Lili putih

1793 Words

Setelah kejadian tempo hari, Gibran tak tampak datang ataupun mengganggunya. Dalam hati Gladys merasa hal itu sebenarnya sama sekali tak mengganggunya. Justru hal itu sangat memberinya semacam mood booster. Tapi, rasa bersalah selalu muncul tiap kali ia melihat Albern. Ia tak seharusnya merasa begitu mengingat mereka tak punya ikatan khusus yang mengharuskan kesetiaan selain persahabatan. "Kok si bos besar lama gak kirim makanan ya?" celetuk Hanif. Gladys mencubit gemas pinggang Hanif. "Bisa-bisanya ya lu ngeharepin sesuatu yang datangnya kayak komet halley, tujuh puluh enam tahun sekali ... " tanggap Gladys. "Aduhh ..duhh ... sakit tahu, elu ya!" protes Hanif. Saat mereka sedang becanda tiba-tiba pintu butik didorong oleh seseorang dari luar. Gilanya lagi Gladys berharap itu adalah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD