“Kau pasti berbohong.” “Aku serius, Kak!” Maya memegang ponsel di telinganya saat berada di teras penthouse. Dia menggigit bibir bawahnya supaya bisa lancar berbohong. “Aku harus menemani dia menemui mitra kami.” “Jam berapa selesainya?” “Tidak tahu. Aku rasa....” Maya melirik jam tangannya. “3 jam lagi? Atau bisa saja lebih dari itu. Yah, tergantung seberapa lama mereka berdiskusi untuk mencapai kesempatan bersama. Kamu tidak perlu menjemputku. Aku tahu kau akan pergi malam ini Aku akan menggunakan taksi atau meminta Vincent mengantarku pulang.” Maya menunggu ketika Ian tidak bicara setelah itu. Dan beberapa waktu yang menggantung, akhirnya ia mendengar jawaban Ian. “.... Oke.” Maya memejamkan matanya dan menghembuskan napas lega diam-diam. “Jika aku tahu kau berbohong...” Maya m

