Teruslah Berpikir Positif

1719 Words
Saat Sang mengetuk pintu ruangan bosnya saat itu dan izin untuk masuk bosnya menyuruh agar Sang masuk saja tapi dengan nada bosnya yang seperti aneh, mendengar Sang sudah kembali saat itu. " Cepat sekali kau bisa membeli semua peralatan yang kita butuhkan Sang, apa kau yakin?"tanya bosnya aneh. " Cepat? aku pikir aku terlambat bos dan menghabiskan waktu lebih untuk membeli semua peralatan ini. Apa kau yakin aku cepat bos? ini sudah lebih dari tengah hari,"ujar Sang me jawab dengan nada aneh juga. " Ya tentu saja Sang, apa yang kau lakukan lebih cepat dari karyawan ku yang biasanya membeli semua barang yang di butuhkan kantor ini Sang, sepertinya aku memang tak salah memilih mu untuk menempati posisi ini Sang hahahaha. Baiklah jadi kau membeli semuanya? tak ada yang tak bisa kau beli?"ujar bosnya bercanda. Lalu bertanya. " Ya semuanya ada bos, beruntung hari ini kita berbelanja karena beberapa pemilik toko mengatakan jika mereka baru saja berbelanja dan melengkapi semua persediaan di toko sehingga tentu saja kita berbelanja di saat yang tepat dimana stok barang yang ada di beberapa toko yang aku datangi sedang dalam keadaan yang semuanya tersedia,"ujar Sang menjelaskan keberuntungannya saat itu. " Wow baguslah, berarti kita tepat sekali ya Sang. Baiklah sepertinya ini semua sudah cukup, sekarang kau boleh beristirahat beberapa saat Sang,"ujar bosnya. " Baik bos terima kasih,"jawab Sang sambil pergi meninggalkan ruangan bosnya saat itu. Sang langsung saja pergi ke luar ruangan saat itu dan tentu saja tempat yang Sang tuju adalah tempat makan yang biasa Sang kunjungi ketika sang beristirahat untuk kembali beristirahat di sana sekarang sambil makan dan minum tentunya. Seketika itu Sang pun langsung saja pergi dan dia pun dengan cepat bisa keluar dari kantornya dengan melamun Sang berjalan ke tempat makan tersebut. " Pak aku pes,"Sang terdiam seketika. Sang baru sampai di tempat makan tersebut dan belum duduk tapi sudah bicara akan memesan makanan saat itu tapi sang seketika diam dan berhenti bicara karena Sang baru sadar dan melihat jika ternyata tidak ada bapak pedagang yang biasa berjualan di tempat makan tersebut, dan bangku yang ada di sana pun terlihat masih rapi ada di atas meja makan tentu saja itu menunjukan jika tempat makan itu tak berjualan sekarang. Sang pun tentu saja langsung berpikir aneh bertanya-tanya baru kali ini Sang melihat tempat makan ini tutup. " Apa ada hal yang terjadi dengan bapak itu sehingga hari ini dia tak berjualan? sebelumnya bapak ini tak pernah tutup berjualan, yang aku pernah lihat dia berjualan paruh waktu tak sampai tutup seperti ini, dan ini hari pertama di tutup,"ujar Sang saat itu. Sang pun memikirkan mengenai hal itu dan saat Sang memikirkan nya entah kenapa tiba-tiba perasaan Sang langsung saja merasa tak enak, sampai Sang terus saja memikirkan kenapa tempat makan tersebut bisa tiba-tiba tak beroperasi. " Oh ayo lah Sang semua orang memiliki kesibukan dan urusan mereka masing-masing, jika sekarang tempat makan ini tak beroperasi mungkin saja bapak yang biasa berjaga disini memiliki urusan lain yang tak bisa di tinggal sehingga dia pun menutup usahanya untuk hari ini. Ayolah berpikir positif Sang, baiklah sebaiknya sekarang aku mencari tempat makan lain saja dulu untuk mengisi perut ku yang sudah merasa keroncongan ini, dan mengisinya sebelum waktu istirahat ku selesai, aku merasa tak enak jika istirahat di waktu yang tidak seharusnya dengan karyawan lain,"ujar Sang saat itu kembali mencoba berpikir positif dan langsung saja mencari tempat makan lain agar bisa mengisi perutnya yang sudah keroncongan tersebut. Saat itu ada sebuah warung makan yang kembali beroperasi yang untungnya tak jauh dari kawasan kantor sehingga Sang pun langsung saja masuk ke dalam sana dan memesan makanan untuknya makan di waktu istirahat nya siang ini. Tak perlu waktu lama Sang pun sudah bisa selesai makan dan berniat untuk langsung saja kembali masuk ke kantor dan melakukan apa yang menjadi tugasnya saat itu, tapi saat Sang baru akan masuk ke kantor Sang pun kembali di hampiri oleh perasaan mengenai dirinya yang sebenarnya penasaran dengan kemana Cang pergi tadi, apa dia masuk bekerja hari ini atau dia kembali tak masuk untuk bekerja lagi? sampai Sang pun berniat untuk mencari tahu hal tersebut saat ini dengan kembali menghampiri ruangan kerjanya dulu dimana Sang bekerja di ruangan yang sama dengan Cang saat itu, berpikir mungkin saja tadi pagi Cang memang pergi ke ruangan lain sehingga dia tak terlihat ada oleh Sang, dan mungkin saja sekarang Cang ada di ruangannya sedang normal bekerja. Begitulah pikiran positif Sang saat itu, dan ketika Sang masuk kembali ke kantornya Sang pun langsung saja menuju ke ruangan dirinya bekerja yang dulu untuk memastikan Cang ada atau Cang benar-benar kembali tak masuk bekerja hari ini. Ketika Sang sudah sampai di ruangan tersebut Sang kembali tak melihat Cang ada di sana saat itu, dan yang Sang lihat ada di sana hanya temannya yang lain dan karyawan baru yang mengganti posisi Sang saat itu, Sang pun langsung saja berinisiatif untuk menanyakan kemana Cang saat itu apakah dia memang benar-benar tak kembali masuk bekerja atau dia hanya sedang melakukan pekerjaan membantu divisi lain saat itu. Ketika Sang menanyakan hal itu kepada temannya Sang pun mendapat jawaban jika Cang memang kembali tak masuk untuk bekerja hari ini temannya pun mengatakan agar Sang tak perlu khawatir mengenai itu karena sikap Cang yang menghilang tak masuk bekerja bukan hal yang aneh, dari awal pun Cang memang memiliki sifat yang kurang baik dalam bekerja. Sang pun langsung saja berterima kasih kepada temannya saat itu dan langsung saja kembali bekerja memperhatikan satu per satu divisi yang ada di kantor tersebut, menerima semua laporan dan mencatat nya agar bisa di sampaikan kepada bos. " Sang kau sudah kembali? kenapa cepat sekali?"ujar bosnya bertanya. " Oh ya bos tadi aku hanya pergi untuk makan saja dan tak melakukan apa-apa lagi jadinya tentu aku tak menghabiskan waktu lama agar aku bisa kembali bekerja bos,"jawab Sang. " Oh ya baiklah kau karyawan teladan Sang padahal harusnya waktu mu beristirahat 1 jam Sang,"ujar bosnya. " Haha terima kasih pak itu terlalu lama, karena tadi di perjalanan saja aku sudah sedikit beristirahat untuk sekedar minum melepaskan penat ku jadi tentu saja aku tak perlu beristirahat terlalu lama lagi barusan. Dan sekarang sepetinya tentu saja aku harus kembali bekerja,"jawab Sang kembali. " Sebenarnya itu memang hal yang wajar yang lakukan Sang sekedar melepas dahaga atau penat, yang salah adalah ketika kau mengunjungi suatu tempat dengan waktu yang cukup lama di saat bekerja, itu yang salah. Dan harus kau tahu karyawan sebelum kau yang bertugas menjadi seorang supervisor dan melakukan tugas membeli peralatan yang kita gunakan memakan waktu yang sangat lama, sangat lama Sang di bandingkan kau yang bisa kembali ke kantor ini pada siang hari seperti tadi, kau sudah benar-benar bisa jauh lebih baik dan lebih memanfaatkan waktu dengan sangat baik, karena karyawan ku yang melakukan tugas ini dulu pergi saat baru masuk kantor tapi kembali saat setengah jam sebelum waktunya pulang. Mengejutkan entah apa yang di lakukannya tapi aku tak pernah mengira-ngira, berpikir yang tidak-tidak, tapi yang aku lakukan hanya diam saja seperti orang yang acuh padahal sebenarnya aku memata-matainya dan pada akhirnya aku bisa tahu jika dia melakukan kesalahan fatal dimana dia memanfaatkan waktunya bekerja membeli peralatan tapi dia pergi ke tempat lain, dan yang lebih aku tak suka dia pergi untuk bersenang-senang menghabiskan waktunya saat itu, sehingga tentu saja aku langsung memecatnya. Melihat kau yang bekerja begitu sangat baik dan bisa memanfaatkan waktu seperti ini aku jadi semakin benar dengan keputusan ku memecatnya karena sepertinya apa yang sudah dia lakukan memang melenceng dari apa yang seharusnya dia lakukan ketika bekerja dan kesalahannya benar-benar sudah fatal. Tapi sekarang melihat ku yang bekerja seperti ini aku sangat yakin kau tak akan sampai melakukan kesalahan yang fatal seperti itu Sang,"ujar bosnya menjelaskan kronologi pemecatan karyawannya sebelum Sang, dan mengatakan jika dirinya percaya kepada Sang yang tak akan melakukan kesalahan yang sama dengan orang tersebut, ketika sudah melihat cara bekerja Sang yang begitu sangat bisa memanfaatkan waktu. " Terima kasih bos tapi sepertinya kau berlebihan karena aku hanya melakukan tugas ku saja tanpa melakukan hal baik lainnya kan bos?" " Ya itu lah hal baik yang kau lakukan Sang begitu baik dan jujurnya kau, kau begitu sangat memanfaatkan waktu mu bekerja tanpa kau melakukan sesuatu yang salah apa lagi melakukan hal yang sama dengan karyawan ku sebelum kau menggantikan posisinya, ini sudah hal yang sangat baik yang kau lakukan Sang, dan aku percaya kau tak akan sampai melakukan kesalahan yang sama dengan karyawan ku sebelum kau dulu, sehingga dia kehilangan pekerjaannya karena aku pecat,"dengan memotong pembicaraan Sang bosnya saat itu langsung saja kembali menegaskan jika apa yang di lakukan Sang adalah hal yang baik, dan bosnya pun kembali mengatakan percaya dengan Sang yang akan bisa bekerja dengan baik saat itu. " Ya baiklah bos terima kasih jika apa yang aku lakukan itu baik di matamu, dan aku pun tentu saja sangat akan menghargai kepercayaan mu, aku akan ke coba untuk tidak mengecewakan mu apa lagi sampai melakukan kesalahan fatal sehingga mengancam karir ku seperti yang di lakukan karyawan yang bekerja sebelum aku di posisi ini. Terima kasih bos,"ujar Sang. " Tentu Sang sama-sama,"jawab bosnya. " Maaf bos sepertinya aku akan kembali bekerja, dan karena ini sepertinya belum sore aku akan pergi ke kantor cabang saja, apa ada yang harus aku bawa ka sana bos?"ujar Sang bertanya. " Oh mengenai itu, kau baru saja kembali Sang dan meskipun ini belum sore kau tak usah pergi untuk bekerja di kantor cabang Sang, kau teruskan saja kerja mu di sini, tak apa di kantor cabang tak usah kau cek untuk hari ini Sang,"ujar bosnya saat itu. " Oh ya baiklah bos, jika seperti itu aku pamit untuk melihat ke divisi lain bos,"ujar Sang. " Ya silahkan,"jawab bosnya. Sang pun saat itu kembali menghampiri satu per satu divisi bagian pekerjaan yang ada di kantor tersebut dengan tujuannya saat itu tentu saja memperhatikan pekerjaan yang mereka kerjakan, sambil Sang yang juga mempelajari pekerjaan di divisi lain agar Sang bisa mengerti dan membantu di saat pekerjaan sedang menumpuk atau ada masalah yang mengharuskan Sang terjun langsung membantu pekerjaan di divisi yang sedang membutuhkan pertolongan tersebut. Sampai karena Sang fokus dengan pekerjaan nya saat itu Sang pun pada akhirnya sampai dimana waktu bekerja sudah akan selesai dan waktunya untuk pulang tentunya, ketika itu semua divisi pekerjaan pun langsung saja membereskan semua peralatan bekerja mereka dan langsung saja bersiap untuk pulang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD