ada yang kau cari karena aku melihat mu keluar dari kantornya sebelum waktunya beristirahat makan siang? apa aku benar?"tanya pedagang tersebut sambil menyiapkan makanan yang di pesan Sang saat itu. " Oh mengenai itu tadi ( Sang terdiam ), ya pak tadi aku mencari teman ku yang mengalami sedikit salah paham dengan ku, dan teman ku yang lainnya mungkin dia kesal sampai dia pergi meninggalkan pekerjaan nya begitu saja, tadi aku mencoba mencarinya dan jika aku bisa menemukannya aku akan mencoba membujuknya agar dia ingin kembali bekerja dan menyelesaikan ke-salah pahaman di antara kita, tapi sepertinya dia sudah tak ada karena aku pun tak bisa menemukannya,"ujar Sang membenarkan pikiran pedagang tersebut dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tadi. " Oh mengenai itu, sepertinya kau memiliki lain di kantor mu sekarang, dan salah satunya menjadi seseorang yang harus memperdulikan orang lain?"ujar pedagang tersebut. "Ya seperti itulah pak. Aku baru hari ini diangkat menjadi seorang supervisor di kantor pak tapi cobaan ku langsung menghampiri begitu saja hahaha,"ujar Sang sedikit tertawa karena cobaan untuk dirinya yang mendapatkan promosi instan datang begitu saja. " Oh ya? wow ini sebuah kejutan Sang, selamat untuk mu karena mendapatkan promosi di pekerjaan mu. Kau harus bersabar dalam hal apapun apa lagi mengenai urusan mu dengan karyawan lain, dan jika aku mendengar apa yang kau katakan barusan bersamaan dengan masalah yang sedang kau hadapi sekarang sepertinya ini semua ada hubungan nya dengan jabatan baru mu? benar begitu?"ujar pedagang tersebut. " Itu, itu ( Sang menunduk sedikit berpikir ) entahlah pak tapi aku hanya berharap ini hanya ke-salah pahaman saja karena," " Yasudah lah Sang kau makan saja dulu, jangan di masukan ke dalam hati mengenai apa yang sedang kau hadapi sekarang karena segala sesuatu pun pasti memiliki sebuah cobaan apa lagi yang sekarang mendapatkan promosi dan jabatan baru, yang tentu saja jika harus aku jujur katakan semua karyawan yang ada di kantor bekerja sama atau pun berbeda pekerjaan dengan mu ada yang menganggap hal itu biasa, ada yang menganggap jika hal yang kau dapatkan harus mendapatkan sebuah apresiasi dan ada juga yang hanya cukup mendengar itu dan pergi, tapi yang paling kau harus bisa maklumi adalah ketikan kau berhadapan dengan orang yang berpikir jika apa yang kau dapatkan adalah hal yang kurang pantas untuk mu, dan yang lebih parahnya adalah mengenai orang yang berpikir seperti itu dan berpikir jika jabatan yang kau dapatkan tidak dia sukai kau mendapatkannya tapi dialah yang menginginkan jabatan tersebut. Jelasnya adalah dia iri dengan apa yang kau dapatkan dan dia merasa jika jabatan yang kau dapatkan adalah hal yang seharusnya menjadi miliknya bukan milik mu, jadi aku sarankan karena sekarang kau sudah memiliki hal yang baru yang bisa mengundang rasa iri orang, lebih kuatkan dan teguhkan hati mu lebih baik lah dalam mengontrol emosi dan pikiran mu agar jika terjadi sesuatu apapun itu kau tak akan sampai terpancing apa lagi sampai kau berbuat hal ceroboh yang membuat mu jadi di pandang sebelah mata karena kesalahan yang kau buat,"ujar pedagang tersebut memberikan saran kepada Sang, sambil memberikan makanan yang di pesan Sang saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD