Perdebatan Kara dan Isabela

1059 Words

"Tadi saja masih menyala. Kenapa sekarang tidak?" gumam Kara membuat sang model tersenyum miring. "Dasar miskin! Ponsel jadul yang sudah retak seribu saja masih digunakan." Setelah menyentak alis, Isabela menegakkan badan dan melenggang masuk. Pinggulnya sengaja mendorong siku Kara sehingga ponsel itu terlepas dari genggaman. Prak! Kara ternganga menatap ponselnya mendarat di lantai. Menyaksikan hal itu, Isabela menahan tawa. "Kau tidak seharusnya menghalangi jalanku. Aku sedang buru-buru. My Hubby merindukan kopi buatanku." Kara bergeming menatap wajah tak tahu malu itu. Saat matanya berkedip, ia mendesah tak percaya. "Bukankah Anda berutang maaf pada saya, Nona? Anda sudah menjatuhkan ponsel saya." Isabela mengedikkan sebelah bahu. "Aku tidak sengaja. Kenapa kau menuduhku? La

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD