Di pagi yang cerah, Maya baru saja tiba dan berhenti ketika melihat sebuah buket bunga di atas meja kerjanya. Dia melirik ke kanan kiri sebelum lanjut berjalan menuju mejanya. Ini pasti perbuatan Vincent. Memangnya siapa lagi? Tanpa bisa ditutupi, dia tersenyum sangat lebar. Dia mengulurkan tangannya mengambil buket tersebut dan membawanya ke hidungnya. Memejamkan mata, Maya menghirup aroma bunga tersebut. Segar. Maya mulai menyibukkan dirinya mencari catatan di sana namun tidak mendapatkan apapun. Ada baiknya pikir Maya, setidaknya cara ini tidak menimbulkan rasa curiga dari rekan mereka. Oh Tuhan, Vincent ternyata sangat romantis... “Bunga untuk siapa itu?” Suara di belakangnya membuat Maya berbalik. Vincent baru saja tiba setelah melakukan panggilan mendadak dengan koleganya di park

