Sebuah ketukan yang datang bertubi tubi dari pintu depan membuat Alb dengan terpaksa beranjak dari kenyamanan duduknya di depan televisi. Ia berjalan dengan gontai ke depan, kebetulan hari ini ia kurang enak badan sehingga memutuskan untuk tidak berangkat ke kafe. Meski Gladys sempat tidak setuju dengan niatnya yang ingin menjagakan Jasmine, namun karena ia berjanji akan mengenakan masker sepanjang hari-saat menjaga sang bayi kecil, akhirnya Gladys mau dan setuju.
"Nyari siapa ya, Pak?" tanya Albern psda laki-laki berkumis yang tadi mengetuki pintu rumahnya.
"Saya datang untuk menjemput Mbak Gladys," jawabnya.
"Jemput Gladys?" Alb menekuk dahinya.
"Iya, saya sopir di perusahaan tempat-"
"Oh .. silakan masuk, saya panggilin Gladys dulu ya?" Alb pun mempersilakan masuk laki-laki yang da
