Terhitung sudah kelima kalinya Albern mondar-mandir di depan rak yang men-display pembalut wanita dari berbagai merek. Ada beberapa Sales Promotion Girl yang terus memperhatikan gerak-geriknya. Wajahnya yang tampan tentu saja mengundang perhatian para gadis muda berseragam itu. Mereka terus saja memandangi Alb dari kejauhan dan sebagian lain berbisik-bisik membicarakan tentang penampilan fisik Alb yang bisa dibilang istimewa. Drrt ... drrrt ... Ponselnya terus berbunyi, pesan dari Gladys ia terima bertubi-tubi. Perempuan itu terus saja mendesaknya untuk cepat. Sedangkan ia sudah membuang lima belas menit dengan sia-sia dan hanya berjalan kesana kemari tanpa segera mengeksekusi tujuannya. Merasa tak punya pilihan lain, Alb pada akhirnya beranikan diri untuk bertanya tentang pembalut yang