Found

1031 Words

Ada keraguan yang terbesit ketika ia sampai di depan rumah Gladys. Sejenak ia menatap hampa dengan pikiran kacau di balik kemudinya. Sudah beberapa saat ia hanya terdiam, dan tak segera mengambil langkah apapun. Ia tahu hanya ada Widi-mama mertuanya di dalam rumah itu. Ia terlalu tak bernyali untuk menghadapi omelan sang mama mertua. "Ayolah Alb, kenapa harus jadi pengec*t gini sih!" Dia berkata lirih pada diri sendiri, sambil berkali-kali mengusap mukanya. Merasa sudah tak ada jalan lain, ia pun akhirnya beranikan diri memencet bel pagar. Tak berapa lama kemudian Bi Mirah dengan langkah tergopoh membukakan pagar untuknya. "Oh, Den Albern ... " ujarnya sembari mengulas senyum lembut. "Mau nyusulin Non Gladys, ya?" tanyanya sambil mempersilakan Albern untuk masuk. "I-iya, kok Bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD